Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Banyak Pemimpin Dunia Absen KTT Iklim COP29, Ini Daftarnya

Kompas.com, 11 November 2024, 12:00 WIB
Danur Lambang Pristiandaru

Penulis

Rusia

Presiden Rusia Vladimir Putin tidak akan menghadiri KTT Iklim COP29 di Baku. Delegasi negara itu akan dipimpin oleh Perdana Menteri Rusia Mikhail Mishustin.

Kanda hingga Australia

Perdana Menteri Kanada Justin Trudeau, Perdana Menteri India Narendra Modi, Presiden China Xi Jinping, Presiden Afrika Selatan Cyril Ramaphosa, dan Perdana Menteri Australia Anthony Albanese juga tampaknya tidak menghadiri KTT Iklim COP29.

Baca juga: RI Bakal Jajaki Perdagangan Karbon dalam KTT Iklim COP29

Papua Niugini

Menteri Luar Negeri Papua Niugini Justin Tckatchenko mengonfirmasi bahwa negaranya akan menarik diri dari keikutsertaannya dalam COP29.

Tckatchenko bahkan menyebut, KTT Iklim COP29 sebagai kegiatan buang-buang waktu.

Dia mengatakan, Papua Niugini tidak akan lagi menoleransi janji-janji kosong dan tidak adanya tindakan sementara rakyatnya menderita akibat perubahan iklim.

Tckatchenko menambahkan, tiga pertemuan COP terakhir hanya berputar-putar saja dan tidak menghasilkan hasil nyata bagi negara-negara kepulauan kecil.

Lebih sedikit

Selama beberapa tahun terakhir, jumlah orang yang menghadiri KTT Iklim tumbuh secara eksponensial.

Tahun lalu, 83.884 orang hadir dalam KTT Iklim COP28 di Dubai, Uni Emirat Arab (UEA).

Namun kini, Sekretaris Eksekutif United Nations Framework Convention on Climate Change (UNFCCC) Simon Stiell memprediksi jumlah orang yang hadir dalam COP29 akan lebih sedikit.

Stiell menegaskan, kuantitas hadirin dalam KTT tidak selalu mencerminkan kualitas dari kesepakatan yang akan terjalin.

Tahun ini, UNFCC juga membatasi jumlah hadirin sekitar 40.000 orang, jumlah yang sama dengan COP26 di Glasgow, Skotlandia.

Baca juga: Jelang COP29, Dunia Terpecah soal Pendanaan Iklim Negara Berkembang

Mari berkontribusi langsung dalam upaya mencegah dan mengatasi masalah STUNTING di Indonesia. Ikut berdonasi dengan klik Kompas.com Jernih Berbagi.

Halaman:

Artikel ini merupakan bagian dari Lestari KG Media, sebuah inisiatif untuk akselerasi Tujuan Pembangunan Berkelanjutan. Selengkapnya

A member of


Terkini Lainnya
AGII Dorong Implementasi Standar Keselamatan di Industri Gas
AGII Dorong Implementasi Standar Keselamatan di Industri Gas
LSM/Figur
Tak Niat Atasi Krisis Iklim, Pemerintah Bahas Perdagangan Karbon untuk Cari Cuan
Tak Niat Atasi Krisis Iklim, Pemerintah Bahas Perdagangan Karbon untuk Cari Cuan
Pemerintah
Dorong Gaya Hidup Berkelanjutan, Blibli Tiket Action Gelar 'Langkah Membumi Ecoground 2025'
Dorong Gaya Hidup Berkelanjutan, Blibli Tiket Action Gelar "Langkah Membumi Ecoground 2025"
Swasta
PGE Manfaatkan Panas Bumi untuk Keringkan Kopi hingga Budi Daya Ikan di Gunung
PGE Manfaatkan Panas Bumi untuk Keringkan Kopi hingga Budi Daya Ikan di Gunung
BUMN
PBB Ungkap 2025 Jadi Salah Satu dari Tiga Tahun Terpanas Global
PBB Ungkap 2025 Jadi Salah Satu dari Tiga Tahun Terpanas Global
Pemerintah
Celios: RI Harus Tuntut Utang Pendanaan Iklim Dalam COP30 ke Negara Maju
Celios: RI Harus Tuntut Utang Pendanaan Iklim Dalam COP30 ke Negara Maju
LSM/Figur
Kapasitas Tanah Serap Karbon Turun Drastis di 2024
Kapasitas Tanah Serap Karbon Turun Drastis di 2024
Pemerintah
TFFF Resmi Diluncurkan di COP30, Bisakah Lindungi Hutan Tropis Dunia?
TFFF Resmi Diluncurkan di COP30, Bisakah Lindungi Hutan Tropis Dunia?
Pemerintah
COP30: Target Iklim 1,5 Derajat C yang Tak Tercapai adalah Kegagalan Moral
COP30: Target Iklim 1,5 Derajat C yang Tak Tercapai adalah Kegagalan Moral
Pemerintah
Trend Asia Nilai PLTSa Bukan EBT, Bukan Opsi Tepat Transisi Energi
Trend Asia Nilai PLTSa Bukan EBT, Bukan Opsi Tepat Transisi Energi
LSM/Figur
4.000 Hektare Lahan di TN Kerinci Seblat Dirambah, Sebagiannya untuk Sawit
4.000 Hektare Lahan di TN Kerinci Seblat Dirambah, Sebagiannya untuk Sawit
Pemerintah
Muara Laboh Diperluas, Australia Suntik Rp 240 Miliar untuk Geothermal
Muara Laboh Diperluas, Australia Suntik Rp 240 Miliar untuk Geothermal
Pemerintah
Bisa Suplai Listrik Stabil, Panas Bumi Lebih Tahan Krisis Iklim Ketimbang EBT Lain
Bisa Suplai Listrik Stabil, Panas Bumi Lebih Tahan Krisis Iklim Ketimbang EBT Lain
Swasta
BCA Ajak Penenun Kain Gunakan Pewarna Alami untuk Bidik Pasar Ekspor
BCA Ajak Penenun Kain Gunakan Pewarna Alami untuk Bidik Pasar Ekspor
Swasta
Investasi Energi Terbarukan Capai Rp 21,64 Triliun, REC Dinilai Bisa Percepat Balik Modal
Investasi Energi Terbarukan Capai Rp 21,64 Triliun, REC Dinilai Bisa Percepat Balik Modal
Pemerintah
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Unduh Kompas.com App untuk berita terkini, akurat, dan tepercaya setiap saat
QR Code Kompas.com
Arahkan kamera ke kode QR ini untuk download app
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar di Artikel Lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau