Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Djarum Foundation Bersama Mahasiswa Tanam 5.000 Mangrove di Tahura Ngurah Rai

Kompas.com - 20/09/2024, 09:11 WIB
Wahyu Adityo Prodjo,
Bambang P. Jatmiko

Tim Redaksi

DENPASAR, KOMPAS.com - Djarum Foundation bersama puluhan mahasiswa dari berbagai universitas di Bali melakukan penanaman mangrove di Taman Hutan Raya (Tahura) Ngurah Rai, Pamogan, Denpasar Selatan, Bali pada Kamis (19/9/2024) siang.

Program Manager Bakti Lingkungan Djarum Foundation (BLDF), Ira Ratnati mengatakan, penanaman mangrove di Tahura Ngurah Rai merupakan bagian dari acara Kopdarling (Kopi Sadar Lingkungan).

"Kami mengajak 40 mahasiswa dari 46 kampus di Bali dalam kegiatan penanaman mangrove ini. Misi kami adalah mendekatkan isu lingkungan kepada setiap orang," kata Ira saat ditemui di Tahura Ngurah Rai pada Kamis siang.

Baca juga: Ajak Pemuda Jaga Lingkungan, Djarum Foundation Hadirkan Web Series Kami Memohon

Dalam kegiatan penanaman, Djarum Foundation menargetkan 5.000 bibit mangrove bisa tertanam dan tumbuh di Tahura Ngurah Rai. Untuk penanaman dan perawatan mangrove, Djarum Foundation bekerjasama selama enam bulan dengan pihak Kelompok Usaha Bersama (KUB) Simbar Segara selaku mitra konservasi kawasan mangrove di Tahura Ngurah Rai.

"Jadi memang kami bekerjasama dengan KUB Simbar Segara untuk merawat sampai semoga nanti beneran bisa survive mangrove-nya. Karena kan surviving rate mangrove yang kita tanam itu cukup kecil sebenarnya, hanya 30 persen. Jadi memang harus ada yang jaga. Harus ada yang kalau mati ditambah lagi," ujar Ira.

Djarum Foundation mengadakan acara Kopi Sadar Lingkungan (Kopdarling) berupa diskusi bersama musisi band rock asal Bali, Navicula sekaligus aktivis lingkungan, I Gede Robi Supriyanto alias Robi (45) dan Ketua KUB Simbar Segara, I Ketut Darsana serta penanaman mangrove di Taman Hutan Raya (Tahura) Ngurah Rai, Denpasar, Bali pada Kamis (19/9/2024) siang.Dok. Djarum Foundation Djarum Foundation mengadakan acara Kopi Sadar Lingkungan (Kopdarling) berupa diskusi bersama musisi band rock asal Bali, Navicula sekaligus aktivis lingkungan, I Gede Robi Supriyanto alias Robi (45) dan Ketua KUB Simbar Segara, I Ketut Darsana serta penanaman mangrove di Taman Hutan Raya (Tahura) Ngurah Rai, Denpasar, Bali pada Kamis (19/9/2024) siang.
Ira menambahkan, mangrove memiliki peranan penting bagi daerah pesisir. Apalagi, lanjutnya, Indonesia merupakan negara kepulauan.

"Mangrove itu mungkin enggak terlalu populer ya di Indonesia sebenarnya. Kenapa mangrove? Karena ya untuk pesisir ini kan sebenarnya kita sangat berharap sama adanya mangrove gitu untuk menahan abrasi. Apalagi kan sebenarnya Indonesia itu kan negara kepulauan, yang harusnya idealnya itu kan dijaganya sama mangrove gitu. Untuk gelombang besarnya gitu," tambah Ira.

Baca juga: Jalankan Program Pelestarian Lingkungan, Djarum Foundation Libatkan 10.500 Mahasiswa

Selain penanaman mangrove, acara juga diisi dengan diskusi bersama musisi band rock asal Bali, Navicula sekaligus aktivis lingkungan, I Gede Robi Supriyanto alias Robi (45) dan Ketua KUB Simbar Segara, I Ketut Darsana.

Robi mengatakan, mangrove di Bali merupakan bagian dari Ruang Terbuka Hijau (RTH) yang harus tersedia. Mangrove menurutnya, penting bagi pengendalian kualitas air, udara, dan ekosistem fauna.

"Kita tahu mangrove itu kan tempat pembinaan ikan kan. Buffer zone. Jadi sangat vital karena akan berpengaruh kepada populasi ikan di laut," tambah Robi.

Robi menambahkan, manusia akan merugi jika tak memelihara kawasan mangrove. Bencana-bencana tentu akan muncul jika lingkungan rusak.

Mengenal Mangrove

Kawasan mangrove di Taman Hutan Raya (Tahura) Ngurah Rai, Pamogan, Denpasar Selatan, Bali pada Kamis (19/9/2024) siang.KOMPAS.com/WAHYU ADITYO PRODJO Kawasan mangrove di Taman Hutan Raya (Tahura) Ngurah Rai, Pamogan, Denpasar Selatan, Bali pada Kamis (19/9/2024) siang.

Mangrove adalah tanaman dikotil yang hidup di air payau dan air laut. Tanaman ini merupakan hasil budidaya maupun yang diambil dari alam.

Meski bukan jenis tanaman yang dilindungi, tetap mangrove merupakan tanaman yang banyak dimanfaatkan masyarakat pesisir, hingga dimanfaatkan secara komersial.

Tanaman mangrove menjadi salah satu solusi yang sangat penting dalam mengatasi berbagai masalah lingkungan, terutama mengatasi kerusakan lingkungan yang disebabkan oleh rusaknya habitat hewan.

Baca juga: Restorasi Mangrove Bukan Sekadar Menanam Lalu Ditinggal

Untuk lingkungan sekitar, tanaman bakau atau mangrove memiliki nutrisi yang baik. Keberadaan pohon mangrove tidak akan mengganggu keseimbangan dari ekosistem yang ada di tepi pantai.

Tanaman mangrove disukai berbagai ikan kecil dan kepiting. Banyak biota laut dan makhluk hidup yang bergantung pada hutan mangrove.

Selain itu, salah satu manfaat penting hutan bakau atau hutan mangrove adalah melindungi pantai dan kawasan pesisir dari abrasi. Terjangan ombak laut ke wilayah daratan, berpotensi menyebabkan abrasi.

Seperti dikutip dari National Ocean Service NOAA, akar bakau yang saling menyimpul dan kusut ini memungkinkan pohon untuk dapat kokoh menahan pasang surut air laut setiap harinya.

 

Mari berkontribusi langsung dalam upaya mencegah dan mengatasi masalah STUNTING di Indonesia. Ikut berdonasi dengan klik Kompas.com Jernih Berbagi.

Artikel ini merupakan bagian dari Lestari KG Media, sebuah inisiatif untuk akselerasi Tujuan Pembangunan Berkelanjutan. Selengkapnya

A member of


Terkini Lainnya

China Berencana Bangun PLTS di Luar Angkasa, Bisa Terus Panen Energi Matahari

China Berencana Bangun PLTS di Luar Angkasa, Bisa Terus Panen Energi Matahari

Pemerintah
AS Pertimbangkan Tambang Laut Dalam untuk Cari Nikel dan Lawan China

AS Pertimbangkan Tambang Laut Dalam untuk Cari Nikel dan Lawan China

Pemerintah
LPEM UI: Penyitaan dan Penyegelan akan Rusak Tata Kelola Sawit RI

LPEM UI: Penyitaan dan Penyegelan akan Rusak Tata Kelola Sawit RI

Pemerintah
Jaga Iklim Investasi, LPEM FEB UI Tekankan Pentingnya Penataan Sawit yang Baik

Jaga Iklim Investasi, LPEM FEB UI Tekankan Pentingnya Penataan Sawit yang Baik

Pemerintah
Reklamasi: Permintaan Maaf yang Nyata kepada Alam

Reklamasi: Permintaan Maaf yang Nyata kepada Alam

LSM/Figur
Dampak Ekonomi Perubahan Iklim, Dunia Bisa Kehilangan 40 Persen GDP

Dampak Ekonomi Perubahan Iklim, Dunia Bisa Kehilangan 40 Persen GDP

LSM/Figur
Studi: Mikroplastik Ancam Ketahanan Pangan Global

Studi: Mikroplastik Ancam Ketahanan Pangan Global

LSM/Figur
Kebijakan Tak Berwawasan Lingkungan Trump Bisa Bikin AS Kembali ke Era Hujan Asam

Kebijakan Tak Berwawasan Lingkungan Trump Bisa Bikin AS Kembali ke Era Hujan Asam

Pemerintah
Nelayan di Nusa Tenggara Pakai “Cold Storage” Bertenaga Surya

Nelayan di Nusa Tenggara Pakai “Cold Storage” Bertenaga Surya

LSM/Figur
Pakar Pertanian UGM Sebut Pemanasan Global Ancam Ketahanan Pangan Indonesia

Pakar Pertanian UGM Sebut Pemanasan Global Ancam Ketahanan Pangan Indonesia

LSM/Figur
3 Akibat dari Perayaan Lebaran yang Tidak Ramah Lingkungan

3 Akibat dari Perayaan Lebaran yang Tidak Ramah Lingkungan

LSM/Figur
1.620 Km Garis Pantai Greenland Tersingkap karena Perubahan Iklim, Lebih Panjang dari Jalur Pantura

1.620 Km Garis Pantai Greenland Tersingkap karena Perubahan Iklim, Lebih Panjang dari Jalur Pantura

LSM/Figur
Semakin Ditunda, Ongkos Atasi Krisis Iklim Semakin Besar

Semakin Ditunda, Ongkos Atasi Krisis Iklim Semakin Besar

LSM/Figur
Harus 'Segmented', Kunci Bisnis Sewa Pakaian untuk Dukung Lingkungan

Harus "Segmented", Kunci Bisnis Sewa Pakaian untuk Dukung Lingkungan

Swasta
ING Jadi Bank Global Pertama dengan Target Iklim yang Divalidasi SBTi

ING Jadi Bank Global Pertama dengan Target Iklim yang Divalidasi SBTi

Swasta
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau