KOMPAS.com – Memperingati Hari Menanam Pohon Indonesia, STAR Asset Management (STAR AM) mengadakan kegiatan pelestarian hutan bakau melalui program lingkungan "Menanam Pohon untuk Masa Depan Hijau" (11/12/2024).
Kegiatan ini menjadi komitmen perusahaan mendukung aspek lingkungan dalam prinsip environmental, social, and governance (ESG), serta berupaya menciptakan dampak positif yang berkelanjutan bagi lingkungan.
“Sebagai wujud komitmen kami untuk menjaga lingkungan, kami percaya bahwa menanam mangrove adalah langkah nyata untuk merawat keanekaragaman hayati, meningkatkan kualitas lingkungan pesisir, serta mendukung ketahanan iklim,” kata Chief Marketing Officer (CMO) STAR AM, Wiko Harry Tanata.
"Dengan tema Menanam Pohon untuk Masa Depan Hijau, kegiatan ini menjadi pengingat bahwa langkah kecil yang kita ambil hari ini dapat membawa dampak besar bagi generasi mendatang," ujarnya.
"Inisiatif ini tidak hanya menjadi simbol nyata dari semangat Environmental, Social, and Governance (ESG), tetapi juga diharapkan mampu menginspirasi lebih banyak pihak untuk aktif berkontribusi dalam pelestarian lingkungan," tambahnya.
Inisiatif ini diharapkan dapat menjadi langkah nyata dalam mewujudkan lingkungan yang lebih hijau dan masa depan yang lebih berkelanjutan.
Program penanaman pohon bakau ini diadakan di pesisir pantai utara Jakarta, yang menjadi garis depan dalam menghadapi dampak abrasi akibat perubahan iklim.
STAR AM berharap kegiatan ini akan memberi dampak jangka panjang dalam melindungi ekosistem pesisir, meningkatkan keanekaragaman hayati, serta berkontribusi mengurangi emisi karbon dengan meningkatkan serapan CO2.
Selain aksi pelestarian lingkungan, STAR AM juga sudah menunjukan komitmennya terhadap prinsip ESG secara menyeluruh. Melalui kegiatan sosial yang sudah dilakukan seperti donasi ke Rumah Singgah untuk anak-anak penderita kanker dan aksi donor darah yang diikuti oleh para karyawan.
Direktur Utama STAR AM, Hanif Mantiq menegaskan pihaknya secara aktif berupaya memberikan dampak positif bagi masyarakat.
Baca juga: Menteri Lingkungan Hidup Berencana Rehabilitasi 600.000 Hektar Habitat Mangrove
"Kami berkomitmen pada ESG, tidak hanya melalui produk investasi yang mendukung kesejahteraan, tetapi juga melalui kontribusi nyata pada lingkungan dan sosial," ujar Hanif.
Hanif berharap kegiatan ini tidak hanya berdampak pada ekosistem pesisir, tetapi juga menginspirasi banyak pihak untuk berpartisipasi di dalam pelestarian alam demi masa depan yang lebih baik bagi lingkungan dan generasi mendatang.
Mari berkontribusi langsung dalam upaya mencegah dan mengatasi masalah STUNTING di Indonesia. Ikut berdonasi dengan klik Kompas.com Jernih Berbagi.Artikel ini merupakan bagian dari Lestari KG Media, sebuah inisiatif untuk akselerasi Tujuan Pembangunan Berkelanjutan. Selengkapnya