Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Bank Dunia Ingatkan Indonesia Berpotensi Hadapi Masalah Ketahanan Pangan

Kompas.com - 20/09/2024, 10:15 WIB
Bambang P. Jatmiko

Penulis

DENPASAR, KOMPAS.com - Bank Dunia mengingatkan produksi pangan, terutama beras mengalami banyak tantangan ke depan dan berpotensi tidak bisa membantu mengatasi kelaparan.

Country Director untuk Indonesia dan Timor-Leste, Asia Timur dan Pasifik Bank Dunia Carolyn Turk mengatakan pada satu dekade yang lalu, produksi beras cukup mampu menopang ketahanan pangan dan bisa mengurangi masalah kelaparan.

"Namun ke depan, produksi pangan akan mengalami tantangan dan kemampuan mengatasi kelaparan akan mengecil," kata Carolyn Turk dalam acara Indonesia International Rice Conference, kamis (19/9/2024).

Baca juga: Ketahanan Pangan Hadapi Sejumlah Tantangan, Mulai Perubahan Iklim hingga Isu Geopolitik

Turk mengungkapkan produksi beras mengalami perlambatan sejak beberapa tahun lalu, dan hal ini berpotensi mengancam ketahanan pangan, termasuk Indonesia. Belum lagi, persoalan perubahan iklim serta kebijakan di bidang pertanian yang kurang tepat menyebabkan dampak perlambatan produksi beras semakin terasa.

"Apalagi yield produksi beras di Indonesia per hektar-nya masih di bawah negara-negara lain di kawasan Asean," jelasnya.

Untuk itu, Bank Dunia menyarankan agar Indonesia bisa melakukan terobosan inovatif di bidang pertanian agar produksi lebih maksimal, namun lebih ramah lingkungan.

"Kita memerlukan metode pertanian yang tidak memerlukan banyak air dan pupuk, sedangkan hasilnya bisa lebih maksimal," ujarnya.

Direktur Transformasi dan Hubungan Kelembagaan Bulog Sonya Mamoriska Harahap menambahkan bahwa selain perubahan iklim, tantangan lain terhadap ketahanan pangan muncul akibat gangguan ekonomi dan ketegangan geopolitik sehingga memperumit lanskap produksi dan distribusi beras.

Baca juga: Penerapan Bioteknologi Benih Jadi Kunci Hadapi Krisis Pangan

"Ketahanan dalam konteks ini berarti lebih dari sekedar kelangsungan hidup, hal ini berarti mampu bertahan di tengah kesulitan dengan mengembangkan dan menerapkan solusi inovatif yang dapat mempertahankan produksi beras dalam menghadapi tantangan global ini.” ujar Sonya.

Karenanya, pertanian dan distribusi beras dengan metode tradisional mungkin tidak lagi memadai dalam menghadapi ancaman yang terus berkembang. Sehingga perlu pendekatan inovatif dan berkelanjutan.

"Solusi inovatif yang dapat mempertahankan produksi beras dalam menghadapi tantangan global ini,” kata dia.

Mari berkontribusi langsung dalam upaya mencegah dan mengatasi masalah STUNTING di Indonesia. Ikut berdonasi dengan klik Kompas.com Jernih Berbagi.

Artikel ini merupakan bagian dari Lestari KG Media, sebuah inisiatif untuk akselerasi Tujuan Pembangunan Berkelanjutan. Selengkapnya

A member of


Terkini Lainnya

BP Taskin dan Genta Pangan Dorong Ketahanan Pangan Jadi Solusi Pengentasan Kemiskinan

BP Taskin dan Genta Pangan Dorong Ketahanan Pangan Jadi Solusi Pengentasan Kemiskinan

Pemerintah
Sistem Pangan Berkelanjutan Cegah 300 Juta Orang Kekurangan Gizi

Sistem Pangan Berkelanjutan Cegah 300 Juta Orang Kekurangan Gizi

Pemerintah
IFRS Foundation Terbitkan Panduan soal Keberlanjutan dalam Laporan Keuangan

IFRS Foundation Terbitkan Panduan soal Keberlanjutan dalam Laporan Keuangan

Swasta
WWF: Penurunan Populasi Satwa Liar Bisa Berdampak ke Ekonomi

WWF: Penurunan Populasi Satwa Liar Bisa Berdampak ke Ekonomi

LSM/Figur
Jakarta Dihantui Banjir Rob, Pemprov Bakal Bangun Tanggul Pantai

Jakarta Dihantui Banjir Rob, Pemprov Bakal Bangun Tanggul Pantai

Pemerintah
Perubahan Iklim Berakibat Kasus DBD Global Naik 19 Persen Tahun Ini

Perubahan Iklim Berakibat Kasus DBD Global Naik 19 Persen Tahun Ini

Pemerintah
5 Kerja Sama PLN untuk Transisi Energi pada COP29

5 Kerja Sama PLN untuk Transisi Energi pada COP29

Pemerintah
UMKM Butuh Dukungan 789 Miliar Dollar AS untuk Peluang Pertumbuhan Hijau

UMKM Butuh Dukungan 789 Miliar Dollar AS untuk Peluang Pertumbuhan Hijau

Pemerintah
Pemerintah Didesak Setop Perdagangan Karbon pada COP29

Pemerintah Didesak Setop Perdagangan Karbon pada COP29

LSM/Figur
Tanoto Foundation Gelar Simposium Perkuat Komitmen Kebijakan PAUD-HI

Tanoto Foundation Gelar Simposium Perkuat Komitmen Kebijakan PAUD-HI

LSM/Figur
90 Persen Pemimpin Bisnis Percaya AI Berdampak Positif pada Keberlanjutan

90 Persen Pemimpin Bisnis Percaya AI Berdampak Positif pada Keberlanjutan

Pemerintah
Sistem Penyimpanan Jadi Kunci Ketahanan Energi Terbarukan di Asia Tenggara

Sistem Penyimpanan Jadi Kunci Ketahanan Energi Terbarukan di Asia Tenggara

LSM/Figur
Bentuk Karakter Anak, KemenPPPA akan Hadirkan Ruang Bersama Merah Putih

Bentuk Karakter Anak, KemenPPPA akan Hadirkan Ruang Bersama Merah Putih

Pemerintah
Setelah Taman Bumi, Maros-Pangkep Diharapkan Jadi Situs Warisan Dunia

Setelah Taman Bumi, Maros-Pangkep Diharapkan Jadi Situs Warisan Dunia

Pemerintah
Peningkatan Kualitas BBM ke Euro IV Bikin Masyarakat Lebih Sehat

Peningkatan Kualitas BBM ke Euro IV Bikin Masyarakat Lebih Sehat

LSM/Figur
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau