Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Inggris Dorong Perkuat Kerja Sama Hijau dengan Pemerintahan Baru RI

Kompas.com - 20/10/2024, 17:00 WIB
Danur Lambang Pristiandaru

Editor

KOMPAS.com - Menteri Luar Negeri dan Pembangunan Inggris David Lammy berharap negaranya dapat meningkatkan kerja sama pertumbuhan hijau dengan pemerintahan baru Indonesia di bawah kepemimpinan Presiden Prabowo Subianto.

Lammy menuturkan, Indonesia adalah pemain kunci dalam perjuangan untuk mengatasi krisis iklim.

"Kami bekerja sama untuk membangun kemitraan strategis yang menciptakan pertumbuhan hijau, memperdalam kerja sama kita di bidang keamanan, dan memastikan masa depan yang berkelanjutan bagi planet kita," kata Lammy sebagaimana dilansir Antara, Minggu (20/10/2024).

Baca juga: Perusahaan yang Punya Paten Inovasi Hijau Punya Risiko Kredit yang Rendah

Lammy tiba di Indonesia untuk menghadiri pelantikan Presiden Prabowo Subianto dan dan Wakil Presiden Gibran Rakabuming Raka di Gedung Nusantara, Kompleks MPR/DPR RI, Jakarta, Minggu.

Kunjungan Lammy ke Indonesia merupakan yang pertama sekaligus menandai peringatan 75 tahun hubungan diplomatik Inggris-Indonesia.

"Atas nama Pemerintah Inggris, saya mendoakan yang terbaik bagi Presiden dan Wakil Presiden baru dalam masa jabatan mereka," ujar Lammy.

Sementara itu, Duta Besar Inggris untuk Indonesia Dominic Jermey mengatakan, kunjungan Lammy menunjukkan pentingnya Indonesia bagi Inggris.

Baca juga: PLN Kembangkan Teknologi Hidrogen Hijau sebagai Energi dan Bahan Bakar

Kunjungan tersebut sekaligus menjadi awal babak baru dalam hubungan Inggris dengan Indonesia, di mana kedua negara adalah anggota G20.

Jermey menyampaikan, Indonesia akan memainkan peran kunci untuk masa depan planet Bumi.

Dia menambahkan, Indonesia juga diperkirakan akan memberikan kontribusi terbesar keempat bagi pertumbuhan global selama lima tahun ke depan

"Indonesia merupakan mitra penting bagi keamanan kita, dan bukan hanya rumah bagi hutan hujan dan hutan bakau yang luas, tetapi juga bagi terumbu karang terbesar di dunia dan tingkat keanekaragaman hayati yang luar biasa," ujar Jermey.

Baca juga: PT PLN EPI Getol Kembangkan Hidrogen Hijau, Bidik Industri dan Transportasi

Menurut dia, Inggris menantikan kerja sama dengan Indonesia di bawah kepemimpinan baru dalam rangka meningkatkan pertumbuhan ekonomi, melindungi lingkungan dan menciptakan planet yang lebih damai bagi masyarakat kita.

Dengan pemerintahan baru, baik di Inggris dan Indonesia, Jermey berujar kedua negara akan bekerja sama memperkuat kemitraan strategis yang akan mempercepat kemajuan di bidang perdagangan dan investasi.

Selain itu, kerja sama yang diperkuat meliputi pertahanan dan keamanan, perubahan iklim, pembangunan berkelanjutan , serta memastikan kelayakan hidup di bumi.

Jermey menambahkan, kunjungan Lammy ke Indonesia juga akan didukung kepemimpinan internasional Inggris dalam mengatasi krisis iklim, melalui energi bersih dan solusi hijau, termasuk dalam transportasi berkelanjutan.

Baca juga: Langkah Hijau Kompas.com, Penanaman Mangrove untuk Selamatkan Pesisir Subang

Mari berkontribusi langsung dalam upaya mencegah dan mengatasi masalah STUNTING di Indonesia. Ikut berdonasi dengan klik Kompas.com Jernih Berbagi.

Berikan Komentar
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE

Artikel ini merupakan bagian dari Lestari KG Media, sebuah inisiatif untuk akselerasi Tujuan Pembangunan Berkelanjutan. Selengkapnya

A member of


Terkini Lainnya

Produsen Elektronik Ini Targetkan Pakai 35 Persen Bahan Daur Ulang pada 2030

Produsen Elektronik Ini Targetkan Pakai 35 Persen Bahan Daur Ulang pada 2030

Swasta
Proyek Energi Hijau Milik AS Terancam, Pendanaan Miliaran Dollar Bakal Dipangkas

Proyek Energi Hijau Milik AS Terancam, Pendanaan Miliaran Dollar Bakal Dipangkas

Pemerintah
BRIN Gandeng Korsel untuk Bangun Rumah Kaca Pintar di Indonesia

BRIN Gandeng Korsel untuk Bangun Rumah Kaca Pintar di Indonesia

Pemerintah
Startup Bikin Mentega Ramah Lingkungan dari Karbon, Seperti Apa?

Startup Bikin Mentega Ramah Lingkungan dari Karbon, Seperti Apa?

Swasta
RI Buka Peluang Lanjutkan Kerja Sama Bangun Fasilitas CCS dengan AS

RI Buka Peluang Lanjutkan Kerja Sama Bangun Fasilitas CCS dengan AS

Pemerintah
Lembaga Keuangan AS Prediksi Kenaikan Suhu Global Capai 3 Derajat Tahun Ini

Lembaga Keuangan AS Prediksi Kenaikan Suhu Global Capai 3 Derajat Tahun Ini

Swasta
Startup Filipina Bikin AGRICONNECT PH, App Berbasis AI untuk Cegah Gagal Panel

Startup Filipina Bikin AGRICONNECT PH, App Berbasis AI untuk Cegah Gagal Panel

Swasta
Sektor Perikanan RI Bakal Kena Imbas Kenaikan Tarif Impor AS

Sektor Perikanan RI Bakal Kena Imbas Kenaikan Tarif Impor AS

Pemerintah
2030, Perusahaan Global Targetkan Elektrifikasi 100 Persen Armada Operasional

2030, Perusahaan Global Targetkan Elektrifikasi 100 Persen Armada Operasional

Pemerintah
Asosiasi Mantan Pemimpin Dunia Desak Kepemimpinan Eropa dalam Aksi Iklim

Asosiasi Mantan Pemimpin Dunia Desak Kepemimpinan Eropa dalam Aksi Iklim

Pemerintah
IATA Bentuk Organisasi Pengawas Avtur Berkelanjutan

IATA Bentuk Organisasi Pengawas Avtur Berkelanjutan

Swasta
AS Naikkan Tarif Impor, Bagaimana Dampaknya ke Industri Hijau?

AS Naikkan Tarif Impor, Bagaimana Dampaknya ke Industri Hijau?

Pemerintah
12 Kebutuhan Kritis Pasca Gempa Myanmar, dari Obat hingga Akses Air Bersih

12 Kebutuhan Kritis Pasca Gempa Myanmar, dari Obat hingga Akses Air Bersih

Pemerintah
Pemanasan Global Bikin Kadar Oksigen di Danau-danau Dunia Menurun

Pemanasan Global Bikin Kadar Oksigen di Danau-danau Dunia Menurun

LSM/Figur
Peternakan Sumbang Emisi Terbesar Sektor Pangan

Peternakan Sumbang Emisi Terbesar Sektor Pangan

Pemerintah
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Close Ads
Verifikasi akun KG Media ID
Verifikasi Akun
Proteksi akunmu dari aktivitas yang tidak kamu lakukan.
199920002001200220032004200520062007200820092010
Data akan digunakan untuk tujuan verifikasi sesuai Kebijakan Data Pribadi KG Media.
Verifikasi Akun Berhasil
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau