Penyimpanan karbon dari lautan 50 kali lebih besar dari atmosfer dan 15 hingga 20 kali lebih besar dari semua tanaman dan tanah di daratan.
"Peningkatan kemampuan alami laut untuk menyimpan karbon harus dipertimbangkan," ujar Morris.
Dia mengeklaim, bahkan jika semua emisi karbon dihentikan hari ini, dunia masih memerlukan penghilangan karbon dioksida oleh laut karena banyaknya karbon dioksida yang telanjur lepas ke atmosfer dari masa lampau.
Baca juga: Microsoft Beli 234.000 Kredit Karbon untuk Restorasi Hutan dari Perusahaan Meksiko
Sebenarnya, berbagai eksperimen pelepasan besi ke lautan sudah dilakukan pada dekade 1990-an dan 2000-an.
OIF sendiri dilarang secara internasional untuk tujuan komersial pada 2013 berdasarkan Protokol London setelah mendapatkan reaksi keras dari masyarakat.
Keberatan terhadap OIF memuncak ketika pengusaha asal AS Russ George membuang 100 ton debu besi ke lepas pantai Kanada, dengan tujuan untuk meningkatkan penangkapan ikan salmon.
Para kritikus khawatir, OIF dapat menimbulkan dampak negatif yang tidak diketahui terhadap laut.
Baca juga: Pembasahan Lahan Gambut Signifikan Turunkan Karbon Dioksida
Pertumbuhan fitoplankton juga dapat menghabiskan nutrisi sehingga tidak tersedia bagi organisme lain di tempat lain.
Sebuah studi yang dilakukan oleh para peneliti Perancis, Inggris, dan AS tahun lalu menemukan, menambahkan 1 hingga 2 juta ton besi ke laut setiap tahun dapat menangkap hingga 45 miliar ton karbon dioksida pada 2100.
Di sisi lain, penelitian tersebut juga menunjukkan bahwa hal itu akan mencuri nutrisi dari organisme laut lainnya.
Para peneliti memperingatkan, baru ada sedikit yang diketahui tentang bagaimana metode seperti OIF akan berinteraksi dengan dampak perubahan iklim yang sedang berlangsung pada kehidupan laut.
Baca juga: Peran Pemerintah Daerah dalam Implementasi Pajak Karbon
Mari berkontribusi langsung dalam upaya mencegah dan mengatasi masalah STUNTING di Indonesia. Ikut berdonasi dengan klik Kompas.com Jernih Berbagi.Artikel ini merupakan bagian dari Lestari KG Media, sebuah inisiatif untuk akselerasi Tujuan Pembangunan Berkelanjutan. Selengkapnya