KOMPAS.com – Tingkat konsumsi masyarakat Indonesia pada tisu tergolong tinggi. Pada 2017, hasil riset WWF indonesia bersama Hakuhodo mendapati bahwa 54 persen masyarakat Indonesia yang hidup di kota besar memiliki kebiasaan mengonsumsi atau menggunakan tiga helai tisu untuk sekali mengeringkan tangan.
Kebiasaan boros memakai tisu bisa jadi ancaman bagi lingkungan. Sebab, meski dapat didaur ulang, proses produksi tisu sama dengan pembuatan kertas, yakni dibuat dari bahan kayu dan memerlukan banyak air dalam proses pembuatannya.
Untuk membuat 3,2 juta ton tisu toilet, misalnya, produsen harus menebang sekitar 54 juta batang pohon.
Tahukah Anda bahwa dalam setiap rol tisu yang kita gunakan menghabiskan sekitar 140 liter air untuk proses pembuatannya?
Penggunaan tisu secara berlebihan akan memberi dampak yang buruk, bukan hanya bagi lingkungan, melainkan juga bagi kesehatan.
Merespons hal itu, PT Multi Medika Internasional Tbk (MMI) menghadirkan produk tisu ramah lingkungan, yakni tisu bambu Miutiss di Indonesia. Produk tisu ini merupakan inovasi pengembangan produk tisu yang terbuat dari serat pohon bambu alami.
"Misi kami di MMI adalah untuk memberikan produk-produk berkualitas tinggi yang tidak hanya memenuhi kebutuhan konsumen, tetapi juga ramah terhadap lingkungan," kata CEO MMI Mengky Mangarek dalam rilis yang diterima Kompas.com, Senin (27/5/2024).
Lewat produk tersebut, kata dia, pihaknya berharap dapat memberikan solusi yang inovatif dan bertanggung jawab bagi keluarga modern.
Sebagai informasi, bambu yang digunakan dalam produksi Miutiss memiliki sertifikat dari Forest Stewardship Council (FSC).
Sertifikat FSC adalah bukti bahwa bahan baku yang digunakan berasal dari hutan yang dikelola secara bertanggung jawab dan berkelanjutan.
Tisu Bambu sendiri memiliki serat yang kuat sehingga tidak mudah robek sehingga menjadikannya pilihan yang nyaman dan andal untuk digunakan sehari-hari untuk kebutuhan rumah tangga.
"Kami optimistis menyertakan Miutiss Premium Tisu Bambu dalam portofolio produk kami," tambah Mengky Mangarek.
Pihaknya juga yakin bahwa produk tersebut dapat memenuhi harapan konsumen untuk kebutuhan kesehatan, kecantikan, dan penggunaan rumah tangga sehari-hari.
“Selain itu, produk ini juga 100 persen dapat terurai dengan baik karena terbuat dari serat pohon bambu.
Saat ini, Miutiss Premium Tisu Bambu dijual mulai harga Rp 5.900 dan telah tersedia di alfamart, indomaret, dan berbagai supermarket besar di Pulau Jawa.
Mari berkontribusi langsung dalam upaya mencegah dan mengatasi masalah STUNTING di Indonesia. Ikut berdonasi dengan klik Kompas.com Jernih Berbagi.
Artikel ini merupakan bagian dari Lestari KG Media, sebuah inisiatif untuk akselerasi Tujuan Pembangunan Berkelanjutan. Selengkapnya