JAKARTA, KOMPAS.com - Asosiasi Asuransi Jiwa Indonesia (AAJI) menggelar Marcomm Summit 2024, forum yang membantu pelaku industri asuransi jiwa berkomitmen terhadap Environment Social Governance (ESG) dan pemenuhan Sustainable Development Goals (SDGs).
Berdasarkan data KG Media Lestari pada 2023, 68 persen responden tertarik beralih ke merek yang mengimplementasikan program pendukung SDGs. Sementara, 53 persen di antaranya siap membayar lebih kepada merek tersebut.
AAJI menilai, temuan tersebut menunjukkan pentingnya inisiatif keberlanjutan dalam membangun loyalitas ataupun preferensi konsumen.
Baca juga:
"AAJI ingin mengajak pelaku industri secara umum khususnya asuransi jiwa untuk mengharmoniskan profitabilitas dengan keberlanjutan dan teknologi, terutama kecerdasan buatan," ungkap Ketua Bidang Marketing & Komunikasi AAJI Novita Rumngangun dalam keterangan tertulis, Jumat (22/11/2024).
Dia menjelaskan bahwa fokus utama forum tersebut ialah EcoAl, sebuah konsep yang mengintegrasikan keberlanjutan dengan kecerdasan buatan.
Pendekatan ini memberikan paradigma baru bagi pelaku industri dalam meningkatkan efisiensi operasional, menciptakan nilai tambah bagi nasabah, sekaligus mendukung pelestarian lingkungan.
Sementara itu, Deputi Komisioner Pengawas Perasuransian, Penjaminan dan Dana Pensiun Otoritas Jasa Keuangan (OJK) Iwan Pasila mengungkapkan ada enam risiko industri asuransi jiwa menurut International Association of Insurance Supervisors (IAIS).
Risiko iklim terbesar di Asia, kata dia, meliputi bencana alam, serangan siber, tabungan pensiun, dan risiko longevitas.
"Kami mendorong penerapan ESG secara luas dan sosialisasinya kepada publik agar keberlanjutan menjadi agenda bersama, memastikan kesejahteraan masyarakat dan perkembangan industri yang berkelanjutan," ucap Iwan.
Adapun Marcomm Summit 2024 menghadirkan beberapa narasumber terkait cara membangun ekosistem bisnis yang tangguh dan berkelanjutan.
Baca juga:
"Kami mengintegrasikan pengalaman eco all the way, secara end-to-end dengan mengedepankan konsep berkelanjutan mulai dari pemilihan venue, peralatan pendukung acara, merchandise yang dipilih, hingga perhitungan carbon footprint dari limbah yang dihasilkan setelah acara," tutur Ketua Panitia MarComm Summit 2024 Roy Hendrata Gozalie.
Tak hanya itu, forum tersebut juga meliputi penyerahan bibit mangrove, serta peluncuran Insurance Sustainability Report (ISR) yang menyoroti kontribusi industri terhadap tujuan keberlanjutan.
MarComm Summit 2024 dinilai menjadi bentuk komitmen nyata asuransi jiwa maupun lintas industri dengan pembahasan regulasi, penyeimbangan profit, dampak dari lingkungan yang harus dikontrol, hingga pemberdayaan perempuan.
Mari berkontribusi langsung dalam upaya mencegah dan mengatasi masalah STUNTING di Indonesia. Ikut berdonasi dengan klik Kompas.com Jernih Berbagi.Artikel ini merupakan bagian dari Lestari KG Media, sebuah inisiatif untuk akselerasi Tujuan Pembangunan Berkelanjutan. Selengkapnya