Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

99 Persen Perusahaan Asuransi Pilih Portofolio Investasi yang Rendah Karbon

Kompas.com, 19 Oktober 2024, 21:30 WIB
Monika Novena,
Bambang P. Jatmiko

Tim Redaksi

Sumber ESG News

KOMPAS.com - Laporan Asuransi Global tahunan ke-13 BlackRock menunjukkan perusahaan asuransi global semakin berfokus pada transisi rendah karbon dan investasi infrastruktur energi bersih.

Dalam laporan itu, sebanyak 99 persen responden yang disurvei telah menetapkan sasaran transisi rendah karbon dalam portfolio investasi mereka, menandai pergeseran signifikan menuju keberlanjutan dalam industri asuransi.

Mengutip ESG News, Sabtu (19/10/2024) hampir semua perusahaan asuransi telah berkomitmen pada tujuan transisi rendah karbon dalam portofolio mereka, dengan 60 persen responden secara khusus menargetkan investasi infrastruktur energi bersih seperti angin, matahari, dan penyimpanan energi.

Baca juga:

Sementara mayoritas (57 persen) menyebutkan pengelolaan dan mitigasi risiko iklim sebagai motivasi utama, sedangkan yang lain menunjuk pada kepentingan pemangku kepentingan dan persyaratan peraturan.

Lebih lanjut, laporan juga mencatat ada peningkatan keyakinan perusahaan asuransi dalam investasi rendah karbon.

Laporan mengungkap ada 66 persen responden yang menyatakan mereka memiliki keyakinan lebih besar dalam strategi transisi rendah karbon daripada yang mereka lakukan satu tahun lalu.

Meningkatnya keyakinan ini akan mendorong alokasi modal lebih lanjut menuju investasi yang didorong oleh keberlanjutan.

Selain membahas mengenai investasi rendah karbon, survei menemukan pula bagaimana perusahaan memanfaatkan teknologi untuk mengoptimalkan alokasi aset mereka.

Perusahaan asuransi disebut berinvestasi besar-besaran dalam teknologi untuk mendukung strategi mereka.

Alokasi aset terpadu (63 persen) dan manajemen liabilitas aset (61 persen) disebut sebagai prioritas utama, dengan 53 persen responden juga mencari solusi teknologi untuk meningkatkan pemodelan aset swasta.

Meski lanskap ekonomi makro yang kompleks, perusahaan asuransi juga tetap fokus menavigasi ketidakpastian politik dan ekonomi.

Baca juga:

Perkembangan regulasi (68 persen) dan meningkatnya ketegangan geopolitik (61 persen) disebut sebagai perhatian utama, di samping risiko suku bunga (69 persen) dan risiko likuiditas (52 persen).

Untuk mengelola risiko ini, banyak perusahaan asuransi beralih ke mitra eksternal. Sebanyak 40 persen responden mencatat pentingnya bermitra dengan perusahaan investasi yang memahami model bisnis mereka dan dapat membantu mengoptimalkan evaluasi risiko dan konstruksi portofolio.

Survei Asuransi Global BlackRock sendiri dilakukan antara Juli dan September 2024. Survei mengumpulkan wawasan dari 410 eksekutif senior asuransi di 32 pasar yang mewakili hampir $27 triliun USD dalam aset yang dikelola.

Laporan komprehensif ini melacak tren dan prioritas strategis dalam sektor asuransi, yang menawarkan wawasan terperinci tentang perilaku investasi regional dan global.

sumber https://esgnews.com/99-of-insurers-set-low-carbon-transition-goals-across-their-investment-portfolios-blackrock-survey/

Mari berkontribusi langsung dalam upaya mencegah dan mengatasi masalah STUNTING di Indonesia. Ikut berdonasi dengan klik Kompas.com Jernih Berbagi.

Artikel ini merupakan bagian dari Lestari KG Media, sebuah inisiatif untuk akselerasi Tujuan Pembangunan Berkelanjutan. Selengkapnya

A member of


Terkini Lainnya
SMBC Indonesia Tanam 1.971 Pohon melalui Program BerDaya untuk Bumi di Garut
SMBC Indonesia Tanam 1.971 Pohon melalui Program BerDaya untuk Bumi di Garut
Swasta
Tempat Penyimpanan Karbon Dioksida Pertama di Dunia Bakal Beroperasi di Denmark
Tempat Penyimpanan Karbon Dioksida Pertama di Dunia Bakal Beroperasi di Denmark
Swasta
Bencana Makin Parah, Kebijakan Energi Indonesia Dinilai Tak Menjawab Krisis Iklim
Bencana Makin Parah, Kebijakan Energi Indonesia Dinilai Tak Menjawab Krisis Iklim
LSM/Figur
Banjir dan Longsor Tapanuli Tengah, WVI Jangkau 5.000 Warga Terdampak
Banjir dan Longsor Tapanuli Tengah, WVI Jangkau 5.000 Warga Terdampak
LSM/Figur
Distribusi Cadangan Beras untuk Banjir Sumatera Belum Optimal, Baru 10.000 Ton Tersalurkan
Distribusi Cadangan Beras untuk Banjir Sumatera Belum Optimal, Baru 10.000 Ton Tersalurkan
LSM/Figur
Menteri LH Ancam Pidanakan Perusahaan yang Terbukti Sebabkan Banjir Sumatera
Menteri LH Ancam Pidanakan Perusahaan yang Terbukti Sebabkan Banjir Sumatera
Pemerintah
KLH Bakal Periksa 100 Unit Usaha Imbas Banjir Sumatera
KLH Bakal Periksa 100 Unit Usaha Imbas Banjir Sumatera
Pemerintah
Tambang Energi Terbarukan Picu Deforestasi Global, Indonesia Terdampak
Tambang Energi Terbarukan Picu Deforestasi Global, Indonesia Terdampak
LSM/Figur
Food Estate di Papua Jangan Sampai Ganggu Ekosistem
Food Estate di Papua Jangan Sampai Ganggu Ekosistem
LSM/Figur
Perjanjian Plastik Global Dinilai Mandek, Ilmuwan Minta Negara Lakukan Aksi Nyata
Perjanjian Plastik Global Dinilai Mandek, Ilmuwan Minta Negara Lakukan Aksi Nyata
LSM/Figur
Cegah Kematian Gajah akibat Virus, Kemenhut Datangkan Dokter dari India
Cegah Kematian Gajah akibat Virus, Kemenhut Datangkan Dokter dari India
Pemerintah
Indonesia Rawan Bencana, Penanaman Pohon Rakus Air Jadi Langkah Mitigasi
Indonesia Rawan Bencana, Penanaman Pohon Rakus Air Jadi Langkah Mitigasi
LSM/Figur
Hujan Lebat Diprediksi Terjadi hingga 29 Desember 2025, Ini Penjelasan BMKG
Hujan Lebat Diprediksi Terjadi hingga 29 Desember 2025, Ini Penjelasan BMKG
Pemerintah
Kebakaran, Banjir, dan Panas Ekstrem Warnai 2025 akibat Krisis Iklim
Kebakaran, Banjir, dan Panas Ekstrem Warnai 2025 akibat Krisis Iklim
LSM/Figur
Perdagangan Ikan Global Berpotensi Sebarkan Bahan Kimia Berbahaya, Apa Itu?
Perdagangan Ikan Global Berpotensi Sebarkan Bahan Kimia Berbahaya, Apa Itu?
LSM/Figur
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Unduh Kompas.com App untuk berita terkini, akurat, dan tepercaya setiap saat
QR Code Kompas.com
Arahkan kamera ke kode QR ini untuk download app
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar di Artikel Lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Apresiasi Spesial
Kirimkan Apresiasi Spesial untuk mendukung Jurnalisme KOMPAS.com
Kolom ini tidak boleh kosong.
Dengan mengirimkan pesan apresiasi kamu menyetujui ketentuan pengguna KOMPAS.com. Pelajari lebih lanjut.
Apresiasi Spesial
Syarat dan ketentuan
  1. Definisi
    • Apresiasi Spesial adalah fitur dukungan dari pembaca kepada KOMPAS.com dalam bentuk kontribusi finansial melalui platform resmi kami.
    • Kontribusi ini bersifat sukarela dan tidak memberikan hak kepemilikan atau kendali atas konten maupun kebijakan redaksi.
  2. Penggunaan kontribusi
    • Seluruh kontribusi akan digunakan untuk mendukung keberlangsungan layanan, pengembangan konten, dan operasional redaksi.
    • KOMPAS.com tidak berkewajiban memberikan laporan penggunaan dana secara individual kepada setiap kontributor.
  3. Pesan & Komentar
    • Pembaca dapat menyertakan pesan singkat bersama kontribusi.
    • Pesan dalam kolom komentar akan melewati kurasi tim KOMPAS.com
    • Pesan yang bersifat ofensif, diskriminatif, mengandung ujaran kebencian, atau melanggar hukum dapat dihapus oleh KOMPAS.com tanpa pemberitahuan.
  4. Hak & Batasan
    • Apresiasi Spesial tidak dapat dianggap sebagai langganan, iklan, investasi, atau kontrak kerja sama komersial.
    • Kontribusi yang sudah dilakukan tidak dapat dikembalikan (non-refundable).
    • KOMPAS.com berhak menutup atau menonaktifkan fitur ini sewaktu-waktu tanpa pemberitahuan sebelumnya.
  5. Privasi & Data
    • Data pribadi kontributor akan diperlakukan sesuai dengan kebijakan privasi KOMPAS.com.
    • Informasi pembayaran diproses oleh penyedia layanan pihak ketiga sesuai dengan standar keamanan yang berlaku.
  6. Pernyataan
    • Dengan menggunakan Apresiasi Spesial, pembaca dianggap telah membaca, memahami, dan menyetujui syarat & ketentuan ini.
  7. Batasan tanggung jawab
    • KOMPAS.com tidak bertanggung jawab atas kerugian langsung maupun tidak langsung yang timbul akibat penggunaan fitur ini.
    • Kontribusi tidak menciptakan hubungan kerja, kemitraan maupun kewajiban kontraktual lain antara Kontributor dan KOMPAS.com
Gagal mengirimkan Apresiasi Spesial
Transaksimu belum berhasil. Coba kembali beberapa saat lagi.
Kamu telah berhasil mengirimkan Apresiasi Spesial
Terima kasih telah menjadi bagian dari Jurnalisme KOMPAS.com
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau