Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

AKI 2024, 410 Pelaku Usaha Kreatif Raih Ilmu dan Jalin Jaringan di 12 Kota

Kompas.com - 01/06/2024, 17:00 WIB
Yohanes Enggar Harususilo

Penulis

KOMPAS.com - Program akselerator Bootcamp Apresiasi Kreasi Indonesia (AKI) 2024 telah dilaksanakan di 12 kota dan berhasil membekali 410 pelaku usaha kreatif dengan ilmu dasar bisnis yang sesuai dengan bidangnya.

Kedua belas kota tersebut yakni: Bekasi, Singkawang, Blitar, Palu, Magelang, Serang, Toba, Tanjung Pinang, Ternate, Labuan Bajo, Denpasar dan Merauke)

 

Para peserta mengikuti pelatihan selama tiga hari di bawah bimbingan mentor profesional, dan mendapatkan berbagai manfaat, termasuk membangun jaringan dengan sesama peserta dan mentor.

Sebagai informasi, AKI merupakan program tahunan Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Kemenparekraf) yang bertujuan membina dan mengembangkan para pelaku usaha kreatif (ekraf) di Indonesia.

Program ini menyediakan wadah bagi para ekraf untuk masuk ke dalam ekosistem ekonomi kreatif, membangun jejaring dan database, serta memperluas pasar.

Tahapan berikutnya adalah bagi para peserta Bootcamp terpilih akan ikut dalam pameran yang akan berlangsung di masing-masing kota dan kabupaten di akhir bulan Mei hingga Agustus 2024.

Kemudian ditutup dengan tahapan akhir dari rangkaian kegiatan AKI 2024, dengan Malam Puncak yang akan diadakan di Jakarta pada bulan September 2024. Malam Puncak AKI 2024 merupakan rangkaian akhir program.

Pada acara ini, ditampilkan satu produk terbaik perwakilan dari 12 kota/kabupaten pelaksanaan, sehingga ada 12 produk terbaik yang berpartisipasi di pameran dengan skala Nasional.

Menparekraf Sandiaga mengungkapkan, AKI adalah program tahunan Kemenparekraf yang bertujuan sebagai wadah bagi pelaku ekraf untuk masuk ke dalam ekosistem, membangun jejaring, dan data base.

"AKI siap menjadi wadah bagi pelaku ekraf untuk masuk ke dalam ekosistem, membangun jejaring dan data base, ajang publikasi dan promosi, serta memperluas pasar," katanya.

Baca juga: Lewat FGD, Dompet Dhuafa Berupaya Revitalisasi Budaya Lokal sebagai Sarana Pemberdayaan Masyarakat

Berdampak langsung pada peserta

Winda Oktriana, peserta dari Pekanbaru dan owner dari jemada "Minda", ekstrak minyak bumbu dapur, mengaku mendapat masukan berharga dari mentor Akbar Moujahid terkait fokus kepada branding agar lebih mengena di segmen ibu rumah tangga.

Ia juga mengaku mendapat banyak inspirasi dan motivasi dari mentor Agus Pramono (Mas Mono) untuk lebih aktif mengikuti pameran agar lebih dikenal oleh calon konsumen dan calon mitra di daerah lain.

 

Program akselerator Bootcamp Apresiasi Kreasi Indonesia (AKI) 2024 telah dilaksanakan di 12 kota dan berhasil membekali 410 pelaku usaha kreatif dengan ilmu dasar bisnis yang sesuai dengan bidangnya.DOK. AKI Program akselerator Bootcamp Apresiasi Kreasi Indonesia (AKI) 2024 telah dilaksanakan di 12 kota dan berhasil membekali 410 pelaku usaha kreatif dengan ilmu dasar bisnis yang sesuai dengan bidangnya.

Dari sesama peserta Bootcamp di Toba, Winda mendapat beberapa kontak peserta yang membantunya untuk memasarkan produknya di Kota Medan.

"Sejak saya membangun Minda empat tahun lalu, alhamdulillah saat ini produk kami sudah tersedia di 50 titik swalayan di Padang dan 100an swalayan di Pekanbaru. Dan di tahun ini saya memang ada rencana untuk masuk pasar Medan dan Batam," kisahnya.

"Kemarin sudah ada kontak dengan peserta yang bisa membatu memasarkan di sekitar Medan, semoga saja lancar," ungkap Winda.

Masih dari peserta Bootcamp Toba, ada Nola Indriyani asal Deliserdang dan pemilik "Nola Shoes", produsen sepatu custom handmade.

Nola yang sudah sering mengikuti program pembinaan dari Kementerian lain, namun baru pertama ini mengikuti event pembinaan dari Kemenparekraf mengaku ada target tersendiri ketika masuk Bootcamp AKI 2024, yakni agar bisa mengikuti pameran dan menambah relasi .

"Kebetulan waktu Bootcamp ada Pak Viktor, owner dari Galeri Batik Torsai yang saya tertarik untuk menggunakan produknya sebagai bahan baku di Nola Shoes," ungkap Nola.

Dari sisi mentor, ia mengaku sangat terbantu oleh saran mentor fesyen Tasyrif Adnan tentang tren disain sepatu juga cara disain booth pameran yang baik. Ke depannya Nola berharap bisa terus mendapat arahan dari Tasyri yang terbuka untuk dimintai konsultasi dari para peserta.

Kisah menarik lain datang dari peserta Bootcamp Tanjung Pinang. Maria Heristin asal Pekanbaru, owner jenama Makaba yang memproduksi olahan daun kelor (teh seduh, minuman kemasan, mie, kopi, sabun mandi) terkesan dengan materi Deryansha, mentor marketing dan Nilamsari, mentor kuliner.

“Materi tentang marketing melalui sistem komunal dari coach Dery itu pas banget dengan kebutuhan saya untuk fokus branding di segmen ibu-ibu hamil dan melahirkan. Dari Bu Nilamsari saya belajar meminimalisir biaya promosi dengan cara co-branding," jelasnya.

Terkait target setelah mengikuti AKI 2024 ini Maria sangat ingin terlibat dalam pameran dan event Kemenparekraf yang lain ke depannya.

Selain bisa meningkatkan penjualan, dengan mengikuti pameran harapannya bisa memperkenalkan value lain dari Makaba sebagai produsen yang menjalankan praktek go green dan juga memberdayakan masyarakat sekitar (150 rumah) untuk menanam pohon kelor.

Dari Bootcamp Palu, David owner Lenggana Pusthika, pengrajin bahan baku limbah botol kaca sangat terbantu dengan keikutsertaannya di AKI 2024.

"Pengalaman saya sebelumnya ikut program pembinaan di Bank Indonesia, membuat saya sering diajak event pameran ke berbagai kota, termasuk dikenalkan ke AKI ini. Sangat membantu produk saya dikenal oleh calom mitra di kota lain,” jelasnya.

David juga mengambil kesempatan selama Bootcamp dengan sesama peserta, berkolaborasi dengan jenama kriya KayoArt mensuplai potongan kayu jati untuk dibuat tatakan gelas.

Eva Rivana pemilik "Albana Food and Cake" asal Gorontalo mengaku dapat manfaat langsung saat pelatihan ketika difasilitasi mengurus HAKI atas produk olahan ikan tuna miliknya (krupuk, stik ikan, nugget, krupuk kulit dan abon), serta dipandu mendaftar ke e-katalog.

Selain sisi teknis administrasi, Eva ternyata merasakan mendapat ilmu baru dari para mentor Bootcamp, “Dari Bu Nilamsari saya disadarkan pentingnya memonitor arus kas, juga ada materi kemitraan tanpa memiliki booth sendiri," ungkapnya.

Eva ternyata cukup rajin mengikuti event pembinaan yang diadakan Instansi (Bank Indonesia) dan BUMN (Bank BRI). Ia mengaku mendapat banyak relasi dan jejaring baru tiap kali mengikuti event.

“Saya sering dikenalkan ke instansi yang lain, bahkan pernah produk saya dimasukkan dalam 700 paket goodie bags pernikahan anak Pak Rahmat Gobel tempo hari, itu juga berkat saya ikut jadi UMKM binaan Dinas Pariwisata Provinsi Gorontalo," terang Eva.

Baca juga: Pemberdayaan Perempuan Jadi Kunci Atasi Kemiskinan Ekstrem

Cerita Eva dan beberapa peserta AKI 2024 yang berhasil menjalin kerjasama dengan institusi pemerintah lainnya memang sudah terbukti menjadi salah satu manfaat masuk dalam ekosistem pembinaan di Kemenparekraf.

Sesuai Laporan AKI 2023, dari survei ke 120 peserta, 45 persen diantaranya bekerjasama dengan KemenkopUKM, 28 persen dengan Kemendag, dan 27,5 persen dengan KemenBUMN.

Mari berkontribusi langsung dalam upaya mencegah dan mengatasi masalah STUNTING di Indonesia. Ikut berdonasi dengan klik Kompas.com Jernih Berbagi.

Artikel ini merupakan bagian dari Lestari KG Media, sebuah inisiatif untuk akselerasi Tujuan Pembangunan Berkelanjutan. Selengkapnya

A member of
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Close Ads
Selamat, Kamu Pembaca Terpilih!
Nikmati gratis akses Kompas.com+ selama 3 hari.

Mengapa bergabung dengan membership Kompas.com+?

  • Baca semua berita tanpa iklan
  • Baca artikel tanpa pindah halaman
  • Akses lebih cepat
  • Akses membership dari berbagai platform
Pilihan Tepat!
Kami siap antarkan berita premium, teraktual tanpa iklan.
Masuk untuk aktivasi
atau
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau