Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Kompas.com - 27/05/2024, 10:00 WIB
Danur Lambang Pristiandaru

Penulis

KOMPAS.com - Plastik telah menjadi bagian yang tak terpisahkan dalam kehidupan manusia hari ini karena kemudahan dan harganya yang murah.

Akan tetapi, pemakaian plastik yang masif telah menimbulkan salah satu masalah lingkungan terbesar dalam kehidupan umat manusia.

Setiap tahunnya, jutaan ton sampah plastik terbuang, sebagian besar dibuang ke laut, sehingga mengganggu kehidupan satwa liar dan ekosistem.

Di sisi lain, 91 persen dari seluruh plastik yang diproduksi tidak dapat didaur ulang. Dilansir dari Earth.org, berikut tujuh fakta berbahaya dari plastik.

Baca juga: Tanpa Pencegahan, Sampah Plastik Bisa Meningkat 3 Kali Lipat pada 2040

1. Sampah plastik capai 400 juta ton

Produk plastik pertama yang tersedia secara komersial diluncurkan pada 1907, namun produksi massal baru dimulai pada 1952.

Sejak saat itu, produksi plastik tahunan telah meningkat hampir 200 kali lipat.

Penggunaan plastik yang sembrono menghasilkan sekitar 400 juta ton sampah plastik setiap tahunnya untuk memenuhi permintaan.

60 persen di antaranya berakhir begitu saja di lingkungan alam atau tempat pembuangan sampah.

2. AS penghasil sampah plastik terbesar

Amerika Serikat (AS) menjadi negara penghasil sampah plastik terbesar di dunia yakni sekitar 42 juta metrik ton setiap tahunnya.

Angka tersebut setara dengan 130 kilogram (kg) sampah plastik yang dihasilkan per orang.

Sebagai perbandingan, sampah plastik dari AS hampir dua kali lipat dari China dan lebih banyak dari gabungan seluruh negara di Uni Eropa.

Diperkirakan 1,13-2,24 juta metrik ton limbah tersebut bocor ke lautan dan lingkungan setiap tahunnya.

Baca juga: Sampah Plastik Lokal Bisa Lintas Samudera, Terbawa sampai Madagaskar

3. 8 juta ton plastik masuk ke lautan

Ketika sampah plastik dibuang ke tempat pembuangan sampah atau dibuang secara tidak bertanggung jawab, sejumlah besar sampah plastik tersebut berakhir di lautan.

Kini, setidaknya ada 8 juta ton plastik berakhir di perairan laut setiap tahunnya. Diperkirakan sekitar 40 persen permukaan laut tertutup sampah plastik.

Jika konsumsi dan perilaku manusia terhadap plastik terus berlanjut, para ilmuwan memperingatkan bahwa akan ada lebih banyak plastik daripada ikan di lautan pada 2030.

Halaman:

Artikel ini merupakan bagian dari Lestari KG Media, sebuah inisiatif untuk akselerasi Tujuan Pembangunan Berkelanjutan. Selengkapnya

A member of


Terkini Lainnya

Jelang 100 Hari Prabowo-Gibran, Janji Transisi Energi Didesak Diwujudkan

Jelang 100 Hari Prabowo-Gibran, Janji Transisi Energi Didesak Diwujudkan

LSM/Figur
Hilirisasi Nikel Belum Sediakan Green Jobs Sesuai Potensinya

Hilirisasi Nikel Belum Sediakan Green Jobs Sesuai Potensinya

Pemerintah
BRI RO Lampung Salurkan Bantuan kepada Korban Terdampak Banjir

BRI RO Lampung Salurkan Bantuan kepada Korban Terdampak Banjir

BUMN
Pengiriman Kendang Jimbe Blitar ke China Tandai Ekspor Perdana UKM Jatim di Tahun 2025

Pengiriman Kendang Jimbe Blitar ke China Tandai Ekspor Perdana UKM Jatim di Tahun 2025

Swasta
Inggris Siapkan Dana Rp 359 Miliar untuk Konservasi Laut Indonesia

Inggris Siapkan Dana Rp 359 Miliar untuk Konservasi Laut Indonesia

Pemerintah
Dua Pertiga Bisnis Dunia Tingkatkan Anggaran Keberlanjutan pada 2025

Dua Pertiga Bisnis Dunia Tingkatkan Anggaran Keberlanjutan pada 2025

Swasta
'Bahan Kimia Abadi' PFAS Mengancam Kita, Eropa Berencana Melarangnya

"Bahan Kimia Abadi" PFAS Mengancam Kita, Eropa Berencana Melarangnya

Pemerintah
Mahasiswa Desa Lingkar Tambang Raih Beasiswa MHU: Menuju Masa Depan Cerah dan Berkelanjutan

Mahasiswa Desa Lingkar Tambang Raih Beasiswa MHU: Menuju Masa Depan Cerah dan Berkelanjutan

Swasta
Trump Tarik AS dari Perjanjian Paris, Perlawanan Perubahan Iklim Hadapi Pukulan Besar

Trump Tarik AS dari Perjanjian Paris, Perlawanan Perubahan Iklim Hadapi Pukulan Besar

Pemerintah
Menilik Inovasi Dekarbonasi Generasi Muda di Toyota Eco Youth Ke-13

Menilik Inovasi Dekarbonasi Generasi Muda di Toyota Eco Youth Ke-13

BrandzView
China Luncurkan Kereta Komuter Serat Karbon, Kecepatannya 140 Km/Jam

China Luncurkan Kereta Komuter Serat Karbon, Kecepatannya 140 Km/Jam

Pemerintah
Kembangkan Rumput Laut, Start Up Banyu Raih pendanaan dari Intudo Ventures

Kembangkan Rumput Laut, Start Up Banyu Raih pendanaan dari Intudo Ventures

Swasta
100 Hari Prabowo-Gibran, Ini Pejabat Energi dan Lingkungan dengan Skor Tertinggi hingga Terendah

100 Hari Prabowo-Gibran, Ini Pejabat Energi dan Lingkungan dengan Skor Tertinggi hingga Terendah

LSM/Figur
Menag Dorong Integrasi Isu Lingkungan dengan Pendidikan Agama

Menag Dorong Integrasi Isu Lingkungan dengan Pendidikan Agama

Pemerintah
Pengamat Ekonomi Energi Desak Perguruan Tinggi Tolak Konsesi Tambang

Pengamat Ekonomi Energi Desak Perguruan Tinggi Tolak Konsesi Tambang

LSM/Figur
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau