SUBANG, KOMPAS.com - Sebanyak 50 relawan Kompas.com yang tergabung dalam program “Wali Asuh Mangrove” menanam secara simbolis 8.000 mangrove di pesisir Desa Mayangan, Legonkulon, Kabupaten Subang, Jawa Barat, pada Kamis (10/10/2024).
Redaktur Pelaksana Kompas.com, Amir Sodikin mengatakan, penanaman mangrove ini menjadi upaya Kompas.com dalam menjaga bumi, dengan cara menekan emisi karbon.
“Kami menghitung jejak karbon yang dihasilkan kompas.com selama satu tahun, angkanya sekitar 211,5 ton CO2Eq selama 2023. Untuk menyambut ulang tahun Kompas.com yang ke 29, kami punya inisiatif untuk menebus dosa karbon itu,” ujar Wisnu saat pembukaan acara di Desa Mayangan, Subang, Kamis.
Baca juga: Berbagai Ancaman Kerusakan Ekosistem Mangrove di Indonesia
Sebagai informasi, penanaman 5.000 mangrove tersebut diproyeksikan nampu menyerap emisi karbon hingga 217 ton CO2Eq.
Melalui penanaman mangrove yang bekerja sama dengan Saya Pilih Bumi, Wanadri, dan National Geographic, Kompas.com mengajak para korporasi dan pembaca untuk terlibat.
“Tanaman yang kita tanam hari ini adalah sunbangan dari pembaca, sumbangan dari klien, dan kami sendiri. Jadi kami bersama-sama mengupayakan langkah-langkah baik ini untuk membuat bumi kita menjadi lebih lestari,” tambahnya.
Baca juga: Wali Asuh Mangrove, Bentuk Tanggung Jawab Kompas.com atas Emisi Karbon yang Dihasilkan
Pada Kamis siang, 50 relawan dari Jakarta menyebrang dari dermaga kecil Desa Mayangan menggunakan perahu selama sekitar 20 menit, untuk tiba di Pulau Burung.
Penanaman mangrove dilakukan secara simbolis di Pulau Burung, menggunakan bibit tanaman yang didapatkan dari budidaya warga setempat.
Pelestarian kawasan pesisir yang menjadi sasaran awal Kompas.com adalah di Desa Mayangan, Subang. Sebab, sejak tsunami Aceh melanda di tahun 2004, Desa Mayangan ikut merasakan dampak banjir rob sekaligus abrasi.
Dari tahun ke tahun, sebelum mangrove ditanam sejak 2013, semakin banyak area daratan Desa Mayangan yang tenggelam.
Baca juga: Wali Asuh Mangrove, Bentuk Tanggung Jawab Kompas.com atas Emisi Karbon yang Dihasilkan
Sekitar 11 hektar lahan di bibir pantai telah tenggelam, dan garis pantai sudah bergeser sejauh 1,5 kilometer.
Ketua Divisi Lingkungan Wanadri, Feby Nugraha menyampaikan, pihaknya meluncurkan program “Wali Asuh Mangrove” sebagai upaya melakukan penanaman berkelanjutan yang dapat mengurangi dampak abrasi di desa tersebut.
“Kami melihat kondisi di pesisir utara abrasinya sudah parah. Kami lihat kondisinya mangrove semakin habis, sejak 1978 saat menjadi tempat main kami,” terang Feby.
Artikel ini merupakan bagian dari Lestari KG Media, sebuah inisiatif untuk akselerasi Tujuan Pembangunan Berkelanjutan. Selengkapnya