KOMPAS.com - Penelitian baru telah mengungkapkan bahwa 25 manajer aset terbesar di Eropa dan AS telah menginvestasikan lebih dari 7,3 miliar dollar AS dalam obligasi yang diterbitkan oleh perusahaan yang mengembangkan proyek bahan bakar fosil antara Januari 2023 dan Juni 2024.
Hasil tersebut berdasarkan laporan Reclaim Finance, yang menilai portofolio investasi dan praktik pemungutan suara para manajer aset ini.
Analisis menyoroti peran manajer aset dalam membiayai perusahaan yang memperluas aktivitas minyak dan gas, meski ada risiko iklim yang meningkat.
Dikutip dari Edie, Kamis (19/12/2024) laporan Reclaim Finance berpendapat bahwa investasi melalui pembelian obligasi ini bertentangan dengan kepentingan jangka panjang pemilik aset, termasuk dana pensiun yang biasanya berupaya untuk menjaga keuntungan sambil mengurangi risiko iklim sistemik.
Baca juga:
“Manajer aset dipercaya mengelola uang pemilik aset, tetapi mereka gagal mengelola risiko iklim," ungkap Agathe Masson dari Reclaim Finance.
Menurutnya, pemilik aset harus melihat bagaimana uang mereka diinvestasikan.
"Mengalokasikan aset baru kepada pengembang bahan bakar fosil akan memperburuk perubahan iklim dan meningkatkan risiko iklim bagi generasi mendatang, yang sangat bertentangan dengan cakrawala jangka panjang dana pensiun dan pemilik aset lainnya,” papar Masson.
Catatan pemungutan suara pada Rapat Umum Tahunan (RUT) semakin menggambarkan dukungan yang diberikan oleh para manajer aset ini kepada perusahaan bahan bakar fosil.
Menurut laporan tersebut, 79 persen suara yang diberikan oleh para manajer aset mendukung resolusi yang menyetujui tindakan dewan direksi, termasuk pemilihan kembali direktur di beberapa pengembang bahan bakar fosil terbesar.
Kendati demikian analisis menyoroti pula ada perubahan kebijakan dari manajer aset untuk berhenti berinvestasi pada obligasi yang diterbitkan perusahaan eksplorasi dan produksi minyak serta gas.
Langkah ini merupakan salah satu dari sedikit langkah positif yang diambil oleh para manajer aset.
Baca juga:
Terlepas dari itu, temuan menimbulkan kekhawatiran tentang keselarasan praktik manajer aset dengan ilmu iklim dan pengawasan mereka terhadap risiko jangka panjang.
Meskipun ditugaskan untuk mengelola investasi demi kepentingan terbaik klien mereka, termasuk dana pensiun dan penabung, sebagian besar manajer aset yang dinilai terus mendukung pengembangan bahan bakar fosil baru yang merusak upaya global untuk membatasi pemanasan hingga 1,5 derajat C.
Reclaim Finance pun telah meminta para pemilik aset untuk bekerja sama dengan manajer aset mereka guna menuntut praktik pengelolaan yang lebih baik atau menahan mandat baru dari mereka yang mendukung perluasan bahan bakar fosil.
Mari berkontribusi langsung dalam upaya mencegah dan mengatasi masalah STUNTING di Indonesia. Ikut berdonasi dengan klik Kompas.com Jernih Berbagi.Artikel ini merupakan bagian dari Lestari KG Media, sebuah inisiatif untuk akselerasi Tujuan Pembangunan Berkelanjutan. Selengkapnya