Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Akses Air Minum Layak di Papua Terendah se-Indonesia

Kompas.com - 29/02/2024, 09:00 WIB
Danur Lambang Pristiandaru

Penulis

KOMPAS.com - Papua menjadi provinsi dengan persentase rumah tangga yang memiliki akses terhadap sumber air minum layak terendah di Indonesia pada 2023.

Menurut Indikator Perumahan dan Kesehatan Lingkungan 2023 yang dirilis Badan Pusat Statistik (BPS), persentase rumah tangga di Papua yang memiliki akses terhadap sumber air minum layak adalah 66,49 persen.

Berdasarkan data tersebut, masih ada 33,51 persen rumah tangga di Papua yang tidak memiliki akses terhadap sumber air minum layak.

Baca juga: Waspada, Kurang Minum Air Putih Bisa Timbulkan Batu di Saluran Kemih

Itu artinya, sekitar tiga sampai empat rumah dari 10 rumah tangga di Papua tidak memiliki akses terhadap sumber air minum layak.

Sumber air minum dikatakan layak jika rumah tangga memiliki sumber air minum utama berupa air terlindungi yaitu leding, sumur bor atau pompa, sumur terlindung, mata air terlindung, atau air hujan.

Kondisi di Papua tersebut sangat timpang bila dibandingkan rata-rata nasional.

Pada 2023, persentase rumah tangga yang memiliki akses terhadap sumber air minum layak secara nasional adalah 90,05 persen.

Baca juga: 3,1 Juta Siswa Indonesia Belum Dapat Air Bersih di Sekolah

Bila dibandingkan lebih jauh lagi, kondisi di Papua tersebut berbeda jauh dengan Daerah Khusus Ibukota (DKI) Jakarta.

Menurut BPS, persentase rumah tangga yang memiliki akses terhadap sumber air minum layak di DKI Jakarta mencapai 99,42 persen.

Capaian tersebut menjadikan DKI Jakarta sebagai provinsi dengan rumah tangga yang memiliki akses terhadap sumber air minum layak tertinggi di Indonesia.

Dalam studi berjudul "Pembangunan Akses Air Bersih Pasca Krisis Covid-19" yang dipublikasikan pada jurnal The Indonesian Journal of Development Planning tahun 2020, ada beberapa tantangan dalam upaya pemerataan akses air minum layak.

Beberapa tantangan tersebut mulai dari lemahnya tata kelola kelembagaan hingga kurangnya komitmen dan kapasitas dari pemerintah Indonesia.

Baca juga: Sistem Kelola Air Limbah Losari Berteknologi Tinggi, Bisa Diadopsi IKN

Di sisi lain, Rencana Pembangunan Jangka Menengah Nasional (RPJMN) 2020-2024 mengamanatkan pencapaian akses air minum layak sebesar 100 persen.

Dalam hal peningkatan cakupan akses air minum, upaya yang dilakukan di Indonesia melalui dua pendekatan utama yaitu pendekatan berbasis lembaga dan berbasis masyarakat.

Dalam pendekatan berbasis lembaga, strategi utama untuk meningkatkan jaringan air minum perpipaan adalah dengan melalui badan usaha milik daerah (BUMD) di bidang air minum seperti perusahaan daerah air minum (PDAM).

Sedangkan strategi utama untuk meningkatkan jaringan air minum perpipaan berbasis masyarakat adalah melalui program Penyediaan Air Minum dan Sanitasi Berbasis Masyarakat (Pamsimas) yang dimulai sejak 2008.

Baca juga: 10 Provinsi dengan Akses Air Minum Layak Tertinggi, Jakarta Paling Atas

Mari berkontribusi langsung dalam upaya mencegah dan mengatasi masalah STUNTING di Indonesia. Ikut berdonasi dengan klik Kompas.com Jernih Berbagi.

Artikel ini merupakan bagian dari Lestari KG Media, sebuah inisiatif untuk akselerasi Tujuan Pembangunan Berkelanjutan. Selengkapnya

A member of


Terkini Lainnya

Ternyata Semut Bisa Bantu Lindungi Tanaman dari Perubahan Iklim

Ternyata Semut Bisa Bantu Lindungi Tanaman dari Perubahan Iklim

LSM/Figur
Dukung Pelestarian Lingkungan, Pertamina Tanam Pohon di Hulu Sungai Ciliwung

Dukung Pelestarian Lingkungan, Pertamina Tanam Pohon di Hulu Sungai Ciliwung

BUMN
Rendahnya Efisiensi Investasi Masih Bayangi Indonesia

Rendahnya Efisiensi Investasi Masih Bayangi Indonesia

Pemerintah
Jakarta Jadi Percontohan Pengelolaan Sampah lewat Pungutan Retribusi

Jakarta Jadi Percontohan Pengelolaan Sampah lewat Pungutan Retribusi

Pemerintah
Shell dan Microsoft Masuk 10 Pembeli Kredit Karbon Terbesar 2024

Shell dan Microsoft Masuk 10 Pembeli Kredit Karbon Terbesar 2024

Swasta
Google Beli 100.000 Sertifikat Karbon dari Proyek 'Biochar' di India

Google Beli 100.000 Sertifikat Karbon dari Proyek "Biochar" di India

Swasta
Bencana Hidrometeorologi Ekstrem Risiko Terbesar 10 Tahun ke Depan

Bencana Hidrometeorologi Ekstrem Risiko Terbesar 10 Tahun ke Depan

LSM/Figur
Mencairnya Es Antarktika Bisa 'Bangunkan' 100 Gunung Berapi Bawah Laut

Mencairnya Es Antarktika Bisa "Bangunkan" 100 Gunung Berapi Bawah Laut

LSM/Figur
Grab-BYD Kerjasama Sediakan 50.000 GrabCar Listrik di Asia Tenggara

Grab-BYD Kerjasama Sediakan 50.000 GrabCar Listrik di Asia Tenggara

Swasta
Menteri Lingkungan Hidup: Limbah Makan Bergizi Gratis Akan Jadi Kompos

Menteri Lingkungan Hidup: Limbah Makan Bergizi Gratis Akan Jadi Kompos

Pemerintah
Pertumbuhan Ekonomi Global Bakal Anjlok 50 Persen akibat Perubahan Iklim

Pertumbuhan Ekonomi Global Bakal Anjlok 50 Persen akibat Perubahan Iklim

LSM/Figur
Perdagangan Karbon Internasional di RI Sempat Terkendala Peraturan Ini

Perdagangan Karbon Internasional di RI Sempat Terkendala Peraturan Ini

Pemerintah
Perdagangan Karbon, Upaya Pemerintah Ubah 'Aset Hijau' Jadi Pendorong Ekonomi Berkelanjutan

Perdagangan Karbon, Upaya Pemerintah Ubah "Aset Hijau" Jadi Pendorong Ekonomi Berkelanjutan

Pemerintah
Tanam Mangrove Ditarget 1.500 Hektare Lahan Setahun ke Depan

Tanam Mangrove Ditarget 1.500 Hektare Lahan Setahun ke Depan

Pemerintah
2,48 Juta Karbon dari Indonesia Dijual ke Luar Negeri Mulai 20 Januari

2,48 Juta Karbon dari Indonesia Dijual ke Luar Negeri Mulai 20 Januari

Pemerintah
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau