KOMPAS.com - Panel surya tradisional besar kemungkinan bakal tergantikan dengan inovasi menakjubkan di masa depan. Inovasi itu disebut fotovoltaik semprot.
Lantas apa fungsinya?
Mengutip Eldiario24, Jumat (25/10/2024) dengan menyemprotkan fotovoltaik ke dinding maka hampir semua permukaan bangunan pun dapat menjadi pembangkit listrik tenaga surya.
Fotovoltaik semprot menawarkan sesuatu yang jauh lebih fleksibel, mudah, murah, hemat waktu, dan dapat ditingkatkan skalanya melampaui batasan yang selama ini kita miliki.
Dengan menggabungkan teknologi surya ke dalam kehidupan sehari-hari, pendekatan kreatif tersebut berpotensi mengubah lanskap energi, yang bisa diterapkan pada infrastruktur publik, mobil, atau gedung.
Baca juga: Google Bakal Manfaatkan Nuklir untuk Pasok Listrik Data Center
Dengan berbagai keuntungan itu, produsen dan pemasok panel surya bahkan memperkirakan 15 persen energi yang dikonsumsi di Amerika Serikat akan berasal dari teknologi fotovoltaik (PV).
Selain itu, pada tahun 2030, Pusat Fotovoltaik Nasional (NCPV) Amerika Serikat ingin menggunakan energi surya untuk memasok 10 persen daya negara selama masa puncak penggunaan teknologi tersebut dan mengekspor energi surya ke negara lain.
Fotovoltaik yang dikenal sebagai cat surya ini berfungsi seperti cat biasa tetapi memiliki kemampuan untuk menghasilkan listrik.
Teknologi ini menggunakan nanomaterial canggih yang menyerap cahaya dan menghasilkan energi.
Teknisnya, sel fotovoltaik semprot didasarkan pada ilmu material mutakhir, termasuk titik kuantum dan perovskit, yang memungkinkan sel-sel ini mengubah sinar matahari menjadi listrik saat disemprotkan ke suatu permukaan.
Temuan pun menjadi salah satu perkembangan paling menjanjikan dalam energi terbarukan karena kemudahan penggunaannya serta potensinya untuk tingkat konversi energi yang tinggi.
Dengan pemanfaatan tersebut, atap rumah dan gedung pun bisa dimanfaatkan sebagai penghasil energi terbarukan.
Baca juga: IEA: Era Minyak Mulai Berakhir, Selamat Datang Era Listrik
Hal ini menciptakan peluang baru untuk desain perkotaan, yang memungkinkan wilayah berpenduduk padat menjadi pusat produksi energi.
Panel surya semprot juga akan dipasarkan sebagai lapisan film hidrogen yang dapat digunakan sebagai pelapis untuk berbagai material, mulai dari gadget elektronik kecil hingga baterai kendaraan listrik.
Akan tetapi seperti penemuan, inovasi, dan proyek lainnya, rintangan dan hambatan tidak dapat dihindari. Salah satu yang disoroti adalah soal daya tahannya.
Sebagai perbandingan, panel surya tradisional dibuat dan dirancang untuk menahan kondisi cuaca buruk dan paparan bertahun-tahun, dibandingkan dengan cat surya.
Untuk itu, para ilmuwan berusaha memastikan bahan surya semprot dapat menahan cuaca buruk tanpa kehilangan efisiensinya yang tinggi.
Baca juga: Pemanfaatan Waduk Diperluas, Potensi PLTS Terapung Tambah 14 GW
Lebih lanjut, efektivitas biaya mungkin merupakan tantangan pemasaran terbesar yang dihadapi sektor surya secara keseluruhan.
Namun terlepas dari itu fotovoltaik semprot tetap berpotensi membuat hidup lebih mudah bagi rumah tangga dan masyarakat umum arena tidak hanya dapat digunakan untuk bangunan melainkan juga kendaraan.
Mari berkontribusi langsung dalam upaya mencegah dan mengatasi masalah STUNTING di Indonesia. Ikut berdonasi dengan klik Kompas.com Jernih Berbagi.Artikel ini merupakan bagian dari Lestari KG Media, sebuah inisiatif untuk akselerasi Tujuan Pembangunan Berkelanjutan. Selengkapnya