KOMPAS.com - Badan usaha milik desa (BUMDes) dapat mengoptimalkan peningkatan ekonomi di desa usai mudik Lebaran 2024.
Menurut Kementerian Desa, Pembangunan Daerah Tertinggal, dan Transmigrasi (Kemendes PDTT), cara yang bisa dilakukan adalah peluang bagi warga desa untuk berinvestasi.
Kepala Badan Pengembangan dan Informasi Desa, Daerah Tertinggal, dan Transmigrasi Kemendes PDDT Ivanovich Agusta mengatakan, inevstasi di desa sangatlah menarik.
Baca juga: Kuatkan Ekonomi Desa, BUMDes Perlu Berorientasi Ekspor
"Apalagi jika BUMDes membuka peluang bagi pemudik dan warga desa yang mau menanam saham sebagai penambahan modal dari masyarakat," kata Ivanovich sebagaimana dilansir Antara, Selasa (16/4/2024).
Menurut Ivanovich, investasi atau penanaman modal dari warga desa merupakan salah satu strategi untuk mengupayakan peningkatan ekonomi di desa.
Apalagi, perekonomian desa cukup meningkat di musim mudik Lebaran 2024 karena banyaknya warga kota yang kembali ke kampung halaman.
Ivanovich menjelaskan, pada 2024 terjadi peningkatan jumlah pemudik yang cukup signifikan apabila dibandingkan dari tahun sebelumnya.
Baca juga: Internet Murah dan Pengelolaan Sampah Unit Usaha BUMDes Tamanmartani Jadi Penyumbang PAD
Peningkatan jumlah pemudik mencapai sekitar 56 persen, meningkat dari 124 juta orang pada 2023 menjadi 194 juta orang pada 2024.
Ivanovich menyampaikan, peningkatan jumlah pemudik itu dipengaruhi oleh sejumlah hal.
Contohnya adalah ekonomi masyarakat mulai bangkit kembali pascapandemi Covid-19, ikatan hubungan ke daerah asal dan sanak keluarga yang masih kuat, serta jalan, jembatan, tol, pelabuhan, dan bandara yang dibangun hingga saling terhubung.
Baca juga: SKK Migas dan Petrogas (Basin) Ltd Inisiasi Pembinaan BUMDes di Kampung Arar Sorong
Konektivitas infrastruktur juga semakin memudahkan masyarakat menuju ke desa untuk berkumpul bersama keluarga merayakan Lebaran.
Dengan peningkatan jumlah pemudik itu, Ivanovich menyampaikan survei-survei menjelang Lebaran 2024 menunjukkan bahwa sekitar 35 persen uang dari pemudik akan diberikan kepada keluarga du desa.
"Senilai Rp 183 triliun 'angpau' Lebaran pasti masuk ke kantong warga desa," ujar dia.
Menurutnya, sudah sepatutnya uang tersebut dimanfaatkan dengan sebaik-baiknya guna meningkatkan perekonomian warga desa, salah satunya dengan diinvestasikan di BUMDes.
Baca juga: Diduga Korupsi KUR Rp 3,2 Miliar, Bendahara BUMDes di Sumbawa Ditahan
Mari berkontribusi langsung dalam upaya mencegah dan mengatasi masalah STUNTING di Indonesia. Ikut berdonasi dengan klik Kompas.com Jernih Berbagi.Artikel ini merupakan bagian dari Lestari KG Media, sebuah inisiatif untuk akselerasi Tujuan Pembangunan Berkelanjutan. Selengkapnya