JAKARTA, KOMPAS.com - PT Sarana Multi Infrastruktur (Persero) atau SMI dan Universitas Indonesia menandatangani Nota Kesepakatan Bersama (NKB) di sektor pendidikan, penelitian, dan pengabdian kepada masyarakat.
Wakil Rektor Bidang SDM dan Aset UI Dedi Priadi mengatakan, kerja sama ini membuka peluang kolaborasi yang baik antara UI dan SMI.
Menurutnya, UI sangat terbuka untuk melakukan kolaborasi dengan SMI dalam konteks penguatan Tri Dharma Perguruan Tinggi.
"Penandatanganan NKB dan perjanjian kerja sama antara UI dan SMI menjadi bukti nyata dari komitmen kerja sama untuk menciptakan dampak positif yang nyata dalam pembangunan infrastruktur dan pengembangan sumber daya manusia di Indonesia,” ujar Dedi.
Baca juga: Tahun 2024, SMI Dukung Pensiun Dini PLTU Batubara
Kerja sama ini mencakup mencakup lima hal, yaitu riset atau penelitian; kegiatan peningkatan kapasitas (capacity building) dan pelatihan (training); kegiatan diseminasi pengetahuan; kemitraan dalam program praktek kerja lapangan/magang mahasiswa; serta corporate social responsibility/pemberdayaan masyarakat.
Untuk tahap awal, wujud kerja sama UI dan SMI dilakukan dengan Fakultas Ekonomi dan Bisnis (FEB) dan Fakultas Kesehatan Masyarakat (FKM).
Kolaborasi tersebut mencakup program magang dan penelitian dalam bidang ekonomi dan bisnis, serta kesehatan masyarakat.
Kolaborasi tersebut diharapkan dapat memberikan kesempatan bagi mahasiswa FEB dan FKM UI untuk terlibat dalam program magang di SMI, serta melakukan penelitian yang relevan dengan dunia industri dan bidang kesehatan masyarakat.
Hal ini akan menjadi langkah awal yang baik bagi mahasiswa guna menjadi profesional yang kompeten, sehingga mampu bersaing di dunia kerja yang kompetitif.
Baca juga: Di Brussels, SMI Raup Rp 8,4 Triliun Pinjaman Infrastruktur Berkelanjutan
Tujuan UI dalam menghasilkan SDM berkualitas ini sejalan dengan visi dan misi SMI.
SMI merupakan Badan Usaha Milik Negara (BUMN) yang mengkhususkan diri pada pembiayaan infrastruktur pada delapan sektor operasional, yakni jalan dan jembatan, transportasi, minyak dan gas, telekomunikasi, pengelolaan sampah, listrik, irigasi, dan penyediaan air minum.
Perusahaan ini didirikan pada 2009 sebagai penggerak dalam mendorong pertumbuhan sosial, ekonomi, dan lingkungan hidup di Indonesia.
SMI bergerak untuk memberikan manfaat kepada masyarakat melalui tindakan sadar sosial dan ekonomi; serta mempromosikan keberlanjutan melalui Sustainable Development Goals (SDGs) dan mitigasi perubahan iklim.
Direktur Utama SMI Edwin Syahruzad menambahkan, saat ini telah dibentuk SMI Institute (SMII) sebagai salah satu wujud transformasi SMI untuk mengembangkan pengetahuan melalui penelitian, capacity building, dan publikasi riset.
Baca juga: SMI Gandeng Eksportir Kanada Akselerasi Transisi Energi
“Saya rasa kerja sama dengan UI ini akan menambah kapasitas riset kami yang sebelumnya sudah baik, ditambah dengan adanya SMII. Kami yakin dengan dukungan riset yang memadai akan bisa bermanfaat bagi kami sebagai basis pengambilan keputusan strategis dalam upaya percepatan pembangunan,” kata Edwin.
Kolaborasi UI dan SMI merupakan bentuk sinergi institusi pendidikan dan industri dalam mengembangkan pengetahuan melalui pendidikan, penelitian, dan pengabdian kepada masyarakat.
Kerja sama ini diharapkan mampu meningkatkan transfer pengetahuan dan teknologi, serta pengembangan kurikulum pendidikan yang relevan dengan kebutuhan pasar kerja.
Mari berkontribusi langsung dalam upaya mencegah dan mengatasi masalah STUNTING di Indonesia. Ikut berdonasi dengan klik Kompas.com Jernih Berbagi.Artikel ini merupakan bagian dari Lestari KG Media, sebuah inisiatif untuk akselerasi Tujuan Pembangunan Berkelanjutan. Selengkapnya