KOMPAS.com - PT Bank Rakyat Indonesia (BRI) menyelesaikan review tahunan bersama Morningstar Sustainalytics untuk menilai skor ESG Risk Rating.
Hasilnya, BRI menurunkan skor ESG Risk Rating-nya dari high risk pada 2020 menjadi low risk hanya dalam dua tahun dengan skor penilaian terakhir 17,8.
Dengan capaian tersebut, BRI mengimplementasikan komitmennya secara serius dalam hal keberlanjutan di perusahaan.
Baca juga: Lestari Summit 2024: Bongkar Peluang dan Tantangan Pendanaan Industri Hijau Indonesia
Sebagai entitas yang juga dekat dengan komunitas lokal, BRI bakal menyampaikan berbagai berbagai pandangannya dalam Lestari Summit 2024.
Lestari Summit 2024 adalah forum sebagai wadah bagi para pemimpin dan praktisi keberlanjutan untuk bertukar pikiran dan menginspirasi satu sama lain untuk mencapai Tujuan Pembangunan Berkelanjutan atau Sustainable Development Goals (SDGs).
Acara akbar dari KG Media ini bakal diselenggarakan pada Rabu, 21 Agustus 2024, di Grand Ballroom Raffles Hotel, Jakarta.
BRI akan memaparkan insentif bagi komunitas lokal agar praktik berkelanjutan dapat terus dilakukan.
Baca juga: Lestari Summit 2024: Masa Depan Berkelanjutan Butuh Peta Jalan Green Jobs dan SDM
Beberapa bentuk insentif yang dapat diberikan antara lain dukungan keuangan, pengembangan kapasitas, ataupun akses ke sumber daya.
Insentif ini harus disesuaikan dengan kebutuhan dan konteks dari setiap komunitas lokal agar tepat guna sekaligus bermanfaat.
Selain itu, BRI akan memaparkan konsistensinya yang telah dilakukan sehingga menurunkan skor ESG Risk Rating secara signifikan.
Baca juga: Gandeng Berbagai Stakeholder, Lestari Summit 2024 Wujudkan Implementasi SDGs
Di sisi lain, praktik keberlanjutan di daerah masing-masing perlu berpegangan pada kearifan lokal.
Dengan demikian, mereka yang terlibat dalam praktik serta proses pengambilan keputusan akan memiliki rasa tanggung jawab terhadap kemajuan daerahnya.
Praktik keberlanjutan tingkat lokal dapat mengupayakan keseimbangan serta mengurangi dampak negatif di daerah tersebut.
Baca juga: KTH Bakau Lestari Bisa Cuan dari Menanam Mangrove di Jambi
Hal ini membutuhkan kontinuitas jangka panjang agar hasilnya bisa dinikmati oleh komunitas lokal secara terus menerus.
Oleh karena itu, pendidikan dan pelibatan komunitas lokal dalam praktik keberlanjutan haruslah dilakukan dengan orientasi kemandirian.
Tujuannya agar komunitas lokal mampu melakukan praktik keberlanjutan secara berintegritas dan berkelanjutan.
Baca juga: Warga Malagufuk Jaga Tempat Pengamatan Burung di Papua Tetap Lestari
Mari berkontribusi langsung dalam upaya mencegah dan mengatasi masalah STUNTING di Indonesia. Ikut berdonasi dengan klik Kompas.com Jernih Berbagi.Artikel ini merupakan bagian dari Lestari KG Media, sebuah inisiatif untuk akselerasi Tujuan Pembangunan Berkelanjutan. Selengkapnya