Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Kompas.com - 29/07/2024, 09:00 WIB
Danur Lambang Pristiandaru

Editor

KOMPAS.com - Anggota Komite Badan Pengatur Hilir Minyak dan Gas Bumi (BPH Migas) Saleh Abdurrahman menilai teknologi penyimpanan dan penangkapan karbon atau carbon capture storage (CCS) bakal memperpanjang pemanfaatan energi fosil.

"Teknologi CCS merupakan opsi untuk mengurangi emisi gas rumah kaca (GRK) yang juga dapat memperpanjang masa pemanfaatan energi fosil," kata Saleh, sebagaimana dilansir Antara, Minggu (28/7/2024).

Menurut dia, Pemerintah Indonesia berkomitmen mewujudkan netral karbon alias net zero emissions (NZE) pada 2060 atau lebih cepat.

Baca juga: BRIN: Perlu Ratusan Tahun Pulihkan Cadangan Karbon di Lahan Bekas Mangrove

Dalam rencana tersebut, gas bumi menjadi tulang punggung  transisi energi menuju energi bersih.

Dia menambahkan, orang akan berlomba-lomba menggunakan gas bumi dalam melakukan kegiatannya.

"Penggunaan batu bara dan gas masih cukup besar dalam bauran energi nasional hingga tahun 2060 yang terlihat dari Rencana Umum Energi Nasional (RUEN)," sebut Saleh.

Saleh menuturkan, dampak perubahan iklim sebagai akibat meningkatnya GRK memerlukan berbagai strategi untuk mengurangi dampaknya terhadap lingkungan.

Baca juga: BRIN: Perlu Ratusan Tahun Pulihkan Cadangan Karbon di Lahan Bekas Mangrove

Pemanfaatan teknologi CCS dapat mengurangi GRK ke atmosfer yang dapat memperpanjang jangka waktu pemanfaatan energi fosil.

Dia menambahkan, ada banyak sumur migas di Indonesia yang mengandung konsentrasi karbon dioksida cukup tinggi.

"Banyak pula sumur-sumur migas yang sudah depleted atau habis, sehingga memerlukan enhanced oil recovery (EOR) atau enhanced gas recovery (EGR) untuk mempertahankan atau meningkatkan produksi migas," katanya.

Selain itu, jelas Saleh, perkembangan sektor industri yang bersifat hard to abate atau harus menggunakan karbon dalam proses produksinya, sehingga memerlukan CCS.

Baca juga: KLHK: Nilai Ekonomi Karbon Penting untuk Turunkan Emisi

Pemanfaatan karbon dioksida

Berbagai penelitian sedang berlangsung untuk memanfaatkan karbon dioksida agar tidak lagi menjadi limbah, tetapi berpeluang menjadi komoditas.

Hal itu membuka peluang untuk mendapatkan nilai ekonomi karbon dan terbukanya potensi multi sources multi storage untuk CCS.

Saleh melanjutkan potensi multi sources multi storage untuk CCS akan memerlukan banyak pipa sebagai akses. Agar biayanya lebih murah, maka pipa yang digunakan tersebut harus open access.

"Jika menggunakan pipa open access dengan lokasi lapisan saline aquifer yang sama, akan berpotensi menurunkan biaya CCS. Salah satu tugas BPH Migas adalah menentukan tarif tol untuk pipa transmisi gas. Jadi, kami juga harus bersiap mendukung pengembangan CCS ini," katanya.

Baca juga: KESDM: Aturan Turunan Penangkapan dan Penyimpanan Karbon Sudah Diharmonisasi

Halaman:

Artikel ini merupakan bagian dari Lestari KG Media, sebuah inisiatif untuk akselerasi Tujuan Pembangunan Berkelanjutan. Selengkapnya

A member of


Terkini Lainnya

China Berencana Bangun PLTS di Luar Angkasa, Bisa Terus Panen Energi Matahari

China Berencana Bangun PLTS di Luar Angkasa, Bisa Terus Panen Energi Matahari

Pemerintah
AS Pertimbangkan Tambang Laut Dalam untuk Cari Nikel dan Lawan China

AS Pertimbangkan Tambang Laut Dalam untuk Cari Nikel dan Lawan China

Pemerintah
LPEM UI: Penyitaan dan Penyegelan akan Rusak Tata Kelola Sawit RI

LPEM UI: Penyitaan dan Penyegelan akan Rusak Tata Kelola Sawit RI

Pemerintah
Jaga Iklim Investasi, LPEM FEB UI Tekankan Pentingnya Penataan Sawit yang Baik

Jaga Iklim Investasi, LPEM FEB UI Tekankan Pentingnya Penataan Sawit yang Baik

Pemerintah
Reklamasi: Permintaan Maaf yang Nyata kepada Alam

Reklamasi: Permintaan Maaf yang Nyata kepada Alam

LSM/Figur
Dampak Ekonomi Perubahan Iklim, Dunia Bisa Kehilangan 40 Persen GDP

Dampak Ekonomi Perubahan Iklim, Dunia Bisa Kehilangan 40 Persen GDP

LSM/Figur
Studi: Mikroplastik Ancam Ketahanan Pangan Global

Studi: Mikroplastik Ancam Ketahanan Pangan Global

LSM/Figur
Kebijakan Tak Berwawasan Lingkungan Trump Bisa Bikin AS Kembali ke Era Hujan Asam

Kebijakan Tak Berwawasan Lingkungan Trump Bisa Bikin AS Kembali ke Era Hujan Asam

Pemerintah
Nelayan di Nusa Tenggara Pakai “Cold Storage” Bertenaga Surya

Nelayan di Nusa Tenggara Pakai “Cold Storage” Bertenaga Surya

LSM/Figur
Pakar Pertanian UGM Sebut Pemanasan Global Ancam Ketahanan Pangan Indonesia

Pakar Pertanian UGM Sebut Pemanasan Global Ancam Ketahanan Pangan Indonesia

LSM/Figur
3 Akibat dari Perayaan Lebaran yang Tidak Ramah Lingkungan

3 Akibat dari Perayaan Lebaran yang Tidak Ramah Lingkungan

LSM/Figur
1.620 Km Garis Pantai Greenland Tersingkap karena Perubahan Iklim, Lebih Panjang dari Jalur Pantura

1.620 Km Garis Pantai Greenland Tersingkap karena Perubahan Iklim, Lebih Panjang dari Jalur Pantura

LSM/Figur
Semakin Ditunda, Ongkos Atasi Krisis Iklim Semakin Besar

Semakin Ditunda, Ongkos Atasi Krisis Iklim Semakin Besar

LSM/Figur
Harus 'Segmented', Kunci Bisnis Sewa Pakaian untuk Dukung Lingkungan

Harus "Segmented", Kunci Bisnis Sewa Pakaian untuk Dukung Lingkungan

Swasta
ING Jadi Bank Global Pertama dengan Target Iklim yang Divalidasi SBTi

ING Jadi Bank Global Pertama dengan Target Iklim yang Divalidasi SBTi

Swasta
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau