Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Kompas.com, 14 Mei 2024, 10:00 WIB
Danur Lambang Pristiandaru

Penulis

KOMPAS.com – Pemerintah Indonesia bakal mengangkat keberhasilan penerapan teknologi bendung modular dalam World Water Forum (WWF) ke-10 pada 18-25 Mei 2024 di Bali.

Teknologi ini dikembangkan oleh Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) untuk meningkatkan produktivitas irigasi guna menjaga ketersediaan air dan ketahanan pangan.

Menteri PUPR yang juga Ketua Harian Panitia Nasional Penyelenggara WWF ke-10 Basuki Hadimuljono mengatakan, inovasi dan teknologi diperlukan dalam pembangunan infrastruktur air.

Baca juga: Mengenal World Water Forum: Profil, Sejarah, dan Urgensinya

Hal itu sejalan dengan misi penyelenggaraan WWF ke-10 yang ingin mewujudkan air untuk kesejahteraan bersama.

"Pemanfaatan teknologi yang tepat guna, efektif, dan ramah lingkungan juga didorong guna menciptakan nilai tambah dan pembangunan berkelanjutan. Sehingga manfaat infrastruktur dapat dirasakan generasi mendatang," kata Basuki dikutip dari keterangan tertulis, Senin (13/5/2024).

Teknologi bendung modular disebut menjadi alternatif dalam pembangunan bendung yang lebih mudah, lebih murah, dan lebih cepat.

Proses konstruksinya bisa mengurangi ketergantungan terhadap alat berat dalam pemasangan bekisting, sehingga memudahkan daerah pelosok dengan akses jalan yang sulit untuk menerapkan inovasi ini.

Baca juga: World Water Forum Harus Lahirkan Kebijakan yang Sentuh Masyarakat

Salah satu peneliti teknologi Bendung Modular yang juga menjabat sebagai Fungsional Perekayasa Madya Balai Hidrolika dan Geoteknik Keairan Kementerian PUPR James Zulfan menjelaskan teknologi ini menggunakan modul blok beton terkunci yang didesain khusus untuk kepraktisan di lapangan.

Dengan metode tersebut, pembangunan bendung modulat dapat menghemat waktu dan biaya pembangunan sampai 40 persen.

"Seperti Lego, bendung modular mempunyai kekuatan dan fungsi yang sama dengan bendung konvensional," ujar James.

Baca juga: Indonesia Siapkan Beragam Acara Sampingan dalam World Water Forum ke-10

Inovasi yang telah terdaftar dan mendapatkan paten dari Kementerian Hukum dan HAM ini masih terus dikembangkan dan dikolaborasikan dengan program padat karya.

Prototipe Bendung Modular pertama dibangun pada 2013 di Sungai Cikarag, Provinsi Jawa Barat.

Setelahnya, bendung modular diterapkan di Sungai Kalisade, Provinsi Nusa Tenggara Barat pada 2016 dan di Sungai Gugubali, Morotai, Provinsi Maluku Utara pada 2019.

Baca juga: World Water Forum ke-10 Wujudkan Listrik Murah Lewat PLTA

Mari berkontribusi langsung dalam upaya mencegah dan mengatasi masalah STUNTING di Indonesia. Ikut berdonasi dengan klik Kompas.com Jernih Berbagi.

Artikel ini merupakan bagian dari Lestari KG Media, sebuah inisiatif untuk akselerasi Tujuan Pembangunan Berkelanjutan. Selengkapnya

A member of


Terkini Lainnya
AGII Dorong Implementasi Standar Keselamatan di Industri Gas
AGII Dorong Implementasi Standar Keselamatan di Industri Gas
LSM/Figur
Tak Niat Atasi Krisis Iklim, Pemerintah Bahas Perdagangan Karbon untuk Cari Cuan
Tak Niat Atasi Krisis Iklim, Pemerintah Bahas Perdagangan Karbon untuk Cari Cuan
Pemerintah
Dorong Gaya Hidup Berkelanjutan, Blibli Tiket Action Gelar 'Langkah Membumi Ecoground 2025'
Dorong Gaya Hidup Berkelanjutan, Blibli Tiket Action Gelar "Langkah Membumi Ecoground 2025"
Swasta
PGE Manfaatkan Panas Bumi untuk Keringkan Kopi hingga Budi Daya Ikan di Gunung
PGE Manfaatkan Panas Bumi untuk Keringkan Kopi hingga Budi Daya Ikan di Gunung
BUMN
PBB Ungkap 2025 Jadi Salah Satu dari Tiga Tahun Terpanas Global
PBB Ungkap 2025 Jadi Salah Satu dari Tiga Tahun Terpanas Global
Pemerintah
Celios: RI Harus Tuntut Utang Pendanaan Iklim Dalam COP30 ke Negara Maju
Celios: RI Harus Tuntut Utang Pendanaan Iklim Dalam COP30 ke Negara Maju
LSM/Figur
Kapasitas Tanah Serap Karbon Turun Drastis di 2024
Kapasitas Tanah Serap Karbon Turun Drastis di 2024
Pemerintah
TFFF Resmi Diluncurkan di COP30, Bisakah Lindungi Hutan Tropis Dunia?
TFFF Resmi Diluncurkan di COP30, Bisakah Lindungi Hutan Tropis Dunia?
Pemerintah
COP30: Target Iklim 1,5 Derajat C yang Tak Tercapai adalah Kegagalan Moral
COP30: Target Iklim 1,5 Derajat C yang Tak Tercapai adalah Kegagalan Moral
Pemerintah
Trend Asia Nilai PLTSa Bukan EBT, Bukan Opsi Tepat Transisi Energi
Trend Asia Nilai PLTSa Bukan EBT, Bukan Opsi Tepat Transisi Energi
LSM/Figur
4.000 Hektare Lahan di TN Kerinci Seblat Dirambah, Sebagiannya untuk Sawit
4.000 Hektare Lahan di TN Kerinci Seblat Dirambah, Sebagiannya untuk Sawit
Pemerintah
Muara Laboh Diperluas, Australia Suntik Rp 240 Miliar untuk Geothermal
Muara Laboh Diperluas, Australia Suntik Rp 240 Miliar untuk Geothermal
Pemerintah
Bisa Suplai Listrik Stabil, Panas Bumi Lebih Tahan Krisis Iklim Ketimbang EBT Lain
Bisa Suplai Listrik Stabil, Panas Bumi Lebih Tahan Krisis Iklim Ketimbang EBT Lain
Swasta
BCA Ajak Penenun Kain Gunakan Pewarna Alami untuk Bidik Pasar Ekspor
BCA Ajak Penenun Kain Gunakan Pewarna Alami untuk Bidik Pasar Ekspor
Swasta
Investasi Energi Terbarukan Capai Rp 21,64 Triliun, REC Dinilai Bisa Percepat Balik Modal
Investasi Energi Terbarukan Capai Rp 21,64 Triliun, REC Dinilai Bisa Percepat Balik Modal
Pemerintah
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Unduh Kompas.com App untuk berita terkini, akurat, dan tepercaya setiap saat
QR Code Kompas.com
Arahkan kamera ke kode QR ini untuk download app
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar di Artikel Lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau