Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Potensi Pasar Besar, Penerapan ESG Jadi Keharusan

Kompas.com - 25/07/2024, 17:00 WIB
Hilda B Alexander

Penulis

KOMPAS.com - Penerapan konsep pembangunan berkelanjutan berbasis lingkungan, sosial, dan tata kelola atau environmental, social, governance (ESG) merupakan tiga pilar penting dalam menilai performa bisnis properti saat ini.

ESG digunakan sebagai indikator pelaporan aktivitas nofinansial dari suatu produk yang diinvestasikan.

Dalam beberapa tahun terakhir, penerapan ESG sudah menjadi fokus pengembang properti di Tanah Air seiring dengan tren konsumen yang mengarah kepada produk berkelanjutan.

Menurut Sekretaris Jenderal Ikatan Ahli Perencanaan (IAP) Indonesia Ardiadi Dimastanto pasar terbesar dan potensial dalam sebuah proyek properti adalah Gen Z dan Milenial.

Segmen ini sangat tertarik dan peduli pada produk properti yang mengedepankan keberlanjutan.

Baca juga: Konsorsium Keberlanjutan Pertama di Asia Dorong Kolaborasi ESG

Mereka cukup detail dalam melihat fasilitas-fasilitas yang ada di sekitar proyek properti seperti ruang terbuka hijau, ruang interaksi, sarana olahraga untuk jogging dan lainnya.

"Pengembang properti saat ini sudah sangat concern dengan apa yang diinginkan masyarakat terkait kebutuhan tempat tinggal yang berkelanjutan,” tegas Ardiadi Dimastanto dalam acara Elevee Media Talk yang diadakan di Alam Sutera, Tangerang Rabu (24/7/2024).

Ardiadi menambahkan, saat ini penerapan prinsip ESG bermanfaat untuk nilai investasi.

“Dalam pengembangan properti berprinsip ESG, selain memberikan kelestarian lingkungan dan tata kelola yang baik, juga memberikan manfaat ekonomi,” tuturnya.

Sementara itu, Chief Marketing Officer (CMO) Elevee Condomium Alvin Andronicus mengatakan, pihaknya menerapkan prinsip ESG tidak sebatas slogan, namun konkret diimplementasikan di lapangan.

Baca juga: Sabet Best ESG Green Financing, Aldiracita Perkuat Praktik Keberlanjutan

Perapan ESG juga akan memberikan dampak positif bagi pengembang dan pemilik properti.

“Seperti pengurangan biaya operasional, penghematan penggunaan energi listrik, hingga peningkatan kesehatan dan produktivitas penghuni,” jelasnya.

Dia mencontohkan, di Elevee Condominium setiap unitnya memakai jendela double glass yang mampu mereduksi sinar matahari memasuki ruangan sehingga mengurangi pemakaian AC.

“Elevee juga memiliki fasilitas forest park seluas 4 hektare untuk berbagai aktivitas. Selain itu, Elevee yang merupakan bagian dari Alam Sutera sudah menerapkan konsep yang bersentuhan dengan lingkungan. Seperti adanya kawasan green tunnel hingga management traffic agar menciptakan suasana yang nyaman bagi penghuni,” kata dia.

Ardiadi mengakui, pengembangan properti skala kota yang menerapkan prinsip ESG membutuhkan dana yang tak sedikit.

Namun, ia mengakui prinsip ini akan berdampak pada penjualan pengembang dan bermanfaat untuk konsumen.

Dia juga menambahkan, saat ini, masih perlu disosialisasikan tentang penerapan prinsip ESG di kalangan pengembang properti.

Mari berkontribusi langsung dalam upaya mencegah dan mengatasi masalah STUNTING di Indonesia. Ikut berdonasi dengan klik Kompas.com Jernih Berbagi.

Artikel ini merupakan bagian dari Lestari KG Media, sebuah inisiatif untuk akselerasi Tujuan Pembangunan Berkelanjutan. Selengkapnya

A member of


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau