Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Kompas.com, 29 Maret 2024, 12:00 WIB
Hilda B Alexander

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Neutura, perusahaan yang berfokus pada pengurangan emisi karbon, berhasil memproduksi biochar pertamanya di Medan, Sumatera Utara.

Biochar yang diperoleh dari hasil pembakaran tanpa oksigen dengan menggunakan tandan kosong kelapa sawit (TKKS) ini merupakan solusi inovatif untuk pengelolaan limbah.

Apabila diaplikasikan ke dalam tanah, biochar bisa menyimpan karbon hasil penyerapan oleh tanaman sebelumnya selama lebih dari 100 tahun.

Pemilihan TKKS juga sesuai dengan penerapan standar biochar global karena sampah tersebut merupakan produk sampingan yang pada umumnya dibuang atau dibakar di pabrik kelapa sawit.

Biochar ini diproduksi tepat tiga bulan setelah Neutura mengumumkan pendanaan angel fund.

Baca juga: Neutura Raup Pendanaan Angel COP28 untuk 2 Proyek Penyerap Karbon

Dengan kapasitas 10 ton biomassa per bulan, proyek ini diklaim sebagai penghasil biochar terbesar di Indonesia dari fasilitas pengolahan minyak kelapa sawit yang ada saat ini.

Dalam menghasilkan biochar, Neutura menggandeng tenaga ahli dari Universitas Sumatera Utara (USU) dengan memanfaatkan TKKS, sebuah sumber daya yang melimpah namun kurang dimanfaatkan secara optimal dari industri kelapa sawit Indonesia.

TKKS merupakan salah satu aspek paling menarik dari produksi biochar yang sebelumnya dianggap sebagai limbah.

Dengan mengubah TKKS menjadi biochar yang berkualitas tinggi, Neutura mampu mengatasi permasalahan pengelolaan limbah industri kelapa sawit sekaligus mengurangi emisi metana, dan mencegah pembakaran limbah agrikultur.

Baca juga: IBC Rekomendasikan Pengembangan Pasar Karbon di Indonesia

Co-Founder Neutura Refi mengungkapkan, setelah mengunjungi dan mewawancarai puluhan pabrik dan kilang di seluruh Asia Tenggara, pihaknya mendapati bahwa TKKS ini merupakan limbah yang sangat menarik.

"Biasanya, limbah ini ditumpuk dalam tumpukan besar atau dibakar. Beberapa bahkan digunakan sebagai organic mulch di perkebunan, suatu metode yang dapat melepaskan emisi metana dan berpotensi untuk menjadi sarang bagi populasi serangga yang merugikan bagi pertumbuhan tanaman," tutur Refi.

Potensi Carbon Removal

Refi mengatakan, fasilitas produksi biochar berskala kecil ini telah memperoleh hasil yang setara dengan standar global.

"Kami telah mampu menghasilkan biochar dengan karakteristik dan kualitas yang setara dengan standar internasional yang berlaku saat ini. Salah satunya adalah Sertifikat Biochar Dunia (WBC). Dengan kandungan karbon organik lebih dari 70 persen dan rasio H:Corg di bawah 0,05," imbuh Refi.

Pencapaian ini menunjukkan bahwa biochar dapat menyimpan hingga 2 ton CO2-eq dari atmosfer untuk setiap 1 ton biochar yang diproduksi.

Sehingga, dapat memberikan kontribusi yang signifikan terhadap upaya mitigasi perubahan iklim global.

Baca juga: Sinarmas Land dan IABHI Gaungkan Bangunan Tanpa Emisi Karbon

Halaman:

Artikel ini merupakan bagian dari Lestari KG Media, sebuah inisiatif untuk akselerasi Tujuan Pembangunan Berkelanjutan. Selengkapnya

A member of


Terkini Lainnya
BBM E10 Persen Dinilai Aman untuk Mesin dan Lebih Ramah Lingkungan
BBM E10 Persen Dinilai Aman untuk Mesin dan Lebih Ramah Lingkungan
Pemerintah
AGII Dorong Implementasi Standar Keselamatan di Industri Gas
AGII Dorong Implementasi Standar Keselamatan di Industri Gas
LSM/Figur
Tak Niat Atasi Krisis Iklim, Pemerintah Bahas Perdagangan Karbon untuk Cari Cuan
Tak Niat Atasi Krisis Iklim, Pemerintah Bahas Perdagangan Karbon untuk Cari Cuan
Pemerintah
Dorong Gaya Hidup Berkelanjutan, Blibli Tiket Action Gelar 'Langkah Membumi Ecoground 2025'
Dorong Gaya Hidup Berkelanjutan, Blibli Tiket Action Gelar "Langkah Membumi Ecoground 2025"
Swasta
PGE Manfaatkan Panas Bumi untuk Keringkan Kopi hingga Budi Daya Ikan di Gunung
PGE Manfaatkan Panas Bumi untuk Keringkan Kopi hingga Budi Daya Ikan di Gunung
BUMN
PBB Ungkap 2025 Jadi Salah Satu dari Tiga Tahun Terpanas Global
PBB Ungkap 2025 Jadi Salah Satu dari Tiga Tahun Terpanas Global
Pemerintah
Celios: RI Harus Tuntut Utang Pendanaan Iklim Dalam COP30 ke Negara Maju
Celios: RI Harus Tuntut Utang Pendanaan Iklim Dalam COP30 ke Negara Maju
LSM/Figur
Kapasitas Tanah Serap Karbon Turun Drastis di 2024
Kapasitas Tanah Serap Karbon Turun Drastis di 2024
Pemerintah
TFFF Resmi Diluncurkan di COP30, Bisakah Lindungi Hutan Tropis Dunia?
TFFF Resmi Diluncurkan di COP30, Bisakah Lindungi Hutan Tropis Dunia?
Pemerintah
COP30: Target Iklim 1,5 Derajat C yang Tak Tercapai adalah Kegagalan Moral
COP30: Target Iklim 1,5 Derajat C yang Tak Tercapai adalah Kegagalan Moral
Pemerintah
Trend Asia Nilai PLTSa Bukan EBT, Bukan Opsi Tepat Transisi Energi
Trend Asia Nilai PLTSa Bukan EBT, Bukan Opsi Tepat Transisi Energi
LSM/Figur
4.000 Hektare Lahan di TN Kerinci Seblat Dirambah, Sebagiannya untuk Sawit
4.000 Hektare Lahan di TN Kerinci Seblat Dirambah, Sebagiannya untuk Sawit
Pemerintah
Muara Laboh Diperluas, Australia Suntik Rp 240 Miliar untuk Geothermal
Muara Laboh Diperluas, Australia Suntik Rp 240 Miliar untuk Geothermal
Pemerintah
Bisa Suplai Listrik Stabil, Panas Bumi Lebih Tahan Krisis Iklim Ketimbang EBT Lain
Bisa Suplai Listrik Stabil, Panas Bumi Lebih Tahan Krisis Iklim Ketimbang EBT Lain
Swasta
BCA Ajak Penenun Kain Gunakan Pewarna Alami untuk Bidik Pasar Ekspor
BCA Ajak Penenun Kain Gunakan Pewarna Alami untuk Bidik Pasar Ekspor
Swasta
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Unduh Kompas.com App untuk berita terkini, akurat, dan tepercaya setiap saat
QR Code Kompas.com
Arahkan kamera ke kode QR ini untuk download app
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar di Artikel Lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau