Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

ESG dan Semakin Relevannya "Stakeholder Capitalism"

Kompas.com - 05/08/2024, 19:03 WIB
Bambang P. Jatmiko

Penulis

KOMPAS.com - Dalam sebuah surat, CEO BlackRock Larry Fink mengungkapkan siapapun yang berhasil menjalankan stakeholders capitalism, akan terbuka menjadi pemenang di masa depan. 

Ya, boleh jadi apa yang disebutkan Larry Fink tersebut benar adanya. Dan, sejak dulu paham kapitalisme selalu mendapat tantangan, mulai dari kelompok kiri, tengah, hingga kelompok kanan.

Kritik tersebut selalu berkaitan dengan ketidaksepakatan para pengritik terhadap prinsip yang dijalankan kapitalisme secara keseluruhan: yang hanya berorientasi pada akumulasi modal.

Ini pula yang kemudian mendorong banyak korporasi serta para stakeholders melakukan refleksi dan untuk menentukan mekanisme terbaik.

Baca juga:

Salah satu mekanisme untuk mengukur seberapa baik implementasi bisnis dijalankan adalah dengan melihat kaitannya dengan stakeholders lain yang ada dalam ekosistem bisnis yang ada. Dan, indikatornya adalah ESG Rating.

ESG Rating belakangan semakin mendapatan perhatian korporasi seiring dengan munculnya tantangan dari investor kepada banyak korposrasi di dunia untuk lebih memerhatikan aspek keberlanjutan.

Sebagaimana dikutip dari website Ernst & Young, ey.com, saat ini semakin banyak investor institusi yang menyelaraskan portofolio investasinya dengan kinerja ESG perusahaan yang masuk ke pasar.

Perusahaan dengan skor ESG yang baik, akan menjadi pilihan investasi dari para investor institusi. Demikian pula sebaliknya.

Sebagaimana terungkap dalam survei yang dilakukan firma audit ini yang bertajuk Institutional Investor EY Climate Change and Sustainability Services (CCaSS) tahun 2020.

Dalam survei itu disebutkan dari 98 persen investor yang disurvei terkait ESG, 72 persen di antaranya melakukan tinjauan terstruktur terhadap kinerja ESG, dibandingkan dengan hanya 32 persen pada survei sebelumnya yang dilakukan dua tahun sebelumnya.

Baca juga:

 

Selain itu, banyak dari investor yang mulai menerapkan pendekatan yang lebih ketat untuk mengukur ESG berbagai perusahaa (39 persen).

"Investor institusi menyelaraskan portofolio mereka menuju kinerja ESG yang lebih baik. Hal ini menandakan pendekatan yang berbeda dari fokus pada kinerja keuangan yang bertanggung jawab, dan sebaliknya melihat isu-isu ESG sebagai hal mendasar terhadap kinerja semua investasi," tulis Ernst & Young.

Stakeholders Capitalism

Bahkan CEO perusahaan manajemen aset BlackRock Larry Fink menyatakan bahwa siapapun perusahaan yang memberikan perhatian kepada seluruh pemangku kepentingannya akan menjadi pemenang di masa depan.

Halaman:

Artikel ini merupakan bagian dari Lestari KG Media, sebuah inisiatif untuk akselerasi Tujuan Pembangunan Berkelanjutan. Selengkapnya

A member of


Terkini Lainnya

Ternyata Semut Bisa Bantu Lindungi Tanaman dari Perubahan Iklim

Ternyata Semut Bisa Bantu Lindungi Tanaman dari Perubahan Iklim

LSM/Figur
Dukung Pelestarian Lingkungan, Pertamina Tanam Pohon di Hulu Sungai Ciliwung

Dukung Pelestarian Lingkungan, Pertamina Tanam Pohon di Hulu Sungai Ciliwung

BUMN
Rendahnya Efisiensi Investasi Masih Bayangi Indonesia

Rendahnya Efisiensi Investasi Masih Bayangi Indonesia

Pemerintah
Jakarta Jadi Percontohan Pengelolaan Sampah lewat Pungutan Retribusi

Jakarta Jadi Percontohan Pengelolaan Sampah lewat Pungutan Retribusi

Pemerintah
Shell dan Microsoft Masuk 10 Pembeli Kredit Karbon Terbesar 2024

Shell dan Microsoft Masuk 10 Pembeli Kredit Karbon Terbesar 2024

Swasta
Google Beli 100.000 Sertifikat Karbon dari Proyek 'Biochar' di India

Google Beli 100.000 Sertifikat Karbon dari Proyek "Biochar" di India

Swasta
Bencana Hidrometeorologi Ekstrem Risiko Terbesar 10 Tahun ke Depan

Bencana Hidrometeorologi Ekstrem Risiko Terbesar 10 Tahun ke Depan

LSM/Figur
Mencairnya Es Antarktika Bisa 'Bangunkan' 100 Gunung Berapi Bawah Laut

Mencairnya Es Antarktika Bisa "Bangunkan" 100 Gunung Berapi Bawah Laut

LSM/Figur
Grab-BYD Kerjasama Sediakan 50.000 GrabCar Listrik di Asia Tenggara

Grab-BYD Kerjasama Sediakan 50.000 GrabCar Listrik di Asia Tenggara

Swasta
Menteri Lingkungan Hidup: Limbah Makan Bergizi Gratis Akan Jadi Kompos

Menteri Lingkungan Hidup: Limbah Makan Bergizi Gratis Akan Jadi Kompos

Pemerintah
Pertumbuhan Ekonomi Global Bakal Anjlok 50 Persen akibat Perubahan Iklim

Pertumbuhan Ekonomi Global Bakal Anjlok 50 Persen akibat Perubahan Iklim

LSM/Figur
Perdagangan Karbon Internasional di RI Sempat Terkendala Peraturan Ini

Perdagangan Karbon Internasional di RI Sempat Terkendala Peraturan Ini

Pemerintah
Perdagangan Karbon, Upaya Pemerintah Ubah 'Aset Hijau' Jadi Pendorong Ekonomi Berkelanjutan

Perdagangan Karbon, Upaya Pemerintah Ubah "Aset Hijau" Jadi Pendorong Ekonomi Berkelanjutan

Pemerintah
Tanam Mangrove Ditarget 1.500 Hektare Lahan Setahun ke Depan

Tanam Mangrove Ditarget 1.500 Hektare Lahan Setahun ke Depan

Pemerintah
2,48 Juta Karbon dari Indonesia Dijual ke Luar Negeri Mulai 20 Januari

2,48 Juta Karbon dari Indonesia Dijual ke Luar Negeri Mulai 20 Januari

Pemerintah
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau