KOMPAS.com - Penelitian anyar mengungkapkan bahwa 85 persen bank internasional tetap bersedia membiayai proyek batu bara baru.
Mereka juga tidak ada yang berjanji untuk menghentikan pembiayaan batu bara secara bertahap sesuai dengan target pemanasan global 1,5 derajat Celsius.
Temuan ini berdasarkan laporan ‘State of Transition in the Banking Sector’ dari Transition Pathway Initiative (TPI) Centre di London School of Economics (LSE) yang mengevaluasi 38 bank internasional dan Amerika Serikat.
Dikutip dari Edie, Kamis (10/10/2024) TPI Centre menggunakan Net Zero Banking Assessment Framework (NZBAF) untuk mengevaluasi keselarasan bank dengan tolok ukur dekarbonisasi untuk berbagai jangka waktu.
Temuan utama menunjukkan bahwa 85 persen bank masih membiayai proyek batu bara baru.
Baca juga: Era Batu Bara di Inggris Berakhir, PLTU Pamungkas Ditutup
Tidak ada bank yang dinilai telah berkomitmen untuk menghentikan pembiayaan batu bara secara bertahap untuk memenuhi batas pemanasan global 1,5C.
Hanya 8 persen yang berjanji menghentikan pembiayaan proyek untuk ladang minyak dan gas baru.
Selain itu tidak ada yang berkomitmen untuk mengakhiri semua pembiayaan untuk kegiatan deforestasi pada tahun 2025.
Bank dalam laporan ini juga tidak ada yang secara eksplisit berkomitmen untuk melakukan dekarbonisasi sesuai dengan prinsip-prinsip Transisi yang Adil.
Laporan pun menunjukkan adanya kesenjangan antara target nol emisi bank dan tindakan mereka. Hanya 19 persen jalur bank yang selaras dengan target 1,5C atau di bawah 2C untuk periode 2028-2035.
Laporan juga menunjukkan bahwa bank tidak memiliki target jangka pendek dan jangka panjang yang jelas untuk mencapai nol emisi pada tahun 2050.
Perbedaan Regional
Lebih lanjut, hasil laporan mencatat pula perbedaan regional yang terjadi antar bank.
Baca juga: Daftar Negara di Dunia yang Tidak Mengoperasikan PLTU Batu Bara
Bank-bank Eropa dan Jepang disebut telah menetapkan lebih banyak target daripada bank-bank di Amerika Utara dan Tiongkok.
Sedangkan bank-bank Tiongkok belum menetapkan target dekarbonisasi apa pun.
Di AS, hanya satu bank super-regional yang berkomitmen untuk mencapai nol bersih pada tahun 2050. Tidak ada yang menetapkan target dekarbonisasi sektoral, dan hanya setengahnya yang memiliki target keuangan iklim khusus.
“Meskipun beberapa kemajuan telah dicapai sejak penilaian awal kami pada tahun 2022, bank-bank tidak bergerak cukup cepat untuk memenuhi tujuan iklim global," ungkap Direktur penelitian TPI Centre, Simon Dietz.
sumber https://www.edie.net/banks-maintain-coal-investments-despite-climate-pledges-research-finds/
Mari berkontribusi langsung dalam upaya mencegah dan mengatasi masalah STUNTING di Indonesia. Ikut berdonasi dengan klik Kompas.com Jernih Berbagi.Artikel ini merupakan bagian dari Lestari KG Media, sebuah inisiatif untuk akselerasi Tujuan Pembangunan Berkelanjutan. Selengkapnya