Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Penerapan Bioteknologi Benih Jadi Kunci Hadapi Krisis Pangan

Kompas.com - 02/08/2024, 13:31 WIB
Faqihah Muharroroh Itsnaini,
Bambang P. Jatmiko

Tim Redaksi

KOMPAS.com - Kontribusi dan penerapan di bidang ilmu bioteknologi untuk mencegah risiko krisis pangan saat ini semakin dibutuhkan.

Hal ini semakin relevan seiring dengan dampak serius dari perubahan iklim terhadap ketahanan pangan sudah semakin terasa, khususnya dari sisi penurunan produksi tanaman pangan.

Sebagai contoh, produksi beras nasional dari Januari hingga April 2024 mengalami penurunan sebesar 17,74 persen dibandingkan dengan periode yang sama tahun sebelumnya, dari 22,55 juta ton menjadi 18,55 juta ton.

Baca juga:

Direktur Utama Perum Bulog Bayu Krisnamurthi menyatakan, perlu ada intervensi untuk menjaga ketahanan pangan.

“Praktik “business as usual” atau cara biasa akan membuat produksi beras justru menurun dan harga akan naik. Tanpa pemanfaatan teknologi, kami memproyeksikan di tahun 2050 jumlah produksi beras akan turun hingga 20 persen, namun harga akan naik hingga 20 persen,” ujarnya dalam keterangan resmi Kamis (1/8/2024). 

Lebih lanjut, peran penting bioteknologi sebagai solusi untuk ketahanan pangan nasional turut disampaikan oleh Badan Pangan Nasional (Bapanas/NFA).

Sementara itu Direktur Perumusan Standar Keamanan dan Mutu Pangan Bapanas Yusra Egayanti mengatakan, di samping menghadapi tantangan perubahan iklim, pihaknya juga harus mengantisipasi pertumbuhan populasi dan alih fungsi lahan.

"Dengan populasi penduduk Indonesia yang diprediksi akan mencapai 324 juta jiwa pada 2045, tentu harus dibarengi dengan kesiapan memproduksi bahan pangan yang lebih besar lagi. Salah satu solusi yang kami rasa tepat untuk adalah dengan pemanfaatan benih PRG (produk rekayasa genetika) di sektor pertanian Indonesia,” papar Yusra. 

Upaya ketahanan pangan lainnya

Sementara itu, Asisten Deputi Prasarana dan Sarana Pangan dan Agribisnis Kemenko Perekonomian Ismariny menyatakan, pihaknya mendorong lebih banyak sinergi peningkatan ketahanan pangan nasional dilakukan di berbagai lini.

“Sebagai contoh, Kemenko Ekonomi sudah mulai menggagas banyak program seperti supply peningkatan produksi, diversifikasi pangan, efisiensi distribusi pangan, penggunaan teknologi untuk meningkatkan produksi dan kualitas pangan, hingga penguatan stok pangan nasional,” tuturnya.

Sampai saat ini PPVTPP telah melakukan pelepasan pada sepuluh tanaman PRG yang terdiri dari delapan jenis jagung PRG, satu kentang PRG, dan satu tebu PRG.

Baca juga:

Kepala PPVTPP Leli Nuryati menyatakan, dalam melakukan pelepasan varietas tanaman PRG, pihaknya selalu mengedepankan prinsip kehati-hatian yang sangat ketat.

Menurutnya, di lapangan, benih PRG nyatanya sangat dinantikan oleh petani Indonesia. Pada dasarnya, mereka dinilai sangat siap untuk mengelola varietas unggulan ini.

"Tugas kita adalah memastikan proses pelepasan yang sesuai aturan dan prosedur, serta meminimalisir produk palsu yang merugikan petani juga masyarakat,” ujarnya, dalam keterangan tertulis, Jumat (2/8/2024). 

Senada, Biotechnology and Seed Manager CropLife Indonesia Agustine Christela Melviana menambahkan bahwa penerapan benih bioteknologi memungkinkan petani untuk meminimalisir potensi kehilangan hasil.

Benih bioteknologi dirancang untuk memiliki sifat unggul. Artinya, ketika ditanam, tanaman yang dihasilkan bisa lebih resisten terhadap hama, gulma, penyakit, ataupun kondisi lingkungan yang ekstrem," terangnya. 

Halaman:

Artikel ini merupakan bagian dari Lestari KG Media, sebuah inisiatif untuk akselerasi Tujuan Pembangunan Berkelanjutan. Selengkapnya

A member of


Terkini Lainnya

Ternyata Semut Bisa Bantu Lindungi Tanaman dari Perubahan Iklim

Ternyata Semut Bisa Bantu Lindungi Tanaman dari Perubahan Iklim

LSM/Figur
Dukung Pelestarian Lingkungan, Pertamina Tanam Pohon di Hulu Sungai Ciliwung

Dukung Pelestarian Lingkungan, Pertamina Tanam Pohon di Hulu Sungai Ciliwung

BUMN
Rendahnya Efisiensi Investasi Masih Bayangi Indonesia

Rendahnya Efisiensi Investasi Masih Bayangi Indonesia

Pemerintah
Jakarta Jadi Percontohan Pengelolaan Sampah lewat Pungutan Retribusi

Jakarta Jadi Percontohan Pengelolaan Sampah lewat Pungutan Retribusi

Pemerintah
Shell dan Microsoft Masuk 10 Pembeli Kredit Karbon Terbesar 2024

Shell dan Microsoft Masuk 10 Pembeli Kredit Karbon Terbesar 2024

Swasta
Google Beli 100.000 Sertifikat Karbon dari Proyek 'Biochar' di India

Google Beli 100.000 Sertifikat Karbon dari Proyek "Biochar" di India

Swasta
Bencana Hidrometeorologi Ekstrem Risiko Terbesar 10 Tahun ke Depan

Bencana Hidrometeorologi Ekstrem Risiko Terbesar 10 Tahun ke Depan

LSM/Figur
Mencairnya Es Antarktika Bisa 'Bangunkan' 100 Gunung Berapi Bawah Laut

Mencairnya Es Antarktika Bisa "Bangunkan" 100 Gunung Berapi Bawah Laut

LSM/Figur
Grab-BYD Kerjasama Sediakan 50.000 GrabCar Listrik di Asia Tenggara

Grab-BYD Kerjasama Sediakan 50.000 GrabCar Listrik di Asia Tenggara

Swasta
Menteri Lingkungan Hidup: Limbah Makan Bergizi Gratis Akan Jadi Kompos

Menteri Lingkungan Hidup: Limbah Makan Bergizi Gratis Akan Jadi Kompos

Pemerintah
Pertumbuhan Ekonomi Global Bakal Anjlok 50 Persen akibat Perubahan Iklim

Pertumbuhan Ekonomi Global Bakal Anjlok 50 Persen akibat Perubahan Iklim

LSM/Figur
Perdagangan Karbon Internasional di RI Sempat Terkendala Peraturan Ini

Perdagangan Karbon Internasional di RI Sempat Terkendala Peraturan Ini

Pemerintah
Perdagangan Karbon, Upaya Pemerintah Ubah 'Aset Hijau' Jadi Pendorong Ekonomi Berkelanjutan

Perdagangan Karbon, Upaya Pemerintah Ubah "Aset Hijau" Jadi Pendorong Ekonomi Berkelanjutan

Pemerintah
Tanam Mangrove Ditarget 1.500 Hektare Lahan Setahun ke Depan

Tanam Mangrove Ditarget 1.500 Hektare Lahan Setahun ke Depan

Pemerintah
2,48 Juta Karbon dari Indonesia Dijual ke Luar Negeri Mulai 20 Januari

2,48 Juta Karbon dari Indonesia Dijual ke Luar Negeri Mulai 20 Januari

Pemerintah
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau