KOMPAS.com - Gelaran KTT Iklim COP29 tinggal menghitung jam. Baku, ibu kota Azerbaijan, siap menjadi tempat pertemuan perhelatan akbar tersebut mulai Senin (11/11/2024) hingga 22 November.
Akan tetapi, sejumlah pemimpin negara dan kepala pemerintahan dikabarkan absen menghadiri KTT Iklim yang penting tersebut.
Contohnya Presiden Komisi Eropa Ursula von der Leyen yang disebut tidak akan menghadiri KTT Iklim COP29 di Baku.
Von der Leyen sendiri tengah bersiap memulai masa jabatan keduanya yang akan dimulai pada 1 Desember ini.
Lantas siapa saja pemimpin yang tidak akan menghadiri KTT Iklim COP29 mendatang? Dilansir dari Euronews, berikut daftarnya.
Baca juga: 6 Pembicaraan Kunci dalam COP29, Pembiayaan sampai Bursa Karbon
Presiden Perancis Emmanuel Macron bakal melewatkan pertemuan akbar tersebut.
Euronews mengabarkan, ketidakhadiran Macron kemungkinan karena ketegangan hubungan kedua negara ketika Perancis mengutuk serangan militer Azerbaijan terhadap separatis Armenia di Karabakh.
Kanselir Jerman Olaf Scholz telah mengumumkan bahwa ia tidak akan menghadiri KTT Iklim COP29. Sebelumnya, dia sempat berencana menghadiri KTT tersebut pada Senin hingga Selasa.
Akan tetapi, dia membatalkan rencana tersebut setelah runtuhnya pemerintahan koalisi tiga partai Jerman.
Baca juga: Jelang COP29, Indonesia Didesak Amankan Pembiayaan Iklim
Presiden AS Joe Biden tidak akan menghadiri KTT Iklim COP29. Ini adalah tahun kedua berturut-turut ia melewatkan KTT Iklim.
Delegasi AS akan dipimpin oleh John Podesta, penasihat senior presiden saat ini untuk kebijakan iklim internasional.
Setelah mengalami cedera kepala bulan lalu, Presiden Brasil Luiz Inacio Lula da Silva juga membatalkan perjalanannya ke Baku.
Brasil sendiri akan menjadi tuan rumah COP30 di Kota Belem tahun depan.
Baca juga: Dampingi Hashim, Menhut Raja Juli Jadi Wakil Ketua Delegasi di COP29
Raja Charles juga tidak akan menghadiri KTT Iklim COP29 karena ia masih dalam masa pemulihan dari kanker.
Raja Charles memiliki sejarah panjang dalam advokasi perubahan iklim dan telah menghadiri KTT Iklim sebelumnya.
Artikel ini merupakan bagian dari Lestari KG Media, sebuah inisiatif untuk akselerasi Tujuan Pembangunan Berkelanjutan. Selengkapnya