Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Kompas.com - 08/03/2024, 18:00 WIB
Hilda B Alexander

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Bank-bank BUMN belum berkontribusi besar dalam membantu Indonesia menurunkan emisi karbon.

Portofolio pendanaan sektor energi bersih di perbankan BUMN masih sangat kecil jika dibandingkan dengan portofolio dan kredit sektor ekstraktif terutama batubara.

Pada saat yang sama, pemerintah justru berencana menurunkan target penurunan target bauran Energi Baru Terbarukan (EBT) di Indonesia pada tahun 2025 menjadi 17 persen hingga 19 persen dari sebelumnya ditargetkan sebesar 23 persen.

Bank Mandiri dan BNI misalnya, justru mengalami peningkatan portofolio kredit ke sektor batubara.

Baca juga: PLN Tekan 52,3 Juta Ton Emisi Karbon Sepanjang 2023, Begini Caranya

Berdasarkan materi analis meeting kinerja kuartal III-2023, portofolio kredit batubara BNI tercatat 3 persen dari total kredit perbankan pelat merah itu yang mencapai Rp 664,1 triliun secara bank only.

Besaran porsi kredit batubara ini tumbuh jika dibandingkan dengan kuartal-III 2022 yang hanya 2,5 persen dari total kredit Rp 622,6 triliun secara bank only.

Sementara itu, berdasarkan materi paparan kinerja kuartal III-2023 Bank Mandiri mencatatkan portofolio kredit batubara sebesar 3,2 persen dari total kredit bank only yang mencapai Rp 1.016 triliun per September 2023.

Porsinya naik dari 2,2 persen dari total kredit bank only sebesar Rp 907,8 triliun pada periode yang sama tahun sebelumnya.

Sayangnya, BRI belum membuka informasi terkait pembiayaan ke sektor batubara pada publik per tahun 2023.

Sementara proyek Pembangkit Listrik Tenaga Surya (PLTS) Terapung di Cirata, Jawa Barat dengan kapasitas 192 MWp, diperlukan investasi sekitar 143 juta dolar AS atau ekuivalen Rp 2,24 triliun (dengan kurs Rp 15.673).

Baca juga: ESDM Sebut Motor Listrik Mampu Tekan Emisi 40 Persen

Investasi ini relatif kecil dibandingkan dengan total investasi yang dilakukan oleh bank-bank BUMN pada sektor batubara.

Misalnya, jika Bank Mandiri mengalihkan dana kreditnya sebesar Rp 664 triliun dari sektor batubara ke energi terbarukan, bisa tercipta sekitar 296 PLTS Terapung serupa.

Sementara itu, kredit BNI untuk batubara yang mencapai Rp 1.016 triliun bisa digunakan untuk membangun sekitar 453 PLTS Terapung dengan kapasitas yang sama.

Koordinator Perkumpulan Aksi Ekologi dan Emansipasi Rakyat (AEER) Pius Ginting mengungkapkan peningkatan portofolio ini menunjukkan komitmen yang tidak serius dari bank-bank BUMN terhadap upaya mengatasi krisis iklim.

Ketika kredit untuk sektor ekstraktif mengalir deras, pinjaman yang diberikan untuk energi terbarukan masih sangat minim dan sulit.

Halaman:

Artikel ini merupakan bagian dari Lestari KG Media, sebuah inisiatif untuk akselerasi Tujuan Pembangunan Berkelanjutan. Selengkapnya

A member of
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Pengembangan PLTS dan PLTB Indonesia Dinilai Stagnan dalam 3 Tahun

Pengembangan PLTS dan PLTB Indonesia Dinilai Stagnan dalam 3 Tahun

LSM/Figur
Kemenparekraf Gelar 'Kick Off' Bootcamp AKI 2024 di Bekasi dan Serang

Kemenparekraf Gelar "Kick Off" Bootcamp AKI 2024 di Bekasi dan Serang

Pemerintah
Pajak Perusahaan Migas dan Batu Bara di Negara Kaya Dapat Tekumpul Rp 11,6 Kuadriliun

Pajak Perusahaan Migas dan Batu Bara di Negara Kaya Dapat Tekumpul Rp 11,6 Kuadriliun

LSM/Figur
Panas Ekstrem Landa Asia Tenggara: 30 Tewas di Thailand, Sekolah Filipina Diliburkan

Panas Ekstrem Landa Asia Tenggara: 30 Tewas di Thailand, Sekolah Filipina Diliburkan

Pemerintah
World Water Forum ke-10 Wujudkan Listrik Murah Lewat PLTA

World Water Forum ke-10 Wujudkan Listrik Murah Lewat PLTA

Pemerintah
SMK di Pemalang Ciptakan Mesin Pengolah Sampah Plastik Jadi BBM

SMK di Pemalang Ciptakan Mesin Pengolah Sampah Plastik Jadi BBM

Pemerintah
Pemadaman Lampu di Jakarta Mampu Kurangi Karbon Dioksida 70 Ton

Pemadaman Lampu di Jakarta Mampu Kurangi Karbon Dioksida 70 Ton

Pemerintah
PP Muhammadiyah Dorong Ekosistem Inklusif untuk Penyandang Disabilitas

PP Muhammadiyah Dorong Ekosistem Inklusif untuk Penyandang Disabilitas

LSM/Figur
Kurangi Tingkat Cacat dan Kematian, Stroke Harus Cepat Ditangani

Kurangi Tingkat Cacat dan Kematian, Stroke Harus Cepat Ditangani

Swasta
Malas Bergerak, Anak Muda Bisa Kena Stroke

Malas Bergerak, Anak Muda Bisa Kena Stroke

Swasta
HUT ke-52, REI Bangun Fasilitas Air Bersih dan Masjid di Golo Mori

HUT ke-52, REI Bangun Fasilitas Air Bersih dan Masjid di Golo Mori

Swasta
Wujud Kepedulian Sosial, BRI Insurance Gelar Aksi Donor Darah

Wujud Kepedulian Sosial, BRI Insurance Gelar Aksi Donor Darah

Swasta
Dorong Pengembangan Penanganan Stroke, Konferensi Neurovascular BLINC Digelar di Bali

Dorong Pengembangan Penanganan Stroke, Konferensi Neurovascular BLINC Digelar di Bali

Swasta
Menteri ESDM Ajak Perusahaan Belanda Investasi Energi Bersih di RI

Menteri ESDM Ajak Perusahaan Belanda Investasi Energi Bersih di RI

Pemerintah
Chief Sustainability Officer APP Group Elim Sritaba Raih Leading Women Award 2024

Chief Sustainability Officer APP Group Elim Sritaba Raih Leading Women Award 2024

Swasta
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com