KOMPAS.com - Menteri Agama Nasaruddin Umar menyampaikan Kementerian Agama (Kemenag) akan menyusun materi khotbah khusus untuk mendorong umat Islam menjaga lingkungan.
Hal tersebut dilakukan mendorong kesadaran kolektif terhadap isu lingkungan, termasuk perubahan iklim.
Pernyataan itu disampaikan Nasaruddin dalam diskusi Climate Bridge Series with Islamic Leaders yang diselenggarakan Foreign Policy Community of Indonesia (FPCI), Rabu (18/17/2024).
Baca juga: Laporan IPBES Ungkap Sebab Kegagalan Besar Atasi Krisis Lingkungan
"Kami minta koleksi ayat-ayat dan hadisnya yang berkenaan dengan perintah menjaga lingkungan, nanti kami bikin khotbah Jumat untuk satu tahun," kata Nasaruddin dikutip dari situs web Kementerian Agama.
Nasaruddin mengungkapkan pengalamannya mengunjungi berbagai pusat keagamaan di luar negeri, termasuk di Amerika Serikat (AS), untuk mendalami isu ini.
Dia berujar, isu pemeliharaan lingkungan perlu digaungkan untuk membantah anggapan miring bahwa umat dari agama-agama Samawi menjadi penyebab kerusakan lingkungan.
Baca juga: Bangkai Kapal di Dasar Laut Cemari Lingkungan
Nasaruddin menuturkan, setidaknya terdapat tiga buku yang menuding agama Islam, Yahudi, dan Kristen sebagai salah satu faktor penyebab kerusakan alam.
Tudingan tersebut muncul karena ada ada sejumlah ayat dari ketiga agama yang menyebutkan manusia sebagai pihak yang superior.
Nasaruddin berujar, di Islam ada ayat dalam Al-Qur'an yang menyebutkan bahwa manusia adalah khalifah sehingga menjadi justifikasi untuk melakukan eksploitasi alam.
Baca juga: Komitmen Jaga Lingkungan, Star AM Tanam Bakau di Jakarta Utara
Sedangkan agama samawi lain yaitu Yahudi dan Kristen juga memiliki ayat dengan nada yang serupa.
Nasaruddin menjelaskan, terdapat lima syariat dalam Islam yakni memelihara agama, memelihara jiwa, memelihara akal, melihara keturunan, dan melihara harta.
"Kami tambahkan satu objektifnya, memelihara lingkungan. Jadi ini bisa menjadi legitimasi untuk melahirkan hukum-hukum operasional nanti ke bawah," papar Nasaruddin.
Baca juga: Pangkas Emisi Karbon, Militer Sejumlah Negara Mulai Gunakan Teknologi Ramah Lingkungan
Mari berkontribusi langsung dalam upaya mencegah dan mengatasi masalah STUNTING di Indonesia. Ikut berdonasi dengan klik Kompas.com Jernih Berbagi.Artikel ini merupakan bagian dari Lestari KG Media, sebuah inisiatif untuk akselerasi Tujuan Pembangunan Berkelanjutan. Selengkapnya