KOMPAS.com - Pemerintah China berencana mengalokasikan dana untuk mendukung proyek percontohan guna meningkatkan fasilitas pengisian kendaraan energi baru atau new electric vehicle (NEV) di berbagai wilayah.
"Hal ini bertujuan untuk mengatasi kekurangan fasilitas pengisian daya di daerah pedesaan di negara ini, mengoptimalkan lingkungan untuk konsumsi NEV, dan memanfaatkan potensi konsumsi NEV di daerah pedesaan," kata pejabat Kementerian Keuangan setempat Fu Jinling, dilansir dari Xinhua, Selasa (16/4/2024).
Sebagai informasi, NEV merupakan salah satu jenis dari kendaraan listrik. Selain NEV, dikutip dari South China Morning Post (3/7/2019), ada jenis lainnya seperti battery electric vehicle (BEV), Hybrid electric vehicles (HEVs), plug-in electric vehicle (PEV), hingga plug-in hybrid electric vehicles (PHEVs).
Baca juga:
Adapun di China, NEV mengacu pada kelas kendaraan energi baru yang mencakup kendaraan listrik plug-in (PEV) dan hybrid (HEV).
Sedangkan di Amerika Serikat, NEV adalah istilah yang diberikan untuk kendaraan listrik di lingkungan sekitar yang memiliki batasan hukum terhadap batas kecepatan tidak lebih dari 72 kilometer per jam.
Investasi yang dijanjikan dalam fasilitas pengisian daya di daerah pedesaan adalah bagian dari upaya berkelanjutan China untuk mendorong konsumsi, investasi baru, dan transisi rendah karbon.
Hal ini sesuai dengan rencana aksi pemerintah untuk mendorong peningkatan peralatan berskala besar dan tukar tambah barang konsumsi.
Peningkatan dan tukar tambah tersebut diperkirakan akan menghasilkan permintaan konsumsi sebesar triliunan yuan setiap tahun.
Data industri dari China Electric Vehicle Charging Infrastructure Promotion Alliance (Aliansi Promosi Infrastruktur Pengisian Daya Kendaraan Listrik China) menunjukkan adanya penambahan 716.000 tiang pengisian daya di China selama periode Januari-Maret 2024.
Baca juga: China Suntikkan Rp 136 Triliun ke Sektor Energi Indonesia, 86 Persen ke Bahan Bakar Fosil
Angka ini naik 13,2 persen dibandingkan tahun lalu, dan mengonfirmasi adanya stok agregat sekitar 9,31 juta tiang pengisian daya di seluruh negeri per Maret tahun ini.
Meski demikian, aliansi tersebut melihat ketidakseimbangan, yakni daerah pedesaan tertinggal jauh dibandingkan daerah perkotaan, dalam hal ketersediaan fasilitas pengisian daya kendaraan listrik.
Pada konferensi pers sebelumnya pekan lalu, Fu mengatakan pemerintah juga akan menawarkan subsidi secara langsung kepada konsumen yang mengganti kendaraan penumpang beremisi tinggi dengan model yang lebih ramah lingkungan.
Mari berkontribusi langsung dalam upaya mencegah dan mengatasi masalah STUNTING di Indonesia. Ikut berdonasi dengan klik Kompas.com Jernih Berbagi.
Artikel ini merupakan bagian dari Lestari KG Media, sebuah inisiatif untuk akselerasi Tujuan Pembangunan Berkelanjutan. Selengkapnya