KOMPAS.com - Inggris secara resmi menyetop operasional pembangkit listrik tenaga uap (PLTU) batu bara terakhirnya pada Senin (30/9/2024).
PLTU yang terletak di Ratcliffe-on-Soar tersebut resmi berhenti sejak mulai beroperasi pada 1967.
Dengan ditutupnya PLTU tersebut, Inggris mengakhiri era pembakaran batu bara untuk energi listriknya dalam 142 tahun.
Baca juga: Era Batu Bara di Inggris Berakhir, PLTU Pamungkas Ditutup
Kini, Inggris menjadi negara yang tidak mengoperasikan PLTU batu bara untuk kebutuhan listriknya.
Selain Inggris, ada beberapa negara yang terlebih dulu menutup PLTU batu bara atau bahkan belum pernah mengoperasikannya sama sekali di wilayahnya.
Lembaga think tank energi Global Energy Monitor mencatat, sebelum Inggris, setidaknya ada 32 negara yang tidak mengoperasikan PLTU batu bara untuk energi listrik.
Dilansir dari laporan Global Energy Monitor, selain Inggris berikut 32 negara di dunia yang tidak mengoperasikan PLTU batu bara untuk energi listrik sebelum Inggris.
Baca juga: IESR: Kapasitas PLTU Perlu Dikurangi 2-3 GW per Tahun hingga 2045
Baca juga: Pemensiunan PLTU Batu Bara Butuh Campur Tangan APBN
Diberitakan Kompas.com sebelumnya, Negara-negara anggota G7 sepakat mengakhiri era pembangkit listrik tenaga uap (PLTU) batu bara antara 2030 sampai 2035.
Kesepakatan tersebut memuncak dalam pertemuan para menteri energi negara-negara anggota G7 di Turin, Italia, pada 24 April 2024.
"Ada kesepakatan teknis, kami akan mencapai kesepakatan politik akhir pada Selasa (30/4/2024), kata Menteri Energi Italia Gilberto Pichetto Fratin, sebagaimana dilansir Reuters.
G7 merupakan blok negara-negara kaya yang beranggotakan tujuh negara dan kelompok yakni Amerika Serikat (AS), Inggris, Italia, Jepang, Jerman, Kanada, dan Perancis.
Para menteri energi juga mengeluarkan komunike akhir yang merinci komitmen blok tersebut untuk melakukan dekarbonisasi perekonomian mereka.
Baca juga: Kementerian ESDM Targetkan Peta Jalan Pensiun Dini PLTU Rampung September
Mari berkontribusi langsung dalam upaya mencegah dan mengatasi masalah STUNTING di Indonesia. Ikut berdonasi dengan klik Kompas.com Jernih Berbagi.Artikel ini merupakan bagian dari Lestari KG Media, sebuah inisiatif untuk akselerasi Tujuan Pembangunan Berkelanjutan. Selengkapnya