KOMPAS.com - Kepala Pusat Riset Teknologi Tepat Guna (PRTTG) Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN) Achmat Sarifudin mengatakan, sorgum cocok menjadi bahan pangan alternatif masa depan.
Sejak zaman dahulu, sorgum sebetulnya telah dikenal oleh masyarakat dan digunakan sebagai salah satu bahan pangan.
Seriring berjalannya waktu, terjadi pergeseran konsumsi bahan pangan hingga menjadikan masyarakat Indonesia sangat bergantung kepada padi dan beras.
Baca juga: Pemuda Pesisir Pegang Peran Penting Jaga Ekosistem dan Ketahanan Pangan
Padahal, kata Achmat, ketergantungan terhadap padi kurang baik dalam pemenuhan ketahanan pangan nasional.
Dia menambahkakan, seharusnya Indonesia sudah memulai mendiversifikasi pangan dengan sumber karbohidrat yang lain.
"Indonesia kaya akan sumber makanan pokok yang mengandung karbohidrat, seperti singkong, jagung, dan sorgum salah satunya," ujar Achmat dalam webinar bertajuk "Inovasi Teknologi Tepat Guna dalam Pengolahan Sorgum untuk Mendorong Kemandirian Pangan" Rabu (16/10/24).
Achmat menyampaikan, sorgum memiliki berbagai kelebihan dan bisa menjadi alternatif untuk meningkatkan ketahanan pangan di Indonesia.
Baca juga: Krisis Air Dunia Bakal Ancam Ketahanan Pangan Global
Srogum memiliki produktivitas yang tinggi, biji hingga batangnya bisa diolah menjadi sumber makanan.
Contoh makanan yang bisa diolah dari sorgum seperti beras sorgum, bubur sorgum, aneka kue, pasta, hingga pemanis.
Tanaman sorgum juga tahan cuaca dan suhu, karena bisa hidup di daerah yang kurang air dan suhu udara yang bervariasi.
"PRTTG sebagai salah satu Pusat Riset di BRIN serius untuk mengembangkannya, agar sorgum ini kembali diangkat sebagai salah satu pangan pokok andalan Indonesia pada masa depan," kata Achmat dikutip situs we BRIN.
Baca juga: Kacang Arab Bisa Jadi Kunci Ketahanan Pangan di Masa Depan
Dia memaparkan juga PRTTG BRIN sedang mengembangkan berbagai teknologi pertanian yang teruji secara komprehensif, baik pada masa panen maupun pascapanen.
Selain itu, papar Achmat, BRIN juga telah menjalin kerja sama dengan berbagai pihak, mulai dari universitas hingga industri.
"Seperti Sorgum Center Indonesia, Kelompok Tani Mergo Santoso Kabupaten Demak, PT Dahana, Unpas, Unpad, dan sebagainya untuk bersama-sama mengembangkan pemanfaatan sorgum di Indonesia," jelas Achmat.
Baca juga: Kekeringan Global Ancam Pasokan Pangan dan Produksi Energi
Mari berkontribusi langsung dalam upaya mencegah dan mengatasi masalah STUNTING di Indonesia. Ikut berdonasi dengan klik Kompas.com Jernih Berbagi.Artikel ini merupakan bagian dari Lestari KG Media, sebuah inisiatif untuk akselerasi Tujuan Pembangunan Berkelanjutan. Selengkapnya