Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Indonesia Paparkan Strategi Kurangi Kesenjangan Bencana Laut di Forum PBB

Kompas.com - 17/04/2024, 13:00 WIB
Faqihah Muharroroh Itsnaini,
Hilda B Alexander

Tim Redaksi

KOMPAS.com - Pemerintah Indonesia melalui Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) menyampaikan strategi untuk mitigasi potensi kebencanaan yang bersumber dari laut dalam forum Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) di Barcelona, Spanyol. 

Dalam forum tersebut, Kepala BMKG Dwikorita Karnawati mengungkapkan, terdapat kesenjangan yang cukup lebar antar negara dalam mewujudkan cita-cita laut yang aman untuk seluruh dunia.

"Kesenjangan tersebut terbagi dalam dua yaitu teknis dan non teknis, namun saling berhubungan dan berkaitan erat," ujar Dwikorita saat menjadi pembicara Sesi 3 Plenary, Safe, and Predicted Ocean dalam UN Ocean Decade Conference di Barcelona, Spanyol, Selasa (16/4/2024). 

Baca juga: Menjaga Laut Bersih, Nyaman, dan Berdaulat

Dalam kesempatan tersebut, ia memaparkan presentasinya di depan perwakilan negara-negara dunia dengan tajuk Gaps and Strategies For Safe and Predicted OCEAN.

"Kesenjangan ini harus kita persempit. Ini pekerjaan rumah seluruh negara-negara di dunia," imbuhnya.

Strategi dan solusi kesenjangan bencana laut

Dwikorita mengatakan, ada sejumlah strategi yang ditawarkan oleh Indonesia untuk diimplementasikan para kepala negara di dunia dalam mewujudkan laut yang aman dan meminimalisir kesenjangan. 

Strategi tersebut di antaranya, setiap negara harus membangun aliansi jaringan dengan berbagai pihak seperti akademisi, lembaga penelitian, antar pemerintah, maupun kemitraan pemerintah dan swasta.

Baca juga: Biaya Pemulihan Tambang Pasir Laut 5 Kali Lebih Mahal daripada Pendapatan

Kemudian, setiap negara dapat memperkuat konteks lokal bagi komunitas di daerah terpencil, serta perlibatan sektor swasta untuk mempercepat tercapainya early warning system for all (EW4ALL) secara cepat, tepat, akurat, mudah dipahami, dan luas jangkauannya.

Ia juga menawarkan beberapa solusi untuk mengatasi kesenjangan dalam aspek teknis dan non teknis.

Pada aspek teknis, solusi dengan target memberikan peringatan yang tepat waktu, dapat diandalkan, akurat, dapat dipahami, dan dapat ditindaklanjuti.

Hal tersebut dapat diwujudkan dengan pengamatan yang sistematis dan berkesinambungan, memperkuat sistem berbasis komunitas lokal yang ada, serta sistem terintegrasi (berbasis kolaboratif) dan pertukaran data.

Sedangkan untuk kesenjangan non teknis, solusinya dengan target untuk memastikan response dini dapat dilakukan oleh masyarakat.

Baca juga: 3 Perairan Jadi Lokasi Penambangan Pasir Laut, Walhi: Pemerintah Tak Peduli Desakan

"Hal ini dapat dicapai dengan komunikasi risiko melalui pendidikan komunitas, meningkatkan literasi kebencanaan masyarakat, dialog, kemitraan pemerintah-swasta, dan sebagainya," paparnya. 

Kesenjangan dalam mewujudkan laut aman

Dalam kesempatan tersebut, dia juga mengklasifikasikan sebanyak enam kesenjangan yang dimaksud. 

Dwikorita menerangkan, kesenjangan yang dimaksud mulai dari kerangka hukum dan mekanisme kelembagaan, karena banyak negara yang gagal menerapkan pertukaran data antar lembaga ataupun antar negara, serta tidak adanya kerangka hukum untuk Multi-Hazard Early Warning Systems (MHEWS).

Halaman:

Artikel ini merupakan bagian dari Lestari KG Media, sebuah inisiatif untuk akselerasi Tujuan Pembangunan Berkelanjutan. Selengkapnya

A member of
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

BUMN Patungan Bangun Sistem Penyediaan Air di Bandung, Bisa Langsung Diminum

BUMN Patungan Bangun Sistem Penyediaan Air di Bandung, Bisa Langsung Diminum

BUMN
Dewan Air Dunia Dorong Infrastruktur Air Bersih di Daerah Tertinggal

Dewan Air Dunia Dorong Infrastruktur Air Bersih di Daerah Tertinggal

Pemerintah
AHY Ajak Seluruh Pihak Jaga Air Bersih yang Makin Terbatas

AHY Ajak Seluruh Pihak Jaga Air Bersih yang Makin Terbatas

Pemerintah
Mahasiswa Asing Lestarikan Warisan Dunia di Situs Manusia Purba Sangiran

Mahasiswa Asing Lestarikan Warisan Dunia di Situs Manusia Purba Sangiran

Pemerintah
Jualan Karbon Kredit dari Alam, RI Bisa Untung Rp 112,5 Triliun Per Tahun

Jualan Karbon Kredit dari Alam, RI Bisa Untung Rp 112,5 Triliun Per Tahun

Pemerintah
Lestarikan Warisan Budaya, Kemendikbudristek Luncurkan IHA

Lestarikan Warisan Budaya, Kemendikbudristek Luncurkan IHA

Pemerintah
Indonesia Inisiasi 'Global Water Fund' Danai Pengelolaan Air

Indonesia Inisiasi "Global Water Fund" Danai Pengelolaan Air

Pemerintah
WWF: Bukan Hanya Diskusi, tapi Rencana Aksi dan Integrasi

WWF: Bukan Hanya Diskusi, tapi Rencana Aksi dan Integrasi

Pemerintah
Para Kepala Negara Didorong Masukkan Hak Air dalam Konstitusi

Para Kepala Negara Didorong Masukkan Hak Air dalam Konstitusi

Pemerintah
Indonesia Bisa Jadi Pemimpin Industri Penyimpanan Karbon di ASEAN

Indonesia Bisa Jadi Pemimpin Industri Penyimpanan Karbon di ASEAN

Pemerintah
Tahura Ngurah Rai dalam WWF ke-10, Restorasi Berkelanjutan yang Berhasil

Tahura Ngurah Rai dalam WWF ke-10, Restorasi Berkelanjutan yang Berhasil

Pemerintah
Jadi Pembicara WWF Bali, AHY Bahas Tantangan Pengelolaan Air

Jadi Pembicara WWF Bali, AHY Bahas Tantangan Pengelolaan Air

Pemerintah
Taksonomi Keuangan Berkelanjutan Masih Punya Celah 'Greenwashing'

Taksonomi Keuangan Berkelanjutan Masih Punya Celah "Greenwashing"

LSM/Figur
Elon Musk Singgung soal Alien dan Desalinasi Saat Jadi Pembicara World Water Forum

Elon Musk Singgung soal Alien dan Desalinasi Saat Jadi Pembicara World Water Forum

Pemerintah
Jokowi Perkenalkan Prabowo sebagai Presiden Terpilih Saat Buka World Water Forum

Jokowi Perkenalkan Prabowo sebagai Presiden Terpilih Saat Buka World Water Forum

Pemerintah
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com