Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kepala Desa di Aceh Diminta Perhatikan Air Minum dan Sanitasi

Kompas.com - 15/07/2024, 16:00 WIB
Faqihah Muharroroh Itsnaini,
Hilda B Alexander

Tim Redaksi

KOMPAS.com - Kepala Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana Nasional (BKKBN) dr. Hasto Wardoyo meminta kepala desa di Aceh untuk memperhatikan air minum dan sanitasi warganya yang tidak layak, untuk mendorong percepatan penurunan stunting

"Para keuchik atau kepala desa mohon memperhatikan sumber air minum yang tidak layak, harus diatasi, juga dengan jamban yang kurang standar, di mana masih banyak terjadi di Aceh Utara," kata Hasto. 

"Kami punya data berdasarkan nama dan alamat (by name by address), nanti dapat diminta data tersebut untuk percepatan penurunan stunting," sambungnya. 

Baca juga: 3 Kampus Bangun Sistem Air Minum dan Sanitasi Anti Perubahan Iklim

Hal itu disampaikan Hasto saat menerima kunjungan dari para kepala desa atau keuchik dari Pemerintah Desa Kecamatan Syamtalira Bayu, Kabupaten Aceh Utara, yang datang ke Kantor BKKBN, Jakarta, pada Jumat (12/7/2024). 

Ia memaparkan, kondisi di Aceh saat ini sedang mengalami bonus demografi. Namun, di tahun 2045, ia tetap ingin masyarakat waspada fenomena banjir lanjut usia (lansia) atau aging population.

"Untuk itu harus memanfaatkan waktu sebaik-baiknya agar kita bisa menjadi sejahtera. Khusus Aceh Utara itu keren, karena sampai tahun 2035 jumlah yang bekerja masih banyak, yang makan (ditanggung) sedikit. InsyaAllah Aceh Utara akan tumbuh ekonominya," tuturnya. 

Periksa kesehatan

Hasto berpesan kepada para kepala desa agar mengingatkan warganya untuk memeriksakan kesehatan sebelum menikah.

Pada tahun 2023, jumlah pernikahan di Aceh Utara 4.219 pasangan. Namun, yang memeriksakan kesehatan sebelum menikah hanya 1.442.

"Hasilnya, 23 persen mengalami kekurangan energi kronis (KEK) dan 21 persen mengalami anemia. Artinya, kalau terlalu kurus berpotensi melahirkan anak stunting," papar dia. 

Selain itu, Hasto juga mengampanyekan pencegahan usia kawin yang terlalu muda, yang juga bisa memicu munculnya kasus stunting baru.

Baca juga: Aktif Promosikan Sanitasi, Pemuda Asal Lampung Sabet Penghargaan Internasional

Terkait kondisi stunting di Provinsi Aceh, saat ini terdapat penurunan angka prevalensi stunting dari tahun 2022 sebesar 31,2 persen, menjadi 29,4 persen pada tahun 2023.

Ia juga mengingatkan agar para kepala desa segera menyerap dana alokasi khusus (DAK) non-fisik untuk membiayai para kader.

“Anggaran DAK non-fisik inilah yang digunakan untuk membiayai kader di desa sehingga tidak mengganggu dana desa. Di Aceh Utara, DAK non-fisik ada Rp 14 milyar rupiah, sampai hari ini baru diserap sekitar Rp 6 milyar. Waktunya tinggal lima bulan tapi sisanya masih cukup banyak," paparnya.

Hasto juga menegaskan, saat ini para kader sudah mendapatkan uang saku Rp 200.000 per bulan.

"Tiap bulan kita kasih uang saku Rp 200.00. Di Kecamatan Syamtalira Bayu terdapat 114 kader yang terdiri dari PKK, ada bidannya juga," jelasnya.

Sementara itu, Sekretaris Jenderal Dewan Pimpinan Daerah (DPP) Asosiasi Pemerintah Desa Seluruh Indonesia (APDESI) Aceh Muksalmina mengatakan, tujuan kunjungan tersebut untuk menindaklanjuti kerja sama antara BKKBN dan APDESI yang ditandatangani tahun lalu tentang percepatan penurunan stunting.

Menurutnya, sampai hari ini, hal tersebut belum sepenuhnya berjalan sebagaimana yang diharapkan.

Namun, ia berharap tetap ada penyesuaian kebijakan di tingkat pusat agar percepatan penurunan stunting di daerah dapat berjalan efektif.

"Karena pengambilan kebijakan ada di tingkat nasional, kami berharap ke depan terdapat penyesuaian-penyesuaian sehingga upaya kita bersama ini akan tercapai," ujar Muksalmina.

Mari berkontribusi langsung dalam upaya mencegah dan mengatasi masalah STUNTING di Indonesia. Ikut berdonasi dengan klik Kompas.com Jernih Berbagi.

Artikel ini merupakan bagian dari Lestari KG Media, sebuah inisiatif untuk akselerasi Tujuan Pembangunan Berkelanjutan. Selengkapnya

A member of


Terkini Lainnya

CDP: Setengah Perusahaan Dunia Tak Gunakan Listrik Terbarukan

CDP: Setengah Perusahaan Dunia Tak Gunakan Listrik Terbarukan

LSM/Figur
PLN Jalin Kolaborasi dengan Pemain EBT Global untuk Transisi Energi

PLN Jalin Kolaborasi dengan Pemain EBT Global untuk Transisi Energi

Pemerintah
BP Taskin dan Genta Pangan Dorong Ketahanan Pangan Jadi Solusi Pengentasan Kemiskinan

BP Taskin dan Genta Pangan Dorong Ketahanan Pangan Jadi Solusi Pengentasan Kemiskinan

Pemerintah
Sistem Pangan Berkelanjutan Cegah 300 Juta Orang Kekurangan Gizi

Sistem Pangan Berkelanjutan Cegah 300 Juta Orang Kekurangan Gizi

Pemerintah
IFRS Foundation Terbitkan Panduan soal Keberlanjutan dalam Laporan Keuangan

IFRS Foundation Terbitkan Panduan soal Keberlanjutan dalam Laporan Keuangan

Swasta
WWF: Penurunan Populasi Satwa Liar Bisa Berdampak ke Ekonomi

WWF: Penurunan Populasi Satwa Liar Bisa Berdampak ke Ekonomi

LSM/Figur
Jakarta Dihantui Banjir Rob, Pemprov Bakal Bangun Tanggul Pantai

Jakarta Dihantui Banjir Rob, Pemprov Bakal Bangun Tanggul Pantai

Pemerintah
Perubahan Iklim Berakibat Kasus DBD Global Naik 19 Persen Tahun Ini

Perubahan Iklim Berakibat Kasus DBD Global Naik 19 Persen Tahun Ini

Pemerintah
5 Kerja Sama PLN untuk Transisi Energi pada COP29

5 Kerja Sama PLN untuk Transisi Energi pada COP29

Pemerintah
UMKM Butuh Dukungan 789 Miliar Dollar AS untuk Peluang Pertumbuhan Hijau

UMKM Butuh Dukungan 789 Miliar Dollar AS untuk Peluang Pertumbuhan Hijau

Pemerintah
Pemerintah Didesak Setop Perdagangan Karbon pada COP29

Pemerintah Didesak Setop Perdagangan Karbon pada COP29

LSM/Figur
Tanoto Foundation Gelar Simposium Perkuat Komitmen Kebijakan PAUD-HI

Tanoto Foundation Gelar Simposium Perkuat Komitmen Kebijakan PAUD-HI

LSM/Figur
90 Persen Pemimpin Bisnis Percaya AI Berdampak Positif pada Keberlanjutan

90 Persen Pemimpin Bisnis Percaya AI Berdampak Positif pada Keberlanjutan

Pemerintah
Sistem Penyimpanan Jadi Kunci Ketahanan Energi Terbarukan di Asia Tenggara

Sistem Penyimpanan Jadi Kunci Ketahanan Energi Terbarukan di Asia Tenggara

LSM/Figur
Bentuk Karakter Anak, KemenPPPA akan Hadirkan Ruang Bersama Merah Putih

Bentuk Karakter Anak, KemenPPPA akan Hadirkan Ruang Bersama Merah Putih

Pemerintah
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau