KOMPAS.com - Persentase rumah tangga yang memiliki akses terhadap sumber air minum layak di Indonesia selalu meningkat setiap tahunnya.
Menurut Indikator Perumahan dan Kesehatan Lingkungan 2023 dari Badan Pusat Statistik (BPS), persentase rumah tangga yang memiliki akses terhadap sumber air minum layak mencapai 91,72 persen.
Capaian ini meningkat bila dibandingkan 2022, di mana persentase rumah tangga yang memiliki akses terhadap sumber air minum layak adalah 90,05 persen.
Baca juga: Pengelolaan Air Limbah di Makassar Selesai Dibangun, Minimalisasi Pencemaran
Untuk diketahui, sumber air minum dikatakan layak jika rumah tangga memiliki sumber air minum utama berupa air terlindungi, yaitu leding, sumur bor atau pompa, sumur terlindung, mata air terlindung, atau air hujan.
Akan tetapi, menurut catatan BPS, masih ada ketimpangan akses sumber air minum. Ada daerah yang memiliki akses di atas persentase nasional, ada pula yang rendah.
Menurut BPS, provinsi dengan akses air minum layak tertinggi adalah Daerah Khusus Ibukota (DKI) Jakarta dengan 99,42 persen.
Itu artinya, hampir semua penduduk DKI Jakarta memiliki akses untuk mendapatkan air minum layak.
Selain Jakarta, ada beberapa provinsi dengan akses air minum layak di atas 93 persen, yaitu:
Baca juga: Apakah Bromat dalam Air Minum Dalam Kemasan Lebih Berbahaya dari BPA?
Di sisi lain, mayoritas penduduk Indonesia mengandalkan air isi ulang sebagai sumber utama air untuk minum.
Sekitar 31,87 persen rumah tangga di Indonesia mengandalkan air isi ulang untuk minum menurut publikasi BPS.
Itu artinya, sekitar tiga dari 10 rumah tangga di Indonesia mengandalkan air isi ulang sebagai air minum bagi keluarganya.
Tingginya ketergantungan penduduk Indonesia terhadap air minum tersebut tersebar merata di perkotaan maupun perdesaan.
Di sisi lain, air isi ulang dan air kemasan bermerk dinilai bukanlah sumber air yang berkelanjutan atau sustainable.
Baca juga: 10 Provinsi dengan Akses Air Minum Layak Terendah, Papua Paling Buncit
Mari berkontribusi langsung dalam upaya mencegah dan mengatasi masalah STUNTING di Indonesia. Ikut berdonasi dengan klik Kompas.com Jernih Berbagi.Artikel ini merupakan bagian dari Lestari KG Media, sebuah inisiatif untuk akselerasi Tujuan Pembangunan Berkelanjutan. Selengkapnya