Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
RILIS BIZ

Lewat Inovasi dan Teknologi, PAFI Dukung Industri Farmasi Tanah Air Hadapi Tantangan Global

Kompas.com - 15/08/2024, 20:41 WIB
Yogarta Awawa Prabaning Arka,
Sri Noviyanti

Tim Redaksi


KOMPAS.com - Industri farmasi di Indonesia menunjukkan pertumbuhan yang signifikan dalam beberapa tahun terakhir, meskipun dihadapkan pada berbagai tantangan global.

Adapun salah satu tantangan yang dihadapi adalah masuknya produk farmasi asing yang menawarkan harga kompetitif di pasar Indonesia. Selain itu, aksesibilitas obat di daerah terpencil juga menjadi isu yang harus diselesaikan.

Ketua Umum Persatuan Ahli Farmasi Indonesia (PAFI) Pusat Budi Djanu Purwanto mengatakan bahwa PAFI telah merumuskan berbagai strategi untuk memastikan industri farmasi Indonesia terus berkembang dan bersaing di pasar internasional.

Ia menilai, PAFI memainkan peran kunci dalam mengembangkan industri farmasi, baik melalui peningkatan kompetensi tenaga farmasi maupun mendukung lewat inovasi dan pengembangan teknologi.

Menurut Budi, peran teknologi dalam industri farmasi menjadi salah satu fokus utama organisasi yang dinaungi olehnya.

Baca juga: Kolaborasi Lintas Sektor Kunci Kemandirian Industri Farmasi

“Teknologi memungkinkan industri farmasi Indonesia untuk terus berkembang dan bersaing, baik di pasar domestik maupun internasional,” ujarnya dalam rilis yang diterima Kompas.com, Kamis (15/8/2024).

Diakui olehnya, teknologi telah meningkatkan efisiensi produksi, mendukung penelitian dan pengembangan (R&D), serta memperbaiki manajemen rantai pasokan dan distribusi.

Di sisi lain, ia mengapresiasi pemerintah Indonesia yang telah mengambil berbagai langkah untuk mendukung pertumbuhan industri farmasi lokal. Di antaranya lewat kebijakan regulasi yang ketat, insentif investasi, serta dukungan untuk penelitian dan pengembangan.

Menurutnya, regulasi baru yang diterapkan bertujuan untuk meningkatkan standar kualitas dan keamanan produk farmasi, memperbaiki proses pendaftaran obat, serta mendukung inovasi dalam industri tersebut.

Di sisi lain, PAFI memiliki berkomitmen untuk meningkatkan kompetensi dan profesionalisme tenaga farmasi melalui berbagai program pelatihan berkelanjutan, sertifikasi profesi, dan seminar ilmiah.

Upaya tersebut bertujuan untuk memastikan tenaga farmasi Indonesia tidak hanya mampu bersaing di tingkat nasional, tetapi juga di kancah global.

Baca juga: BPOM Sebut 25 Persen Industri Farmasi Masuk Kategori Perlu Tingkatkan Ketentuan CPOB

“PAFI menggunakan strategi khusus untuk menarik lebih banyak tenaga farmasi agar bergabung dan berpartisipasi aktif dalam organisasi ini, dengan menawarkan manfaat keanggotaan yang jelas dan program sertifikasi yang relevan,” jelas Budi Djanu.

Selain itu, PAFI bekerja sama dengan pemerintah dan industri untuk mengembangkan standar profesi dan memastikan kebijakan yang mendukung pertumbuhan tenaga farmasi. Ini termasuk mendorong peningkatan kapasitas produksi domestik agar Indonesia dapat memenuhi kebutuhan obat-obatan dalam negeri secara mandiri, mengurangi ketergantungan pada impor.

Diakui olehnya, PAFI juga aktif dalam mendukung inovasi dan penelitian di bidang farmasi. Dengan menyediakan platform kolaborasi dan akses pada sumber daya penelitian, PAFI berupaya mendorong terciptanya produk-produk farmasi yang inovatif dan berkualitas tinggi.

Hal tersebut dinilainya penting untuk meningkatkan daya saing produk farmasi Indonesia di pasar internasional, terutama terkait standar kualitas dan sertifikasi internasional.

Halaman:

Artikel ini merupakan bagian dari Lestari KG Media, sebuah inisiatif untuk akselerasi Tujuan Pembangunan Berkelanjutan. Selengkapnya

A member of
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Hutan Kota Bantu Kurangi Risiko Kesehatan akibat Panas Ekstrem

Hutan Kota Bantu Kurangi Risiko Kesehatan akibat Panas Ekstrem

Pemerintah
Kisah Mennatullah AbdelGawad yang Integrasikan Pembangunan Berkelanjutan ke Sektor Konstruksi

Kisah Mennatullah AbdelGawad yang Integrasikan Pembangunan Berkelanjutan ke Sektor Konstruksi

Swasta
Kemiskinan Naik di Daerah Tambang, Pertumbuhan Ekonomi Hanya di Atas Kertas

Kemiskinan Naik di Daerah Tambang, Pertumbuhan Ekonomi Hanya di Atas Kertas

LSM/Figur
Ilmuwan Temukan Cara Manfaatkan Ampas Kopi untuk Beton

Ilmuwan Temukan Cara Manfaatkan Ampas Kopi untuk Beton

LSM/Figur
Cegah Kerusakan Hutan Perlu Perlindungan Sosial Berbasis Masyarakat

Cegah Kerusakan Hutan Perlu Perlindungan Sosial Berbasis Masyarakat

LSM/Figur
Kabar Baik, WMO Prediksi Lapisan Ozon Bisa Pulih Sepenuhnya

Kabar Baik, WMO Prediksi Lapisan Ozon Bisa Pulih Sepenuhnya

LSM/Figur
Adaro Masuk Daftar TIME World’s Best Companies 2024, Apa Strateginya?

Adaro Masuk Daftar TIME World’s Best Companies 2024, Apa Strateginya?

Swasta
Konvensi Panas Bumi IIGCE Berpotensi Hadirkan Investasi Rp 57,02 Triliun

Konvensi Panas Bumi IIGCE Berpotensi Hadirkan Investasi Rp 57,02 Triliun

Swasta
AI Bisa Tekan Emisi Karbon dan Tingkatkan Keuntungan Perusahaan, Bagaimana Caranya?

AI Bisa Tekan Emisi Karbon dan Tingkatkan Keuntungan Perusahaan, Bagaimana Caranya?

Swasta
Indonesia Turunkan Perusak Ozon HCFC 55 Persen Tahun 2023

Indonesia Turunkan Perusak Ozon HCFC 55 Persen Tahun 2023

Pemerintah
Masuk 500 Besar Perusahaan Terbaik Versi TIME, Intip Strategi ESG Astra

Masuk 500 Besar Perusahaan Terbaik Versi TIME, Intip Strategi ESG Astra

Swasta
Wanagama Nusantara Jadi Pusat Edukasi dan Konservasi Lingkungan di IKN

Wanagama Nusantara Jadi Pusat Edukasi dan Konservasi Lingkungan di IKN

Pemerintah
20 Perusahaan Global Paling 'Sustain' Versi Majalah TIME, Siapa 20 Teratas?

20 Perusahaan Global Paling "Sustain" Versi Majalah TIME, Siapa 20 Teratas?

Swasta
Tanpa Turunnya Emisi, Populasi Dunia Hadapi Ancaman Cuaca Ekstrem

Tanpa Turunnya Emisi, Populasi Dunia Hadapi Ancaman Cuaca Ekstrem

LSM/Figur
Kerajinan Lontar Olahan Perempuan NTT Diakui di Kancah Global

Kerajinan Lontar Olahan Perempuan NTT Diakui di Kancah Global

LSM/Figur
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Close Ads
Selamat, Kamu Pembaca Terpilih!
Nikmati gratis akses Kompas.com+ selama 3 hari.

Mengapa bergabung dengan membership Kompas.com+?

  • Baca semua berita tanpa iklan
  • Baca artikel tanpa pindah halaman
  • Akses lebih cepat
  • Akses membership dari berbagai platform
Pilihan Tepat!
Kami siap antarkan berita premium, teraktual tanpa iklan.
Masuk untuk aktivasi
atau
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau