Minat yang berkembang pesat terhadap teknologi nuklir ini dapat memosisikan perusahaan AI tidak hanya sebagai konsumen energi tetapi juga sebagai pemain penting dalam inovasi energi, atau bahkan sebagai produsen energi.
Dengan memelopori kemajuan dalam sumber daya terbarukan dan solusi nuklir, perusahaan-perusahaan ini dapat secara aktif berkontribusi terhadap keberlanjutan lingkungan.
“Kita tidak dapat mengabaikan risiko seputar nuklir, tetapi hal itu memberi kita pandangan terhadap solusi yang dapat ditingkatkan skalanya untuk menghasilkan lebih banyak daya beban dasar dan daya hijau,” kata Maurice Berns, Ketua Pusat Dampak Energi BCG.
Namun yang tak boleh dilupakan adalah perlunya kemitraan antara industri energi dan AI, yang menumbuhkan semangat kolaboratif penting untuk mengatasi tantangan dan mendorong kemajuan teknologi dan ekologi bersama-sama.
Dengan menetapkan tujuan bersama, kedua sektor dapat menempa jalan menuju masa depan yang maju secara teknologi dan bertanggung jawab terhadap lingkungan.
Mari berkontribusi langsung dalam upaya mencegah dan mengatasi masalah STUNTING di Indonesia. Ikut berdonasi dengan klik Kompas.com Jernih Berbagi.Artikel ini merupakan bagian dari Lestari KG Media, sebuah inisiatif untuk akselerasi Tujuan Pembangunan Berkelanjutan. Selengkapnya