Presiden Rusia Vladimir Putin tidak akan menghadiri KTT Iklim COP29 di Baku. Delegasi negara itu akan dipimpin oleh Perdana Menteri Rusia Mikhail Mishustin.
Perdana Menteri Kanada Justin Trudeau, Perdana Menteri India Narendra Modi, Presiden China Xi Jinping, Presiden Afrika Selatan Cyril Ramaphosa, dan Perdana Menteri Australia Anthony Albanese juga tampaknya tidak menghadiri KTT Iklim COP29.
Baca juga: RI Bakal Jajaki Perdagangan Karbon dalam KTT Iklim COP29
Menteri Luar Negeri Papua Niugini Justin Tckatchenko mengonfirmasi bahwa negaranya akan menarik diri dari keikutsertaannya dalam COP29.
Tckatchenko bahkan menyebut, KTT Iklim COP29 sebagai kegiatan buang-buang waktu.
Dia mengatakan, Papua Niugini tidak akan lagi menoleransi janji-janji kosong dan tidak adanya tindakan sementara rakyatnya menderita akibat perubahan iklim.
Tckatchenko menambahkan, tiga pertemuan COP terakhir hanya berputar-putar saja dan tidak menghasilkan hasil nyata bagi negara-negara kepulauan kecil.
Selama beberapa tahun terakhir, jumlah orang yang menghadiri KTT Iklim tumbuh secara eksponensial.
Tahun lalu, 83.884 orang hadir dalam KTT Iklim COP28 di Dubai, Uni Emirat Arab (UEA).
Namun kini, Sekretaris Eksekutif United Nations Framework Convention on Climate Change (UNFCCC) Simon Stiell memprediksi jumlah orang yang hadir dalam COP29 akan lebih sedikit.
Stiell menegaskan, kuantitas hadirin dalam KTT tidak selalu mencerminkan kualitas dari kesepakatan yang akan terjalin.
Tahun ini, UNFCC juga membatasi jumlah hadirin sekitar 40.000 orang, jumlah yang sama dengan COP26 di Glasgow, Skotlandia.
Baca juga: Jelang COP29, Dunia Terpecah soal Pendanaan Iklim Negara Berkembang
Mari berkontribusi langsung dalam upaya mencegah dan mengatasi masalah STUNTING di Indonesia. Ikut berdonasi dengan klik Kompas.com Jernih Berbagi.Artikel ini merupakan bagian dari Lestari KG Media, sebuah inisiatif untuk akselerasi Tujuan Pembangunan Berkelanjutan. Selengkapnya