KOMPAS.com - Sepanjang lima tahun, sejak 2019 hingga 2023, skor indeks ketimpangan gender (IKG) di Indonesia mengalami penurunan.
Menurut data Badan Pusat Statistik (BPS), skor IKG Indonesia pada 2023 adalah 0,447 poin, turun 0,012 dibandingkan 2022 yang sebesar 0,459 poin.
Skor IKG 2022 juga lebih rendah bila dibandingkan tahun 2021 yakni 0,465 poin.
Penurunan skor IKG Indonesia pada 2023 melanjutkan perbaikan yang telah dicapai sejak 2019.
Baca juga: Sektor Pariwisata dan Ekonomi Bisa Jadi Pelopor Kesetaraan Gender
Dengan demikian, selama lima tahun terakhir, IKG Indonesia secara konsisten
mengalami penurunan dari tahun ke tahun.
BPS menuliskan, hal ini menunjukkan bahwa kesetaraan gender di Indonesia terus mengalami peningkatan.
Dilansir dari data BPS, berikut skor IKG di Indonesia sejak 2018 hingga 2023.
Indikator penyusun IKG dari BPS didasarkan pada tiga dimensi yakni kesehatan reproduksi, pemberdayaan, dan pasar tenaga kerja.
Menurut BPS, penurunan IKG Indonesia 2023 dipengaruhi oleh perbaikan ketiga dimensinya, khususnya dimensi pasar tenaga kerja.
Baca juga: Pemerintah Luncurkan Rencana Aksi Nasional Gender dan Perubahan Iklim
Tingkat partisipasi angkatan kerja perempuan meningkat dari 53,41 persen pada 2022 menjadi 54,52 persen pada 2023.
Perbaikan pada dimensi kesehatan reproduksi menunjukkan bahwa risiko potensial kesehatan reproduksi perempuan di Indonesia berhasil diminimalkan.
Selain itu, secara spasial, ketimpangan gender mengalami penurunan yang signifikan di sebagian besar provinsi di Indonesia.
Secara total, 28 dari 34 provinsi di Indonesia mengalami penurunan skor IKG pada 2023.
Baca juga: Ironi Solo, Kota Toleran tapi Diskriminatif terhadap Keragaman Gender
Mari berkontribusi langsung dalam upaya mencegah dan mengatasi masalah STUNTING di Indonesia. Ikut berdonasi dengan klik Kompas.com Jernih Berbagi.Artikel ini merupakan bagian dari Lestari KG Media, sebuah inisiatif untuk akselerasi Tujuan Pembangunan Berkelanjutan. Selengkapnya