Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Kompas.com - 24/04/2024, 17:00 WIB
Danur Lambang Pristiandaru

Penulis

Data terakhir menunjukkan, produksi plastik juga telah menyumbang 3,4 persen emisi global pada 2019.

Menurut Organisation for Economic Co-operation and Development (OECD), kontribusi produksi plastik terhadap pemanasan global bisa meningkat dua kali lipat pada 2060.

Bukannya menurun, produksi plastik malah diperkirakan akan meningkat tiga kali lipat dalam empat dekade ke depan.

"Waktu tidak mendukung kita dalam hal penyelesaian instrumen ini, namun juga seberapa banyak hal yang dapat kita lakukan untuk planet ini," kata Direktur Eksekutif Program Lingkungan PBB Inger Andersen.

Baca juga: Waspada, Bahan Kimia dalam Plastik Rupanya Jauh Lebih Banyak

Tarik ulur

Pada pertemuan sebelumnya di Kenya pada November 2023, panjang rancangan perjanjian berlipat ganda dari 30 menjadi 70 halaman.

Negara-negara penghasil minyak seperti Arab Saudi menyatakan keberatan mereka terhadap pembatasan produksi plastik. Mereka menekankan pada daur ulang.

Bagi industri plastik dan kimia, daur ulang adalah cara paling efektif untuk mengakhiri polusi plastik dengan dampak lingkungan dan ekonomi paling kecil.

Di sisi lain, Stewart Harris dari Dewan Kimia Amerika mengatakan kepada AFP, perjanjian apa pun harus fokus pada penghapusan sampah plastik.

Sementara itu, 65 anggota "koalisi ambisi tinggi" yang diketuai Rwanda dan Norwegia termasuk mayoritas negara-negara Uni Eropa, ingin mengatasi produksi plastik.

Graham Forbes dari Greenpeace berharap, negara-negara akan melawan pihak-pihak yang mencoba menghambat kemajuan dan benar-benar menunjukkan keberanian untuk melindungi manusia di planet ini.

Baca juga: Daur Ulang, Lelucon Tipuan Puluhan Dekade Produsen Plastik

Mari berkontribusi langsung dalam upaya mencegah dan mengatasi masalah STUNTING di Indonesia. Ikut berdonasi dengan klik Kompas.com Jernih Berbagi.

Halaman:

Artikel ini merupakan bagian dari Lestari KG Media, sebuah inisiatif untuk akselerasi Tujuan Pembangunan Berkelanjutan. Selengkapnya

A member of


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau