Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Persiapkan Generasi Emas Indonesia, Danone Indonesia Gelar Program Berbasis Sekolah dan Masyarakat

Kompas.com, 15 Juli 2024, 20:00 WIB
Yohanes Enggar Harususilo

Penulis

KOMPAS.com - Pada peringatan Hari Keluarga Nasional (29/6/2024) mengangkat tema “Keluarga Berkualitas Menuju Indonesia Emas”, Danone Indonesia menegaskan komitmen mendukung terciptanya keluarga berkualitas melalui nutrisi si kecil dan keluarga, pencegahan anemia, juga aspek perusahaan yang ramah keluarga.

Direktur Yayasan Aspirasi Muslimah (Yasmina), sebuah lembaga nonprofit yang memiliki visi terwujudnya perempuan dan keluarga berkualitas menjelaskan, Iis Istiqomah mengingatkan keluarga merupakan lingkungan pertama yang sangat penting bagi anak.

"Di mana anak mendapatkan pengasuhan, edukasi dan stimulasi seluruh aspek perkembangan dalam kehidupannya. Selain untuk pembentukan karakter, keluarga juga memegang peranan untuk memberikan afeksi, komunikasi, hingga persiapan anak untuk masa depan," tegasnya.

Dalam hal ini persiapan orangtua untuk masa depan si kecil, lanjut Iis, juga terkait memastikan anak terhindar dari anemia dan stunting dengan memastikan nutrisi yang dikonsumsi sudah terpenuhi dengan cukup.

"Karena dengan kesadaran dan peran aktif keluarga kita dapat mencegah anemia dan memastikan kesehatan generasi selanjutnya," jelasnya.

"Tentunya didukung dengan stimulasi yang tepat dari lingkup keluarga, kita berharap bekal esensial yang dibutuhkan untuk anak tumbuh menjadi Generasi Emas dapat terpenuhi,” tambah Iis.

Ray Wagiu Basrowi, Medical Science Director Danone Indonesia menyampaikan, dalam aspek pencegahan anemia, pihaknya berperan aktif dalam membangun pemahaman akan isu anemia melalui program berbasis sekolah.

Program dimaksu adalah program Sehat Bersama Isi Piringku untuk anak usía PAUD (pendidikan anak usia dini) dan Sekolah Dasar, serta program Gesid (Generasi Sehat Indonesia) untuk remaja.

Selain itu, terdapat program Sekolah Sehat Generasi Maju yang bertujuan untuk mewujudkan sekolah sehat dengan integrasi Edukasi Gizi Seimbang, Pembiasaan PHBS, dan Pemeliharaan Lingkungan.

Program ini selaras dengan Gerakan Sekolah Sehat (GSS) yang digagas Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset dan Teknologi, melalui kolaborasi pentahelix untuk meningkatkan kesadaran dan perubahan perilaku, termasuk dengan Yasmina Foundation selaku mitra Danone Indonesia.

Ray Wagiu Basrowi juga menyampaikan Danone Indonesia juga menghadirkan program pemberdayaan untuk meningkatkan kesehatan dan akses pangan bergizi untuk ibu dan anak, pola asuh serta Perilaku Hidup Bersih dan Sehat (PHBS) bagi masyarakat melalui program Tangkas (Tanggap Gizi dan Kesehatan Anak Stunting), Komunitas Isi Piringku, Rumah Bunda Sehat dan Bunda Mengajar.

"Dalam program ini dilakukan penguatan kapasitas kader kesehatan dan peran perempuan dalam membangun kemandirian ekonomi. Keseluruhan program-program tersebut telah menjangkau lebih dari 8,6 juta penerima manfaat di Indonesia," ungkapnya.

“Membawa dampak positif tidak hanya bagi masyarakat, namun juga untuk karyawan merupakan fokus utama dari inisiatif yang kami jalankan," ujar Ray.

Baca juga: Rekayasa Pendidikan Menuju Generasi Emas 2045

Sebagai perusahaan ramah keluarga, Ray menyampaikan pihaknya memiliki kebijakan parental policy yakni menyediakan cuti melahirkan 6 bulan bagi karyawan perempuan serta 10 hari bagi karyawan laki-laki.

"Serta flexible working hours dan penyediaan ruang laktasi di area kerja agar dapat memastikan pemenuhan ASI eksklusif pada anak dapat terpenuhi. Kami berharap kebijakan kami ini dapat membantu terciptanya Generasi Emas Indonesia,” tutup Ray.

Mari berkontribusi langsung dalam upaya mencegah dan mengatasi masalah STUNTING di Indonesia. Ikut berdonasi dengan klik Kompas.com Jernih Berbagi.

Artikel ini merupakan bagian dari Lestari KG Media, sebuah inisiatif untuk akselerasi Tujuan Pembangunan Berkelanjutan. Selengkapnya

A member of


Terkini Lainnya
Iklim Bukan Satu-satunya Penyebab Bencana Hidrometeorologi di Sumatera Barat, Ini Kata Pakar
Iklim Bukan Satu-satunya Penyebab Bencana Hidrometeorologi di Sumatera Barat, Ini Kata Pakar
LSM/Figur
Mengapa Banjir Bandang di Sumatera Barat Berulang? Ini Menurut WALHI
Mengapa Banjir Bandang di Sumatera Barat Berulang? Ini Menurut WALHI
LSM/Figur
Pembalakan Liar: Tantangan Regulasi dan Ancaman bagi Generasi Mendatang
Pembalakan Liar: Tantangan Regulasi dan Ancaman bagi Generasi Mendatang
Pemerintah
Upaya Warga Selamatkan Kakatua Jambul Kuning Langka, Tanam Pohon Kelengkeng
Upaya Warga Selamatkan Kakatua Jambul Kuning Langka, Tanam Pohon Kelengkeng
LSM/Figur
IS2P Bekali Jurnalis untuk Olah Laporan Keberlanjutan dan Cegah Greenwashing
IS2P Bekali Jurnalis untuk Olah Laporan Keberlanjutan dan Cegah Greenwashing
LSM/Figur
Eksploitasi SDA Demi Ekonomi 8 Persen, Indonesia Bisa Keluarkan Biaya Lebih Menurut Pakar
Eksploitasi SDA Demi Ekonomi 8 Persen, Indonesia Bisa Keluarkan Biaya Lebih Menurut Pakar
LSM/Figur
Upaya Restorasi TN Tesso Nilo 31.000 Hektar, Cukupkah untuk Gajah?
Upaya Restorasi TN Tesso Nilo 31.000 Hektar, Cukupkah untuk Gajah?
Pemerintah
Banjir Sumatera dan Amanah Kolektif Menjaga Ruang Hidup
Banjir Sumatera dan Amanah Kolektif Menjaga Ruang Hidup
Pemerintah
Survei: 32 Persen CEO Indonesia Klaim Perusahaannya Terapkan Keberlanjutan
Survei: 32 Persen CEO Indonesia Klaim Perusahaannya Terapkan Keberlanjutan
Swasta
Kemenhut: Gelondongan Terbawa Banjir Berasal dari Pohon Lapuk dan Kemungkinan 'Illegal Logging'
Kemenhut: Gelondongan Terbawa Banjir Berasal dari Pohon Lapuk dan Kemungkinan "Illegal Logging"
Pemerintah
Ironi Banjir Besar di Sumatera, Saat Cuaca Ekstrem Bertemu Alih Fungsi Lahan
Ironi Banjir Besar di Sumatera, Saat Cuaca Ekstrem Bertemu Alih Fungsi Lahan
Pemerintah
ADB: Asia Perlu 1,7 Triliun Dollar AS Per Tahun untuk Respons Perubahan Iklim
ADB: Asia Perlu 1,7 Triliun Dollar AS Per Tahun untuk Respons Perubahan Iklim
LSM/Figur
Kemenhut Ancam Pidanakan Pihak yang Tak Serahkan Lahan TN Tesso Nilo
Kemenhut Ancam Pidanakan Pihak yang Tak Serahkan Lahan TN Tesso Nilo
Pemerintah
Kasus Campak Global Naik, 30 Juta Anak Tak Dapat Vaksin
Kasus Campak Global Naik, 30 Juta Anak Tak Dapat Vaksin
Pemerintah
Viral Kayu Gelondongan Hanyut Saat Banjir, Kemenhut Telusuri Asalnya
Viral Kayu Gelondongan Hanyut Saat Banjir, Kemenhut Telusuri Asalnya
Pemerintah
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Unduh Kompas.com App untuk berita terkini, akurat, dan tepercaya setiap saat
QR Code Kompas.com
Arahkan kamera ke kode QR ini untuk download app
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar di Artikel Lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Apresiasi Spesial
Kirimkan Apresiasi Spesial untuk mendukung Jurnalisme KOMPAS.com
Memuat pilihan harga...
Kolom ini tidak boleh kosong.
Dengan mengirimkan pesan apresiasi kamu menyetujui ketentuan pengguna KOMPAS.com. Pelajari lebih lanjut.
Apresiasi Spesial
Syarat dan ketentuan
  1. Definisi
    • Apresiasi Spesial adalah fitur dukungan dari pembaca kepada KOMPAS.com dalam bentuk kontribusi finansial melalui platform resmi kami.
    • Kontribusi ini bersifat sukarela dan tidak memberikan hak kepemilikan atau kendali atas konten maupun kebijakan redaksi.
  2. Penggunaan kontribusi
    • Seluruh kontribusi akan digunakan untuk mendukung keberlangsungan layanan, pengembangan konten, dan operasional redaksi.
    • KOMPAS.com tidak berkewajiban memberikan laporan penggunaan dana secara individual kepada setiap kontributor.
  3. Pesan & Komentar
    • Pembaca dapat menyertakan pesan singkat bersama kontribusi.
    • Pesan dalam kolom komentar akan melewati kurasi tim KOMPAS.com
    • Pesan yang bersifat ofensif, diskriminatif, mengandung ujaran kebencian, atau melanggar hukum dapat dihapus oleh KOMPAS.com tanpa pemberitahuan.
  4. Hak & Batasan
    • Apresiasi Spesial tidak dapat dianggap sebagai langganan, iklan, investasi, atau kontrak kerja sama komersial.
    • Kontribusi yang sudah dilakukan tidak dapat dikembalikan (non-refundable).
    • KOMPAS.com berhak menutup atau menonaktifkan fitur ini sewaktu-waktu tanpa pemberitahuan sebelumnya.
  5. Privasi & Data
    • Data pribadi kontributor akan diperlakukan sesuai dengan kebijakan privasi KOMPAS.com.
    • Informasi pembayaran diproses oleh penyedia layanan pihak ketiga sesuai dengan standar keamanan yang berlaku.
  6. Pernyataan
    • Dengan menggunakan Apresiasi Spesial, pembaca dianggap telah membaca, memahami, dan menyetujui syarat & ketentuan ini.
  7. Batasan tanggung jawab
    • KOMPAS.com tidak bertanggung jawab atas kerugian langsung maupun tidak langsung yang timbul akibat penggunaan fitur ini.
    • Kontribusi tidak menciptakan hubungan kerja, kemitraan maupun kewajiban kontraktual lain antara Kontributor dan KOMPAS.com
Gagal mengirimkan Apresiasi Spesial
Transaksimu belum berhasil. Coba kembali beberapa saat lagi.
Kamu telah berhasil mengirimkan Apresiasi Spesial
Terima kasih telah menjadi bagian dari Jurnalisme KOMPAS.com
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau