KOMPAS.com - Sebanyak 720 sekolah dari 31 provinsi di seluruh Indonesia menyabet penghargaan Adiwiyata Tahun 2024 dari Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (LHK).
Pemberian penghargaan dilaksanakan di Auditorium Dr. Ir. Soejarwo, Gedung Manggala Wanabakti, Jakarta, Rabu (2/10/2024).
Penghargaan Adiwiyata merupakan bentuk apresiasi atas komitmen dan upaya berkelanjutan sekolah dalam mewujudkan penerapan Gerakan Peduli dan Berbudaya Lingkungan Hidup di Sekolah (PBHLS).
Hal ini juga menunjukkan bahwa gerakan PBLHS semakin meluas dan mendapat dukungan dari berbagai pihak.
Wakil Menteri LHK Alue Dohong menyampaikan, di tengah tantangan pengelolaan lingkungan hidup yang semakin kompleks, pendidikan lingkungan di sekolah memiliki peran yang sangat krusial.
Pendidikan lingkungan tidak hanya sebatas memberikan pengetahuan tentang isu-isu lingkungan, tetapi juga menumbuhkan kesadaran, sikap peduli, dan keterampilan serta perilaku yang merupakan tindakan nyata dalam menjaga lingkungan.
"Dengan membekali siswa dengan pemahaman yang komprehensif tentang lingkungan, kita dapat menciptakan kader Adiwiyata yang akan menjadi agen perubahan untuk membawa Indonesia menuju masa depan yang lebih berkelanjutan," kata Alue, dikutip dari siaran pers.
Baca juga: Punya Program Pengelolaan Sampah, 11 Sekolah di Jaksel Dapat Penghargaan Adiwiyata dari KLHK
Alue menuturkan, sekolah memiliki peranan penting dalam merubah perilaku, membentuk karakter, dan menciptakan generasi penerus bangsa yang peduli akan lingkungan hidup.
Dia menjelaskan, pendidikan lingkungan dapat berupa proses yang berkelanjutan dan sangat penting untuk masa depan planet kita.
"Semakin dini kita mulai menanamkan kesadaran akan pentingnya lingkungan, semakin besar peluang kita untuk menciptakan dunia yang lebih baik, serta lingkungan yang lestari dan berkelanjutan," paparnya.
Kepala Badan Penyuluhan dan Pengembangan Sumber Daya Manusia (P2SDM) Kementerian LHK Ade Palguna Ruteka menjelaskan, penilaian calon sekolah Adiwiyata Mandiri dan Nasional tahun 2024 diikuti oleh 1.028 sekolah.
Setelah dilakukan seleksi administrasi, penilaian dokumen, dan verifikasi lapangan, ditetapkan Sekolah Adiwiyata Mandiri sebanyak 208 sekolah dari 22 provinsi dan Sekolah Adiwiyata Nasional sebanyak 512 sekolah dari 31 provinsi.
Baca juga: Lagi, SD Tarakanita Solo Baru Terima Penghargaan Adiwiyata 2023
Jumlah sekolah yang mendapatkan penghargaan tahun ini meningkat dibandingkan tahun lalu, yakni 23 bagi Sekolah Adiwiyata Nasional dan 55 persen bagi Sekolah Adiwiyata Mandiri.
Ade menuturkan, program sekolah Adiwiyata dimulai pada 2006 dengan 10 sekolah di Pulau Jawa dan Pulau Bali.
18 tahun kemudian, pada 2023, total ada 28.990 sekolah yang mendapatkan penghargaan Adiwiyata tingkat kota atau kabupaten, provinsi, nasional dan mandiri.
"Kami terus berupaya untuk mengembangkan Adiwiyata, dengan perkembangan terbaru di tahun ini adalah peluncuran dan pengembangan aplikasi SIDIA (Sistem Informasi Adiwiyata), penerapan sistem levelling Gerakan PBLHS, dan pemberian penghargaan kepada Kepala Daerah yang mendukung pelaksanaan Gerakan PBLHS,” tutur Ade.
Baca juga: Pengertian dan Manfaat Adiwiyata
Mari berkontribusi langsung dalam upaya mencegah dan mengatasi masalah STUNTING di Indonesia. Ikut berdonasi dengan klik Kompas.com Jernih Berbagi.Artikel ini merupakan bagian dari Lestari KG Media, sebuah inisiatif untuk akselerasi Tujuan Pembangunan Berkelanjutan. Selengkapnya