Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Kompas.com - 06/08/2024, 10:30 WIB
Danur Lambang Pristiandaru

Penulis

KOMPAS.com - Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Arifin Tasrif mengakui penerapan teknologi penangkap dan penyimpan karbon atau carbon capture and storage/carbon capture, utilization, and storage (CCS/CCUS) masih mahal.

Dia menambahkan, biaya yang tinggi dari penerapan CCS/CCUS tersebut menjadi tantangan utama bagi Indonesia.

"Rencana implementasi CCS/CCUS sekarang masih mahal, tapi memang harus kita coba. Sesuatu kalau baru dicoba kan memang mahal," ujar Arifin di Kantor Ditjen Migas, Jakarta, Jumat (2/8/2024), dikutip dari siaran pers Kementerian ESDM.

Baca juga: 5 Pembangkit PLN Akan Jadi Percontohan Penerapan CCS

Arifin menjelaskan Indonesia memiliki 15 proyek CCS/CCUS yang masih dalam tahap studi atau persiapan.

Proyek-proyek tersebut tersebar dari barat hingga timur Indonesia seperti Tangguh EGR/CCUS, Abadi CCS, Sukowati CCUS/EOR, Gundih CCUS/EGR, Pilot Test CO2 Huff and Puff Jatibarang, Ramba CCUS/EOR, serta CO2 Huff and Puff Gemah.

Selain itu ada Sakakemang CCS, Arun CCS, Central Sumatera Basin CCS/CCUS Hubs, Kutai Basin CCS Hub, Asri Basin CCS/CCUS Hubs, CCU to Methanol RU V Balikpapan, East Kalimantan CCS/CCUS Study, dan Blue Ammonia + CCS Donggi Matindok.

Arifin menuturkan, biaya untuk menginjeksikan per ton karbon dioksida ke penyimpanan akan memakan biaya yang tidak sedikit.

Baca juga: BP Berau Gandeng ITB Kembangkan Teknologi CCS dan CCUS di Indonesia

Contohnya adalah pemurnian gas di Gundih dengan 43-53 dollar AS per ton karbon dioksida dengan total 0,3 juta ton karbon dioksida per tahun, investasi injeksi 105 juta dollar AS.

Selanjutnya Produksi LNG Bintuni di Papua Barat, 33 dollar AS per ton karbon dioksida. Total 2,5-3,3 juta ton karbon dioksida per tahun, investasi injeksi sebesar 948 juta dollar AS.

Kemudian Produksi LNG di Masela, NTT, 26 dollar AS per ton karbon dioksida, total 3,5 juta ton karbon dioksida per tahun, investasi injeksi sebesar 1,4 miliar dollar AS.

Terakhir gasifikasi batu bara menjadi DME di Tanjung Enim, Sumatera Selatan, 50-55 dollar AS per ton karbon dioksida, total 3 juta ton karbon dioksida per tahun dan investasi injeksi mencapai 1,6 miliar dollar AS.

Baca juga: Penerapan CCS/CCUS Bakal Melanggengkan Penggunaan Bahan Bakar Fosil

Jadi pionir

Arifin memastikan, potensi yang dimiliki Indonesia untuk mengaplikasikan CCS/CCUS akan dimanfaatkan sebagian besar untuk kebutuhan domestik.

Dia menambahkan, dalam regulasi yang ada, 70 persen penyimpanan karbon akan dimanfaatkan oleh kebutuhan domestik.

Arifin menambahkan, Presiden Joko Widodo (Jokowi) meneken Peraturan Presiden Nomor 14 Tahun 2024 tentang Penyelenggaraan Kegiatan Penangkapan dan Penyimpanan Karbon.

Salah satu substansi utamanya adalah kapasitas penyimpanan untuk domestik minimal 70 persen dari total kapasitas penyimpanan dan dapat disesuaikan untuk kepentingan nasional.

Selain itu, pada 2023, Kementerian ESDM telah menerbitkan Peraturan Menteri ESDM Nomor 2 Tahun 2023 tentang Penyelenggaraan Penangkapan dan Penyimpanan Karbon, serta Penangkapan, Pemanfaatan, dan Penyimpanan Karbon pada Kegiatan Usaha Hulu Minyak dan Gas Bumi.

Baca juga: Penerapan CCS/CCUS Bakal Melanggengkan Penggunaan Bahan Bakar Fosil

Melalui landasan hukum tersebut, Arifin berujar Indonesia menjadi sebagai salah satu negara pionir di Asia Tenggara yang terdepan dalam membuat regulasi mengenai CCS/CCUS.

"Malaysia saja belum. Malaysia baru September. Kita sudah duluan, sudah sekitar enam bulan ya," tuturnya.

Indonesia, sebut Arifin, memiliki potensi kapasitas penyimpanan karbon dioksida yang sangat besar mencapai 577,6 giga ton.

Potensi tersebut terdiri dari potensi saline aquifer sebesar 572,8 giga ton dan depleted oil and gas sebesar 4,8 giga ton.

Seluruh potensi penyimpanan karbon dioksida tersebut tersebar dari ujung barat hingga timur di wilayah Indonesia.

Baca juga: Anggota Komite BPH MIgas Akui CCS Akan Perpanjang Energi Fosil

Mari berkontribusi langsung dalam upaya mencegah dan mengatasi masalah STUNTING di Indonesia. Ikut berdonasi dengan klik Kompas.com Jernih Berbagi.

Artikel ini merupakan bagian dari Lestari KG Media, sebuah inisiatif untuk akselerasi Tujuan Pembangunan Berkelanjutan. Selengkapnya

A member of
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

15 Juta Mobil Listrik Ditarget Mengaspal Tahun 2030

15 Juta Mobil Listrik Ditarget Mengaspal Tahun 2030

Pemerintah
Air Bersih dan Sanitasi Wilayah Pesisir Masih Perlu Perhatian

Air Bersih dan Sanitasi Wilayah Pesisir Masih Perlu Perhatian

LSM/Figur
Jadi Pemeran dalam Web Series tentang Lingkungan, Eks Vokalis Serieus Berpesan agar Lingkungan Lestari

Jadi Pemeran dalam Web Series tentang Lingkungan, Eks Vokalis Serieus Berpesan agar Lingkungan Lestari

Swasta
Lazada Indonesia Mulai Manfaatkan PLTS untuk Suplai Listrik di Gudang Utama

Lazada Indonesia Mulai Manfaatkan PLTS untuk Suplai Listrik di Gudang Utama

Swasta
Zimbabwe dan Namibia Buru Ratusan Gajah untuk Warganya yang Kelaparan

Zimbabwe dan Namibia Buru Ratusan Gajah untuk Warganya yang Kelaparan

Pemerintah
Jalankan Program Pelestarian Lingkungan, Djarum Foundation Libatkan 10.500 Mahasiswa

Jalankan Program Pelestarian Lingkungan, Djarum Foundation Libatkan 10.500 Mahasiswa

Swasta
Dunia Kekurangan Tenaga Kerja dengan Green Skill

Dunia Kekurangan Tenaga Kerja dengan Green Skill

Pemerintah
Miutiss Luncurkan Tisu Bambu Putih Pertama di Tanah Air, Ramah Lingkungan dan Aman untuk Kulit Sensitif

Miutiss Luncurkan Tisu Bambu Putih Pertama di Tanah Air, Ramah Lingkungan dan Aman untuk Kulit Sensitif

Swasta
Jaringan Listrik Lintas ASEAN Penting Penetrasi Energi Terbarukan

Jaringan Listrik Lintas ASEAN Penting Penetrasi Energi Terbarukan

LSM/Figur
Ajak Pemuda Jaga Lingkungan, Djarum Foundation Hadirkan Web Series 'Kami Memohon'

Ajak Pemuda Jaga Lingkungan, Djarum Foundation Hadirkan Web Series "Kami Memohon"

Swasta
Investasi Pembangkit Panas Bumi Naik 8 Kali Lipat dalam 10 Tahun

Investasi Pembangkit Panas Bumi Naik 8 Kali Lipat dalam 10 Tahun

Pemerintah
Karena Pemanasan Global, Spanyol Bisa Berubah Jadi Iklim Gurun

Karena Pemanasan Global, Spanyol Bisa Berubah Jadi Iklim Gurun

Pemerintah
Teknologi Elektrolit Diklaim Bisa Tingkatkan Penyimpanan Energi Terbarukan

Teknologi Elektrolit Diklaim Bisa Tingkatkan Penyimpanan Energi Terbarukan

Pemerintah
Daur Ulang Plastik Bikin Shiva Diganjar SDG Pioneers 2024 dari PBB

Daur Ulang Plastik Bikin Shiva Diganjar SDG Pioneers 2024 dari PBB

Swasta
Secercah Harapan dari KLHK di Tengah Gempuran Kriminalisasi Pejuang Lingkungan Hidup

Secercah Harapan dari KLHK di Tengah Gempuran Kriminalisasi Pejuang Lingkungan Hidup

Pemerintah
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Close Ads
Selamat, Kamu Pembaca Terpilih!
Nikmati gratis akses Kompas.com+ selama 3 hari.

Mengapa bergabung dengan membership Kompas.com+?

  • Baca semua berita tanpa iklan
  • Baca artikel tanpa pindah halaman
  • Akses lebih cepat
  • Akses membership dari berbagai platform
Pilihan Tepat!
Kami siap antarkan berita premium, teraktual tanpa iklan.
Masuk untuk aktivasi
atau
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau