CIKARANG, KOMPAS.com - L'Oréal Indonesia mengumumkan pencapaian pengadaan 100 persen energi terbarukan di seluruh situs operasionalnya, dalam konferensi pers di Cikarang, Kabupaten Bekasi, Kamis (7/3/2024).
Hal ini menandai perjalanan industri dalam merintis praktik bisnis berkelanjutan di Indonesia untuk mengatasi perubahan iklim dan dekarbonisasi.
Presiden Direktur L'Oréal Indonesia Junaid Murtaza mengatakan, konsumen global saat ini juga semakin mengadopsi gaya hidup berkelanjutan (sustainable living). Perhatian terhadap pentingnya produk ramah lingkungan pun meningkat.
“Para konsumen sudah semakin peduli dengan produk-produk ramah lingkungan, dan bersedia membayar lebih mahal untuk memperolehnya,” ujar Junaid saat konferensi pers, Kamis.
Baca juga: Tiga Media Besar Inisiasi Konsorsium Keberlanjutan Pertama di Asia
Ia menjelaskan, berdasarkan tren konsumen terbaru dari IDN Research Institute, terdapat perubahan harapan dan perilaku konsumen yang signifikan terhadap kesadaran akan keberlanjutan lingkungan.
Total 88 persen dari kalangan muda menyatakan kekhawatiran mendalam tentang perubahan iklim.
Lebih lanjut, 94 persen dari mereka turut mendorong perubahan struktural yang perlu dilakukan pemerintah dan pihak swasta, lalu 82 persen bahkan bersedia membayar ekstra untuk produk ramah lingkungan.
Hal tersebut menyoroti adanya permintaan pasar yang signifikan untuk pilihan produk yang lebih berkelanjutan.
Junaid mengatakan, perusahaannya memulai transisi dalam pengadaan 100 persen energi terbarukan, sejak sekitar 10 tahun lalu.
Salah satu cara untuk mencapainya, adalah dengan pemasangan boiler listrik untuk menghilangkan penggunaan gas, dari sebelumnya boiler konvensional.
Upaya transformasi ini, kata dia, sejalan dengan komitmen keberlanjutan perusahaan yaitu 'L'Oréal for the Future', dan misi pemerintah untuk mempercepat dekarbonisasi industri untuk mencapai target Net Zero Emission 2060 Indonesia.
Baca juga: Dorong Keberlanjutan dan Dampak Sosial, DBS Foundation Hibahkan Rp 8,2 Miliar
“Lebih dari satu abad yang lalu, kami sudah bergerak untuk ramah lingkungan. Sebagai pelopor industri kecantikan dan gerakan keberlanjutan, L’Oréal antusias menyambut peningkatan kesadaran untuk produk dan praktik yang lebih ramah lingkungan,” ujar Junaid.
Sebagai informasi, L’Oréal Indonesia memulai pengadaan energi terbarukan pada 2014, dengan mengadopsi energi terbarukan yang bersumber dari Pembangkit Listrik Tenaga Air (PLTA) PLN Kracak untuk pabrik di Cikarang.
Pada 2017, kantor pusat dan gudang turut beralih ke solusi energi terbarukan. Pada akhir 2023, perusahaan semakin memperkuat komitmen untuk menghilangkan penggunaan gas dengan memasang boiler listrik sebagai teknologi pemanas yang lebih berkelanjutan untuk pabrik.
Pada tahun 2023, sebagai upaya berkelanjutan untuk menghilangkan penggunaan gas di pabrik, L’Oréal Indonesia mengadopsi teknologi inovatif untuk menggantikan bahan bakar tradisional yang menghasilkan emisi karbon seperti biomassa, gas, atau minyak bumi.
Artikel ini merupakan bagian dari Lestari KG Media, sebuah inisiatif untuk akselerasi Tujuan Pembangunan Berkelanjutan. Selengkapnya