Pemberian materi belajar juga menjadi temuan dari studi ini di mana objek belajar merupakan media penting untuk menunjang proses belajar anak.
Belajar dalam konteks ini adalah kesempatan anak memahami lingkungan sekitar melalui inderanya dan eksplorasi terhadap lingkungan sekitarnya. Jadi bukan belajar dalam sistem pendidikan yang terstruktur, misal di PAUD.
Perwakilan School of Parenting Dhisty Azlia Firnandy menuturkan, ruangan khusus untuk bermain atau belajar, alat belajar, dan mainan sebagian besar dapat diakses oleh responden yang berdomisili di perkotaan.
Sedangkan tidak lebih dari 29 persen pengasuh yang tinggal di pedesaan memiliki atau dapat memberikan materi pembelajaran kepada anaknya.
Di luar semua itu, pengetahuan pengasuh menjadi faktor pendukung lain dalam terciptanya pengasuhan yang optimal.
Dari studi ini ditemukan 44 persen orang tua kurang memahami pemberian stimulasi sesuai usia anak.
"Hal ini karena pengetahuan tentang tumbuh kembang dan stimulasi anak yang mereka miliki masih rendah,” lanjut Dhisty.
Berdasarkan studi ini, Dhisty mengatakan, diperlukan intervensi berbagai pihak baik pemerintah dan swasta untuk mendukung orang tua dan anak terutama dari keluarga kurang mampu dalam upaya peningkatan kesadaran dan keterampilan pengasuh, edukasi pengasuhan yang tepat, dan penyediaan materi pembelajaran untuk anak.
Country Head Tanoto Foundation Indonesia Inge Kusuma menambahkan, studi ini merupakan salah satu bentuk komitmen Tanoto Foundation untuk meningkatkan pengasuhan anak usia dini untuk pengembangan kualitas sumber daya manusia di Indonesia masa depan.
Pembelajaran, yang berfokus pada data dan bukti nyata melalui studi adalah merupakan strategi kami dalam mendesain program yang dapat memberikan dampak nyata dan berkelanjutan.
"Kami harap studi ini juga dapat memunculkan studi-studi lain di bidang pengembangan, pengasuhan dan pendidikan anak usia dini yang berkontribusi kepada peningkatan kualitas pola pengasuhan anak usia dini di Indonesia,” ucap Inge.
Sementara, Founder School of Parenting I Gede Dharma Putra mengatakan bahwa School of Parenting merasa bangga bisa bekerjasama dengan Tanoto Foundation dalam penelitian kuantitatif untuk mengetahui praktik-praktik pengasuhan di masyarakat.
Hasil penelitian ini membuktikan adanya kebutuhan orang tua untuk meningkatkan ketrampilan pengasuhan sehingga anak dapat tumbuh kembang optimal.
"Kami berharap ke depan akan semakin banyak penelitian dan program-program intervensi untuk meningkatkan kemampuan pengasuhan pada orang tua, dan School of Parenting bisa
terlibat berkolaborasi dan berkontribusi,” sambung Gede.
Studi ini dilakukan di tiga kota di Indonesia yaitu DKI Jakarta, Pandeglang, dan Kupang, dengan melibatkan 1.200 orang tua pada bulan Februari hingga Maret 2023.
Studi ini menggunakan instrumen Home Observation Measurement Environment/Pengukuran Observasi Rumah dan Lingkungan (HOME) yang diadaptasi sesuai konteks Indonesia.
ACP 2024 sendiri adalah konferensi internasional yang mengundang para peneliti, ahli, dan akademisi dari berbagai disiplin untuk bertemu dan bertukar ilmu, wawasan, dan pandangan.
Forum ini merangsang dialog yang memfasilitasi berbagi dan pertukaran ide untuk meningkatkan kualitas kehidupan manusia.
Diadakan bersama dengan The Asian Conference on Aging & Gerontology (AGen2024) mempertemukan 747 delegasi dari 63 negara untuk membahas isu yang mendesak, tidak hanya di bidang masing-masing, namun secara global, dan menggarisbawahi pentingnya keterlibatan lintas batas disiplin ilmu, nasional, dan budaya.
Mari berkontribusi langsung dalam upaya mencegah dan mengatasi masalah STUNTING di Indonesia. Ikut berdonasi dengan klik Kompas.com Jernih Berbagi.Artikel ini merupakan bagian dari Lestari KG Media, sebuah inisiatif untuk akselerasi Tujuan Pembangunan Berkelanjutan. Selengkapnya