JAKARTA, KOMPAS.com - Kesatuan Nelayan Tradisional Indonesia (KNTI) menyampaikan adanya permasalahan yang sedang dihadapi oleh nelayan di Jakarta Utara. Mulai dari persoalan tata ruang, hingga pencemaran laut.
Ketua Dewan Pengurus Daerah (DPD) KNTI Jakarta Utara periode 2024-2029, Jeni Alpiani, mengatakan bahwa nelayan di wilayahnya memiliki permasalahan yang sama yakni lautan telah tercemar oleh limbah industri.
"Laut kita tercemar sehingga menjadikan tangkapan nelayan berkurang, dan menjadikan pendapatan nelayan menurun," ujar Jeni dalam pernyataannya, dikutip Selasa (1/10/2024).
"Begitulah nasib nelayan Jakarta Utara, yang berada di sekitar kawasan industri yang masih menjadikan laut sebagai tempat pembuangan limbah," ia menambahkan.
Baca juga: Pengakuan Semu Nelayan Kecil, Muncul di Aturan tapi Tak Terlindungi
Sementara itu, Ketua Umum KNTI, Dani Setiawan menyampaikan negara sudah seharusnya memberikan perlindungan kepada nelayan yang telah puluhan tahun berperan penting dalam pemenuhan gizi bangsa Indonesia.
“Negara sudah seharusnya melindungi nelayan, bagaimana nelayan telah berperan penting dalam pemenuhan gizi bagi bangsa ini," tegas Dani, dalam kegiatan Musyawarah Daerah KNTI di Kampung Cilincing, Senin (30/9/2024).
Ke depannya, Dani menjelaskan, pihak KNTI Jakarta Utara diimbau untuk segera mendata nelayan anggota KNTI.
Ia juga berharap agar pemerintah dapat memberikan perlindungan kepada para nelayan, misalnya berupa BPJS Ketenagakerjaan, yang saat ini mereka harus berjuang lebih keras dalam mencari tangkapan hasil laut.
Baca juga:
Dani mendorong agar pemerintah pusat maupun daerah mengalokasikan anggaran lebih besar untuk memberikan perlindungan sebagaimana mandat dari Undang-undang tentang Perlindungan dan Pemberdayaan Nelayan, Pembudi Daya Ikan, dan Petambak Garam.
“Hal ini perlu segera direspon oleh pemerintah, jangan sampai dibiarkan. Kalau nelayan terus menerus tidak sejahtera, maka profesi nelayan akan musnah. Lantas siapa yang akan penuhi kebutuhan gizi bangsa, kalau bukan nelayan?" pungkas dia.
Mari berkontribusi langsung dalam upaya mencegah dan mengatasi masalah STUNTING di Indonesia. Ikut berdonasi dengan klik Kompas.com Jernih Berbagi.Artikel ini merupakan bagian dari Lestari KG Media, sebuah inisiatif untuk akselerasi Tujuan Pembangunan Berkelanjutan. Selengkapnya