KOMPAS.com - Slovakia menghentikan produksi listrik dari pembangkit listrik tenaga uap (PLTU) batu bara terakhirnya pada pekan ini.
Kini, negara di Eropa Timur tersebut mengandalkan hampir seluruh energi listriknya dari pembangkit listrik tenaga nuklir (PLTN) dan energi terbarukan.
PLTU terakhir yang dihentikan Slovakia tersebut bernama Vojany, terletak di Distrik Michalovce dan dibuka pada 1966.
Perusahaan pembangkit listrik terbesar di Slovakia, Slovenske elektrarne, mengumumkan semua produksi listrik di negara tersebut akan bebas karbon dioksida langsung mulai Juni 2024.
Slovakia awalnya merencanakan penghentian operasional PLTU batu bara pada 2030, sebagaimana dilansir Euronews, Kamis (28/3/2024)
Namun, negara itu mempercepat targetnya menjadi pertengahan tahun 2024 dan bergabung dengan Belgia, Austria, Swedia, dan Portugal sebagai negara bebas batu bara.
Baca juga: Tahun 2024, SMI Dukung Pensiun Dini PLTU Batubara
PLTU Vojany memiliki dua unit tersisa masing-masing berkapasitas 110 megawatt (MW) dan tidak akan berproduksi lagi mulai minggu ini.
Pada akhir Juni, Slovakia akan menutup operasional PLTU Vojany sepenuhnya.
PLTU Vojany sendiri selama beberapa tahun terakhir juga telah mengalami kesulitan ekonomi.
Slovenske elektrarne bermaksud mengubah situs PLTU Vojany tersebut menjadi solusi yang lebih berkelanjutan.
Baca juga: Emisi 20 Bandara Setara 58 PLTU Batu Bara pada 2019
Perusahaan sempat menguji coba insinerator limbah dan biomassa ke PLTU tersebut.
Namun, hasil uji coba didapatkan bahwa pasokan bahan bakar alternatif ini tidak dapat diandalkan dan tidak mencukupi.
Perusahaan akan membersihkan tempat pembuangan sampah dan kolam lumpur sehingga tidak menimbulkan risiko terhadap lingkungan.
Slovenske elektrarne juga berharap dapat mengadaptasi stasiun tersebut untuk penggunaan ramah lingkungan seperti dipasangi pembangkit listrik tenaga surya (PLTS) atau penyimpanan baterai.
Baca juga: Pemilik PLTU Diminta Perlu Ikut Serta dalam Pembiayaan Pensiun Dini
Mari berkontribusi langsung dalam upaya mencegah dan mengatasi masalah STUNTING di Indonesia. Ikut berdonasi dengan klik Kompas.com Jernih Berbagi.Artikel ini merupakan bagian dari Lestari KG Media, sebuah inisiatif untuk akselerasi Tujuan Pembangunan Berkelanjutan. Selengkapnya