Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Pusat Data Ramah Lingkungan Bantu Dorong Investasi Hijau di Asia Tenggara

Kompas.com - 02/11/2024, 16:53 WIB
Monika Novena,
Bambang P. Jatmiko

Tim Redaksi

Sumber CNBC

KOMPAS.com - Asia Tenggara mengalami peningkatan signifikan dalam investasi hijau. Salah satu pemicunya adalah proyek pusat data hijau atau ramah lingkungan.

Menurut analisis yang dilakukan oleh Bain & Company, GenZero, Standard Chartered, dan Temasek berkat dorongan proyek data hijau tersebut, Asia Tenggara bisa meraih investasi hijau senilai 6,3 miliar dollar AS. Angka tersebut mewakili peningkatan 21 persen year-on-year.

Baca juga:

Mengutip CNBC, Sabtu (2/11/2024) permintaan untuk pusat data telah melonjak dengan munculnya teknologi baru yang intensif data seperti AI generatif.

Menurut laporan dari Badan Energi Internasional, konsumsi energi industri AI diperkirakan akan tumbuh setidaknya sepuluh kali lipat antara tahun 2023 dan 2026.

Namun permintaan pusat data ini pun juga diiringi dengan peringatan tentang peningkatan konsumsi energi yang bergantung pada bahan bakar fosil.

Itu mengapa pusat data yang ramah lingkungan pun bisa menjadi solusi untuk mengurangi ketergantungan terhadap penggunaan bahan bakar fosil.

Negara Pembuka Jalan

Malaysia dan Singapura termasuk di antara negara di Asia Tenggara yang membantu mendorong investasi besar pusat data hijau.

Tahun lalu saja, Malaysia menarik pembiayaan hijau skala besar lebih dari $500 juta untuk setidaknya dua pusat data.

Pembiayaan untuk proyek-proyek ini membantu negara tersebut membuat lonjakan investasi hijau terbesar dari tahun ke tahun, yakni naik 326 persen dari tahun 2022, dari semua negara di kawasan Asia Tenggara.

Sementara itu, perusahaan telekomunikasi terbesar di Singapura, Singtel, memperoleh pinjaman hijau lima tahun senilai 401 juta dollar AS yang ditujukan untuk meningkatkan efisiensi di semua pusat datanya, termasuk pusat data hijau 58 MW yang mulai dibangun tahun lalu.

Langkah tersebut dilakukan setelah pemerintah Singapura meluncurkan standar keberlanjutan untuk pusat data yang beroperasi di iklim tropis.

Pekerjaan Rumah yang Harus Dilakukan

Meskipun peningkatan investasi hijau regional menunjukkan pergeseran tren positif, dengan beberapa titik terang dalam investasi pusat data hijau, masih banyak yang diperlukan untuk memenuhi tujuan iklim yang penting.

Baca juga:

Menurut laporan ini, sekitar 1,5 triliun dollar AS investasi kumulatif di sektor energi dan alam akan diperlukan untuk mencapai target kontribusi yang ditentukan secara nasional pada tahun 2030.

Namun, hingga saat ini baru 1,5 persen yang telah diinvestasikan, dan banyak negara berisiko tidak memenuhi janjinya.

“Kami percaya bahwa percepatan upaya oleh negara, perusahaan, dan investor sangat penting karena Asia Tenggara masih sangat jauh dari target iklim," papar Kimberly Tan, kepala investasi di GenZero.

Energi terbarukan sendiri menyumbang kurang dari 10 persen pasokan energi di kawasan Asia Tenggara, dengan subsidi bahan bakar fosil sekitar lima kali lebih tinggi daripada investasi terbarukan.

Sedangkan Investasi hijau untuk listrik di kawasan tersebut turun 14 persen dari tahun ke tahun untuk tahun kedua berturut-turut.

Mari berkontribusi langsung dalam upaya mencegah dan mengatasi masalah STUNTING di Indonesia. Ikut berdonasi dengan klik Kompas.com Jernih Berbagi.

Artikel ini merupakan bagian dari Lestari KG Media, sebuah inisiatif untuk akselerasi Tujuan Pembangunan Berkelanjutan. Selengkapnya

A member of


Terkini Lainnya

Pasar Teknologi Bersih Meningkat Tiga Kali Lipat pada 2035

Pasar Teknologi Bersih Meningkat Tiga Kali Lipat pada 2035

Pemerintah
50 Diskusi dan 44 Pembicara Hadir dalam Acara Langkah Membumi Festival 2024

50 Diskusi dan 44 Pembicara Hadir dalam Acara Langkah Membumi Festival 2024

Swasta
Pusat Data Ramah Lingkungan Bantu Dorong Investasi Hijau di Asia Tenggara

Pusat Data Ramah Lingkungan Bantu Dorong Investasi Hijau di Asia Tenggara

Pemerintah
Dorong Keberlanjutan, Blibli Kembali Gelar Langkah Membumi Festival

Dorong Keberlanjutan, Blibli Kembali Gelar Langkah Membumi Festival

Swasta
Setengah Kota Besar Dunia Hadapi Risiko Iklim Parah pada 2050

Setengah Kota Besar Dunia Hadapi Risiko Iklim Parah pada 2050

Pemerintah
Jumlah Mikroplastik di Air Tawar Meningkat

Jumlah Mikroplastik di Air Tawar Meningkat

Pemerintah
Dorong Irigasi Berkelanjutan, Balai Teknik Irigasi Kementerian PU Jalin Kerja Sama dengan MRC

Dorong Irigasi Berkelanjutan, Balai Teknik Irigasi Kementerian PU Jalin Kerja Sama dengan MRC

Pemerintah
Dorong Pemakaian EV, Penempatan Stasiun Pengisian Listrik Perlu Diperhatikan

Dorong Pemakaian EV, Penempatan Stasiun Pengisian Listrik Perlu Diperhatikan

Pemerintah
Ilmuwan Peringatkan Bumi Makin Tidak Layak Huni

Ilmuwan Peringatkan Bumi Makin Tidak Layak Huni

Pemerintah
Greenpeace: Restorasi Lahan Gambut 10 Tahun Terakhir Tidak Memuaskan

Greenpeace: Restorasi Lahan Gambut 10 Tahun Terakhir Tidak Memuaskan

LSM/Figur
Presiden Prabowo Didorong Jadikan Transisi Energi Misi Nasional

Presiden Prabowo Didorong Jadikan Transisi Energi Misi Nasional

LSM/Figur
Di COP16 Kolombia, Masyarakat Sipil Desak Pemerintah RI Batasi Produksi Nikel

Di COP16 Kolombia, Masyarakat Sipil Desak Pemerintah RI Batasi Produksi Nikel

LSM/Figur
Kali Pertama dalam 130 Tahun Gunung Fuji Telat Bersalju, Pertanda Buruk?

Kali Pertama dalam 130 Tahun Gunung Fuji Telat Bersalju, Pertanda Buruk?

Pemerintah
Perubahan Iklim Bikin Ekonomi Negara Asia dan Pasifik Rugi Besar

Perubahan Iklim Bikin Ekonomi Negara Asia dan Pasifik Rugi Besar

LSM/Figur
Jaga Keanekaragaman Hayati, Masyarakat Adat Kalimantan Bersuara di COP 16

Jaga Keanekaragaman Hayati, Masyarakat Adat Kalimantan Bersuara di COP 16

LSM/Figur
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau