Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

ADB Tingkatkan Pinjaman untuk Iklim Sebesar 7,2 Miliar Dollar AS

Kompas.com - 13/11/2024, 19:42 WIB
Monika Novena,
Bambang P. Jatmiko

Tim Redaksi

Sumber ESG News

KOMPAS.com - Bank Pembangunan Asia (ADB) akan memperluas pinjaman terkait iklimnya sebesar 7,2 miliar dollar AS, berkat jaminan kedaulatan dari Amerika Serikat dan Jepang.

Langkah yang belum pernah terjadi sebelumnya dalam keuangan iklim ini, memungkinkan ADB untuk meningkatkan kapasitas pinjaman dengan mengalokasikan kembali risiko dari pinjaman yang ada.

“Struktur ini merupakan cara untuk memperluas kapasitas pinjaman bank pembangunan multilateral (MDB) tanpa melalui situasi politik yang sulit akibat peningkatan modal secara umum,” kata Jacob Sorensen, direktur dana mitra di ADB.

Baca juga:

Mengutip ESG News, Rabu (13/11/2024) AS akan menjamin hingga 1 miliar dollar AS sedangkan Jepang 600 juta dollar AS dari pinjaman ADB saat ini.

Jaminan tersebut membuka kapasitas ADB untuk mendukung proyek-proyek iklim baru.

Jaminan akan berlangsung selama 25 tahun sementara pinjaman yang dimungkinkan akan diluncurkan selama lima tahun ke depan.

Penerima Manfaat Proyek

Penerima manfaat utama dari pendanaan ini adalah proyek bahan bakar penerbangan berkelanjutan di Pakistan yang bertujuan untuk memproduksi bahan bakar jet dari minyak goreng.

Proyek yang bernilai 90 juta dollar AS ini akan didanai sekitar 50 persen melalui skema baru ADB.

Baca juga: Perubahan Iklim Timbulkan Berbagai Risiko Bagi Bank

Kesepakatan ini diharapkan akan dirampungkan pada 20 November.

Berkembangnya mekanisme jaminan ini menandakan adanya pergeseran dalam pendekatan global terhadap pembiayaan iklim yang memberdayakan bank pembangunan untuk bertindak sebagai pemain penting dalam mengatasi tantangan iklim.

Lebih lanjut, dengan meningkatnya dampak iklim, negara-negara berkembang mungkin memerlukan lebih dari 2 triliun dollar AS setiap tahunnya pada tahun 2030 untuk beralih ke energi bersih dan beradaptasi dengan perubahan kondisi iklim.

Negara-negara kaya sendiri berharap hasil COP29 akan mengalihkan lebih banyak tanggung jawab keuangan kepada bank-bank pembangunan dan investor swasta, sehingga menciptakan kumpulan pembiayaan iklim yang berkelanjutan.

Mari berkontribusi langsung dalam upaya mencegah dan mengatasi masalah STUNTING di Indonesia. Ikut berdonasi dengan klik Kompas.com Jernih Berbagi.

Artikel ini merupakan bagian dari Lestari KG Media, sebuah inisiatif untuk akselerasi Tujuan Pembangunan Berkelanjutan. Selengkapnya

A member of


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau