JAKARTA, KOMPAS.com - PT Pertamina Geothermal Energy Tbk (PGE) konsisten melanjutkan kinerja keuangan positif pada Kuartal I-2024.
PGE membukukan pendapatan, laba, dan produksi listrik yang melampaui target Rencana Kerja Anggaran Perusahaan (RKAP).
Pada tiga bulan pertama 2024, PGE mencatat pendapatan 103,32 juta dolar AS dan laba bersih 47,49 juta dolar AS.
Angka ini mengalami peningkatan jika dibandingkan dengan pada periode yang sama tahun sebelumnya yakni masing-masing 102,615 juta dolar AS dan 46,938 juta dolar AS.
Baca juga: Panas Bumi dan Bioenergi Potensial Jadi Beban Listrik Utama
Selain itu, PGE mampu menjaga margin laba bersih pada tingkat yang masih sangat tinggi yaitu 46 persen, mempertahankan tren profitabilitas tinggi berkat operational excellence yang mendorong efisiensi.
Direktur Utama PGE Julfi Hadi mengatakan, kinerja Kuartal I-2024 menegaskan komitmen PGE sebagai perusahaan energi hijau kelas dunia yang beroperasi secara efisien.
“Kami terus berupaya mengoptimalkan sumber daya di wilayah kerja kami sembari secara konsisten terus berperan aktif dalam pengembangan potensi panas bumi yang merupakan kontribusi penting dalam transisi energi nasional menuju energi bersih,” kata Julfi dalam keterangan trtulis, Kamis (2/5/2024).
Kenaikan profitabilitas ini didorong oleh peningkatan pendapatan total, penurunan biaya operasional, pendapatan bunga, dan keuntungan dari perubahan nilai tukar valuta asing.
Lebih rinci, pertumbuhan pendapatan didorong oleh meningkatnya realisasi pendapatan operasi akibat eskalasi harga uap dan harga listrik, serta adanya optimalisasi pembangkitan (load factor) pembangkit listrik tenaga panas bumi (PLTP).
Baca juga: Pertamina Raih Skor Baik dalam Mitigasi Iklim dan Ketahanan Air
Laba bersih pada tiga bulan pertama Tahun 2024 ini lebih tinggi 67,6 persen dari target RKAP yaitu sebesar 28,34 juta juta dolar AS dibanding periode yang sama 2023.
Sementara pendapatan Perusahaan lebih tinggi 3,64 persen dari target RKAP, seiring produksi uap dan listrik yang mencapai 1,208,436 MWh atau 4,84 persen di atas target.
Direktur Keuangan PGE Yurizki Rio mengungkapkan, PGE berupaya menjaga kinerja keuangannya sembari memaksimalkan belanja modal untuk akselerasi ekspansi bisnis.
Realisasi belanja modal PGE pada Kuartal I-2024 mencapai 18,08 juta dolar AS atau lebih tinggi 136 persen dibandingkan periode yang sama Tahun 2023 sebesar 7,66 juta dolar AS.
Belanja modal yang dialokasikan pada periode ini untuk pengembangan sekitar 8,51 juta dolar AS dengan belanja modal untuk pemeliharaan sebesar 9,57 juta dolar AS.
“Dengan sumber daya finansial yang kuat, PGE berkomitmen untuk terus mengembangkan potensi energi panas bumi dengan mempercepat berbagai proyek pengembangan yang ada di Indonesia maupun mencari potensi pengembangan di luar negeri,” ujar Yurizki.
Baca juga: Peringati Hari Peduli Sampah, Pertamina Bersih-bersih Pantai Panduri Tuban
Sebagai pemimpin industri panas bumi, PGE berkomitmen menjaga kinerja keuangan, dan memperluas jangkauan bisnisnya dengan menggali potensi sumber daya panas bumi.
Selain itu, terus mengoptimalkan wilayah kerjanya guna mempercepat peningkatan kapasitas pembangkitan hingga mencapai 1 GW dalam dua tahun mendatang.
"PGE juga berkomitmen mendukung pencapaian target net zero emission Indonesia pada tahun 2060 melalui beragam partisipasi aktif, termasuk dalam skema perdagangan karbon," tuntas Julfi.
Mari berkontribusi langsung dalam upaya mencegah dan mengatasi masalah STUNTING di Indonesia. Ikut berdonasi dengan klik Kompas.com Jernih Berbagi.Artikel ini merupakan bagian dari Lestari KG Media, sebuah inisiatif untuk akselerasi Tujuan Pembangunan Berkelanjutan. Selengkapnya