Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Kompas.com - 20/12/2024, 09:00 WIB
Danur Lambang Pristiandaru

Penulis

KOMPAS.com - Menteri Agama Nasaruddin Umar menyampaikan Kementerian Agama (Kemenag) akan menyusun materi khotbah khusus untuk mendorong umat Islam menjaga lingkungan.

Hal tersebut dilakukan mendorong kesadaran kolektif terhadap isu lingkungan, termasuk perubahan iklim

Pernyataan itu disampaikan Nasaruddin dalam diskusi Climate Bridge Series with Islamic Leaders yang diselenggarakan Foreign Policy Community of Indonesia (FPCI), Rabu (18/17/2024).

Baca juga: Laporan IPBES Ungkap Sebab Kegagalan Besar Atasi Krisis Lingkungan

"Kami minta koleksi ayat-ayat dan hadisnya yang berkenaan dengan perintah menjaga lingkungan, nanti kami bikin khotbah Jumat untuk satu tahun," kata Nasaruddin dikutip dari situs web Kementerian Agama.

Nasaruddin mengungkapkan pengalamannya mengunjungi berbagai pusat keagamaan di luar negeri, termasuk di Amerika Serikat (AS), untuk mendalami isu ini. 

Dia berujar, isu pemeliharaan lingkungan perlu digaungkan untuk membantah anggapan miring bahwa umat dari agama-agama Samawi menjadi penyebab kerusakan lingkungan.

Baca juga: Bangkai Kapal di Dasar Laut Cemari Lingkungan

Nasaruddin menuturkan, setidaknya terdapat tiga buku yang menuding agama Islam, Yahudi, dan Kristen sebagai salah satu faktor penyebab kerusakan alam.

Tudingan tersebut muncul karena ada ada sejumlah ayat dari ketiga agama yang menyebutkan manusia sebagai pihak yang superior.

Nasaruddin berujar, di Islam ada ayat dalam Al-Qur'an yang menyebutkan bahwa manusia adalah khalifah sehingga menjadi justifikasi untuk melakukan eksploitasi alam.

Baca juga: Komitmen Jaga Lingkungan, Star AM Tanam Bakau di Jakarta Utara

Sedangkan agama samawi lain yaitu Yahudi dan Kristen juga memiliki ayat dengan nada yang serupa.

Nasaruddin menjelaskan, terdapat lima syariat dalam Islam yakni memelihara agama, memelihara jiwa, memelihara akal, melihara keturunan, dan melihara harta. 

"Kami tambahkan satu objektifnya, memelihara lingkungan. Jadi ini bisa menjadi legitimasi untuk melahirkan hukum-hukum operasional nanti ke bawah," papar Nasaruddin.

Baca juga: Pangkas Emisi Karbon, Militer Sejumlah Negara Mulai Gunakan Teknologi Ramah Lingkungan

Mari berkontribusi langsung dalam upaya mencegah dan mengatasi masalah STUNTING di Indonesia. Ikut berdonasi dengan klik Kompas.com Jernih Berbagi.

Artikel ini merupakan bagian dari Lestari KG Media, sebuah inisiatif untuk akselerasi Tujuan Pembangunan Berkelanjutan. Selengkapnya

A member of


Terkini Lainnya

Tanoto Foundation Wujudkan Kolaborasi Multipihak untuk Pendidikan Berkualitas

Tanoto Foundation Wujudkan Kolaborasi Multipihak untuk Pendidikan Berkualitas

BrandzView
Dukung Pendidikan Anak Prasejahtera, MSIG Life Bersinergi dengan ISCO Foundation

Dukung Pendidikan Anak Prasejahtera, MSIG Life Bersinergi dengan ISCO Foundation

BrandzView
Konsumsi Bensin dan Solar di China Diprediksi Turun 3 Tahun Lagi

Konsumsi Bensin dan Solar di China Diprediksi Turun 3 Tahun Lagi

BUMN
Tim Peneliti IPB University Sukses Terapkan Bayi Tabung untuk Hewan Langka

Tim Peneliti IPB University Sukses Terapkan Bayi Tabung untuk Hewan Langka

LSM/Figur
RI Gandeng 10 Negara Perangi Penangkapan Ikan Ilegal

RI Gandeng 10 Negara Perangi Penangkapan Ikan Ilegal

Pemerintah
Kemenag Bakal Susun Khotbah Jumat Ajak Umat Islam Jaga Lingkungan

Kemenag Bakal Susun Khotbah Jumat Ajak Umat Islam Jaga Lingkungan

Pemerintah
Momen Teguhkan Kebangsaan, RUU Masyarakat Adat Harus Disahkan 2025

Momen Teguhkan Kebangsaan, RUU Masyarakat Adat Harus Disahkan 2025

LSM/Figur
Gelar Fokus 2024, Tanoto Foundation Perkuat Komitmen Pemerataan Akses Pendidikan

Gelar Fokus 2024, Tanoto Foundation Perkuat Komitmen Pemerataan Akses Pendidikan

BrandzView
Produksi Kentang Terancam karena Perubahan Iklim

Produksi Kentang Terancam karena Perubahan Iklim

LSM/Figur
Polusi Udara Sebabkan Pasien Rawat Inap Terkait Kesehatan Mental Naik

Polusi Udara Sebabkan Pasien Rawat Inap Terkait Kesehatan Mental Naik

Pemerintah
Manajer Aset Investasikan 7,3 Miliar Dollar AS ke Obligasi Bahan Bakar Fosil

Manajer Aset Investasikan 7,3 Miliar Dollar AS ke Obligasi Bahan Bakar Fosil

Pemerintah
Bagaimana Perempuan Memimpin Pengurangan Emisi Global?

Bagaimana Perempuan Memimpin Pengurangan Emisi Global?

Pemerintah
Penumpang Kereta Api Bisa Tahu Jejak Karbon Perjalanan, Ini Caranya

Penumpang Kereta Api Bisa Tahu Jejak Karbon Perjalanan, Ini Caranya

BUMN
Parlemen Eropa Tunda Implementasi EUDR, Perlindungan Hutan Masih Terancam

Parlemen Eropa Tunda Implementasi EUDR, Perlindungan Hutan Masih Terancam

Pemerintah
Human Initiative Luncurkan Program DREAM, Bantu Pengungsi Tingkatkan Keterampilan

Human Initiative Luncurkan Program DREAM, Bantu Pengungsi Tingkatkan Keterampilan

Advertorial
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau