Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

MMI Perkenalkan Tisu Bambu yang Ramah Lingkungan

Kompas.com - 27/05/2024, 20:41 WIB
Yogarta Awawa Prabaning Arka,
Sri Noviyanti

Tim Redaksi

KOMPAS.com – Tingkat konsumsi masyarakat Indonesia pada tisu tergolong tinggi. Pada 2017, hasil riset WWF indonesia bersama Hakuhodo mendapati bahwa 54 persen masyarakat Indonesia yang hidup di kota besar memiliki kebiasaan mengonsumsi atau menggunakan tiga helai tisu untuk sekali mengeringkan tangan.

Kebiasaan boros memakai tisu bisa jadi ancaman bagi lingkungan. Sebab, meski dapat didaur ulang, proses produksi tisu sama dengan pembuatan kertas, yakni dibuat dari bahan kayu dan memerlukan banyak air dalam proses pembuatannya.

Untuk membuat 3,2 juta ton tisu toilet, misalnya, produsen harus menebang sekitar 54 juta batang pohon.

Tahukah Anda bahwa dalam setiap rol tisu yang kita gunakan menghabiskan sekitar 140 liter air untuk proses pembuatannya?

Penggunaan tisu secara berlebihan akan memberi dampak yang buruk, bukan hanya bagi lingkungan, melainkan juga bagi kesehatan.

Merespons hal itu, PT Multi Medika Internasional Tbk (MMI) menghadirkan produk tisu ramah lingkungan, yakni tisu bambu Miutiss di Indonesia. Produk tisu ini merupakan inovasi pengembangan produk tisu yang terbuat dari serat pohon bambu alami.

"Misi kami di MMI adalah untuk memberikan produk-produk berkualitas tinggi yang tidak hanya memenuhi kebutuhan konsumen, tetapi juga ramah terhadap lingkungan," kata CEO MMI Mengky Mangarek dalam rilis yang diterima Kompas.com, Senin (27/5/2024).

Lewat produk tersebut, kata dia, pihaknya berharap dapat memberikan solusi yang inovatif dan bertanggung jawab bagi keluarga modern.

Sebagai informasi, bambu yang digunakan dalam produksi Miutiss memiliki sertifikat dari Forest Stewardship Council (FSC).

Sertifikat FSC adalah bukti bahwa bahan baku yang digunakan berasal dari hutan yang dikelola secara bertanggung jawab dan berkelanjutan.

Tisu Bambu sendiri memiliki serat yang kuat sehingga tidak mudah robek sehingga menjadikannya pilihan yang nyaman dan andal untuk digunakan sehari-hari untuk kebutuhan rumah tangga.

"Kami optimistis menyertakan Miutiss Premium Tisu Bambu dalam portofolio produk kami," tambah Mengky Mangarek.

Pihaknya juga yakin bahwa produk tersebut dapat memenuhi harapan konsumen untuk kebutuhan kesehatan, kecantikan, dan penggunaan rumah tangga sehari-hari.

“Selain itu, produk ini juga 100 persen dapat terurai dengan baik karena terbuat dari serat pohon bambu.

Saat ini, Miutiss Premium Tisu Bambu dijual mulai harga Rp 5.900 dan telah tersedia di alfamart, indomaret, dan berbagai supermarket besar di Pulau Jawa.

 

Mari berkontribusi langsung dalam upaya mencegah dan mengatasi masalah STUNTING di Indonesia. Ikut berdonasi dengan klik Kompas.com Jernih Berbagi.

Artikel ini merupakan bagian dari Lestari KG Media, sebuah inisiatif untuk akselerasi Tujuan Pembangunan Berkelanjutan. Selengkapnya

A member of


Terkini Lainnya

Ternyata Semut Bisa Bantu Lindungi Tanaman dari Perubahan Iklim

Ternyata Semut Bisa Bantu Lindungi Tanaman dari Perubahan Iklim

LSM/Figur
Dukung Pelestarian Lingkungan, Pertamina Tanam Pohon di Hulu Sungai Ciliwung

Dukung Pelestarian Lingkungan, Pertamina Tanam Pohon di Hulu Sungai Ciliwung

BUMN
Rendahnya Efisiensi Investasi Masih Bayangi Indonesia

Rendahnya Efisiensi Investasi Masih Bayangi Indonesia

Pemerintah
Jakarta Jadi Percontohan Pengelolaan Sampah lewat Pungutan Retribusi

Jakarta Jadi Percontohan Pengelolaan Sampah lewat Pungutan Retribusi

Pemerintah
Shell dan Microsoft Masuk 10 Pembeli Kredit Karbon Terbesar 2024

Shell dan Microsoft Masuk 10 Pembeli Kredit Karbon Terbesar 2024

Swasta
Google Beli 100.000 Sertifikat Karbon dari Proyek 'Biochar' di India

Google Beli 100.000 Sertifikat Karbon dari Proyek "Biochar" di India

Swasta
Bencana Hidrometeorologi Ekstrem Risiko Terbesar 10 Tahun ke Depan

Bencana Hidrometeorologi Ekstrem Risiko Terbesar 10 Tahun ke Depan

LSM/Figur
Mencairnya Es Antarktika Bisa 'Bangunkan' 100 Gunung Berapi Bawah Laut

Mencairnya Es Antarktika Bisa "Bangunkan" 100 Gunung Berapi Bawah Laut

LSM/Figur
Grab-BYD Kerjasama Sediakan 50.000 GrabCar Listrik di Asia Tenggara

Grab-BYD Kerjasama Sediakan 50.000 GrabCar Listrik di Asia Tenggara

Swasta
Menteri Lingkungan Hidup: Limbah Makan Bergizi Gratis Akan Jadi Kompos

Menteri Lingkungan Hidup: Limbah Makan Bergizi Gratis Akan Jadi Kompos

Pemerintah
Pertumbuhan Ekonomi Global Bakal Anjlok 50 Persen akibat Perubahan Iklim

Pertumbuhan Ekonomi Global Bakal Anjlok 50 Persen akibat Perubahan Iklim

LSM/Figur
Perdagangan Karbon Internasional di RI Sempat Terkendala Peraturan Ini

Perdagangan Karbon Internasional di RI Sempat Terkendala Peraturan Ini

Pemerintah
Perdagangan Karbon, Upaya Pemerintah Ubah 'Aset Hijau' Jadi Pendorong Ekonomi Berkelanjutan

Perdagangan Karbon, Upaya Pemerintah Ubah "Aset Hijau" Jadi Pendorong Ekonomi Berkelanjutan

Pemerintah
Tanam Mangrove Ditarget 1.500 Hektare Lahan Setahun ke Depan

Tanam Mangrove Ditarget 1.500 Hektare Lahan Setahun ke Depan

Pemerintah
2,48 Juta Karbon dari Indonesia Dijual ke Luar Negeri Mulai 20 Januari

2,48 Juta Karbon dari Indonesia Dijual ke Luar Negeri Mulai 20 Januari

Pemerintah
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau