Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

COP29, RI Dapat Pendanaan Rp 20 Triliun untuk Kembangkan Listrik Hijau

Kompas.com, 16 November 2024, 17:00 WIB
Zintan Prihatini,
Bambang P. Jatmiko

Tim Redaksi

KOMPAS.com - Pemerintah Indonesia mendapatkan pendaan hijau sebesar 1,2 miliar euro atau setara Rp 20 triliun dalam forum Conference of the Parties (COP29) di Baku, Azerbaijan, Rabu (13/11).

Dana tersebut didapat dari bank Kreditanstalt für Wiederaufbau (KfW) untuk mengembangkan infrastruktur kelistrikan hijau, yakni pembangkit listrik tenaga air (PLTA) Pumped Storage dan transmisi penghubung ke pembangkit hijau.

Utusan Khusus Presiden Republik Indonesia Hashim Djojohadikusumo mengatakan, kolaborasi tingkat global peralihan energi baru terbarukan diharapkan menjadi penopang swasembada energi serta mendorong pertumbuhan ekonomi.

Baca juga:


"Kami telah memiliki strategi baru selama lima tahun ke depan, dengan mencapai pertumbuhan ekonomi minimal 8 persen secara berkelanjutan," ungkap Hashim dalam keterangan tertulis, Sabtu (16/11/2024).

Dia menjelaskan, pengembangan sumber energi bersih berperan penting untuk meningkatkan daya saing industri. Menurut Hashim, kapasitas EBT di Indonesia ditargetkan bertambah 7t petsen dsdi total kapasitas listrik 100 gigawatt (GW), dalam 15 tahun mendatang.

"Kami (Indonesia) akan menjadi negara besar yang akan memenuhi tanggung jawab dalam menjaga masa depan lingkungan," kata Hashim.

"Kami sangat mengapresiasi kerja sama internasional yang telah terjalin sebagai bentuk upaya bersama mencapai target Net Zero Emissions," tambah dia.

Dukungan Transformasi Hijau

Sustainability Officer KfW Group Jurgen Kern menuturkan, pendanaan tersebut merupakan komitmen Jerman dalam mendukung kerja sama internasional untuk mencapai transformasi hijau.

Jurgen menyampaikan, PLN menjadi pusat transisi energi di Indonesia untuk menghijaukan sektor energi sekaligus memastikan akses energi yang andal.

Baca juga:


"Kami percaya bahwa Indonesia-Jerman terus bisa memperkuat kemitraan di sektor energi. Terutama dalam proyek energi bersih seperti panas bumi, air dan juga transmisi," jelas Jurgen.

Adapun kerja sama tersebut disepakati melalui penandatanganan memorandum of understanding (MoU) antara PT PLN (Persero) dengan KfW untuk pengembangan proyek energi bersih.

Direktur Utama PLN Darmawan Prasodjo mengungkapkan, pihaknya mendukung penuh langkah pemerintah menjalankan transisi energi. Kata dia, keterlibatan KfW dalam proyek-proyek hijau PLN diharapkan mampu menarik lebih banyak kolaborasi mitra internasional.

"Kolaborasi ini menandakan langkah proaktif PLN dalam memperluas kemitraan internasional, dalam meningkatkan swasembada energi nasional yang berkelanjutan searah dengan aksi iklim global," papar Darmawan.

Mari berkontribusi langsung dalam upaya mencegah dan mengatasi masalah STUNTING di Indonesia. Ikut berdonasi dengan klik Kompas.com Jernih Berbagi.

Artikel ini merupakan bagian dari Lestari KG Media, sebuah inisiatif untuk akselerasi Tujuan Pembangunan Berkelanjutan. Selengkapnya

A member of


Terkini Lainnya
AGII Dorong Implementasi Standar Keselamatan di Industri Gas
AGII Dorong Implementasi Standar Keselamatan di Industri Gas
LSM/Figur
Tak Niat Atasi Krisis Iklim, Pemerintah Bahas Perdagangan Karbon untuk Cari Cuan
Tak Niat Atasi Krisis Iklim, Pemerintah Bahas Perdagangan Karbon untuk Cari Cuan
Pemerintah
Dorong Gaya Hidup Berkelanjutan, Blibli Tiket Action Gelar 'Langkah Membumi Ecoground 2025'
Dorong Gaya Hidup Berkelanjutan, Blibli Tiket Action Gelar "Langkah Membumi Ecoground 2025"
Swasta
PGE Manfaatkan Panas Bumi untuk Keringkan Kopi hingga Budi Daya Ikan di Gunung
PGE Manfaatkan Panas Bumi untuk Keringkan Kopi hingga Budi Daya Ikan di Gunung
BUMN
PBB Ungkap 2025 Jadi Salah Satu dari Tiga Tahun Terpanas Global
PBB Ungkap 2025 Jadi Salah Satu dari Tiga Tahun Terpanas Global
Pemerintah
Celios: RI Harus Tuntut Utang Pendanaan Iklim Dalam COP30 ke Negara Maju
Celios: RI Harus Tuntut Utang Pendanaan Iklim Dalam COP30 ke Negara Maju
LSM/Figur
Kapasitas Tanah Serap Karbon Turun Drastis di 2024
Kapasitas Tanah Serap Karbon Turun Drastis di 2024
Pemerintah
TFFF Resmi Diluncurkan di COP30, Bisakah Lindungi Hutan Tropis Dunia?
TFFF Resmi Diluncurkan di COP30, Bisakah Lindungi Hutan Tropis Dunia?
Pemerintah
COP30: Target Iklim 1,5 Derajat C yang Tak Tercapai adalah Kegagalan Moral
COP30: Target Iklim 1,5 Derajat C yang Tak Tercapai adalah Kegagalan Moral
Pemerintah
Trend Asia Nilai PLTSa Bukan EBT, Bukan Opsi Tepat Transisi Energi
Trend Asia Nilai PLTSa Bukan EBT, Bukan Opsi Tepat Transisi Energi
LSM/Figur
4.000 Hektare Lahan di TN Kerinci Seblat Dirambah, Sebagiannya untuk Sawit
4.000 Hektare Lahan di TN Kerinci Seblat Dirambah, Sebagiannya untuk Sawit
Pemerintah
Muara Laboh Diperluas, Australia Suntik Rp 240 Miliar untuk Geothermal
Muara Laboh Diperluas, Australia Suntik Rp 240 Miliar untuk Geothermal
Pemerintah
Bisa Suplai Listrik Stabil, Panas Bumi Lebih Tahan Krisis Iklim Ketimbang EBT Lain
Bisa Suplai Listrik Stabil, Panas Bumi Lebih Tahan Krisis Iklim Ketimbang EBT Lain
Swasta
BCA Ajak Penenun Kain Gunakan Pewarna Alami untuk Bidik Pasar Ekspor
BCA Ajak Penenun Kain Gunakan Pewarna Alami untuk Bidik Pasar Ekspor
Swasta
Investasi Energi Terbarukan Capai Rp 21,64 Triliun, REC Dinilai Bisa Percepat Balik Modal
Investasi Energi Terbarukan Capai Rp 21,64 Triliun, REC Dinilai Bisa Percepat Balik Modal
Pemerintah
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Unduh Kompas.com App untuk berita terkini, akurat, dan tepercaya setiap saat
QR Code Kompas.com
Arahkan kamera ke kode QR ini untuk download app
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar di Artikel Lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau