Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Komitmen Jaga Lingkungan, Star AM Tanam Bakau di Jakarta Utara

Kompas.com, 13 Desember 2024, 09:33 WIB
Yohanes Enggar Harususilo

Penulis

KOMPAS.com – Memperingati Hari Menanam Pohon Indonesia, STAR Asset Management (STAR AM) mengadakan kegiatan pelestarian hutan bakau melalui program lingkungan "Menanam Pohon untuk Masa Depan Hijau" (11/12/2024).

Kegiatan ini menjadi komitmen perusahaan mendukung aspek lingkungan dalam prinsip environmental, social, and governance (ESG), serta berupaya menciptakan dampak positif yang berkelanjutan bagi lingkungan.

“Sebagai wujud komitmen kami untuk menjaga lingkungan, kami percaya bahwa menanam mangrove adalah langkah nyata untuk merawat keanekaragaman hayati, meningkatkan kualitas lingkungan pesisir, serta mendukung ketahanan iklim,” kata Chief Marketing Officer (CMO) STAR AM, Wiko Harry Tanata.

"Dengan tema Menanam Pohon untuk Masa Depan Hijau, kegiatan ini menjadi pengingat bahwa langkah kecil yang kita ambil hari ini dapat membawa dampak besar bagi generasi mendatang," ujarnya.

"Inisiatif ini tidak hanya menjadi simbol nyata dari semangat Environmental, Social, and Governance (ESG), tetapi juga diharapkan mampu menginspirasi lebih banyak pihak untuk aktif berkontribusi dalam pelestarian lingkungan," tambahnya.

Inisiatif ini diharapkan dapat menjadi langkah nyata dalam mewujudkan lingkungan yang lebih hijau dan masa depan yang lebih berkelanjutan.

Program penanaman pohon bakau ini diadakan di pesisir pantai utara Jakarta, yang menjadi garis depan dalam menghadapi dampak abrasi akibat perubahan iklim.

STAR AM berharap kegiatan ini akan memberi dampak jangka panjang dalam melindungi ekosistem pesisir, meningkatkan keanekaragaman hayati, serta berkontribusi mengurangi emisi karbon dengan meningkatkan serapan CO2.

Selain aksi pelestarian lingkungan, STAR AM juga sudah menunjukan komitmennya terhadap prinsip ESG secara menyeluruh. Melalui kegiatan sosial yang sudah dilakukan seperti donasi ke Rumah Singgah untuk anak-anak penderita kanker dan aksi donor darah yang diikuti oleh para karyawan.

Direktur Utama STAR AM, Hanif Mantiq menegaskan pihaknya secara aktif berupaya memberikan dampak positif bagi masyarakat.

Baca juga: Menteri Lingkungan Hidup Berencana Rehabilitasi 600.000 Hektar Habitat Mangrove

"Kami berkomitmen pada ESG, tidak hanya melalui produk investasi yang mendukung kesejahteraan, tetapi juga melalui kontribusi nyata pada lingkungan dan sosial," ujar Hanif.

Hanif berharap kegiatan ini tidak hanya berdampak pada ekosistem pesisir, tetapi juga menginspirasi banyak pihak untuk berpartisipasi di dalam pelestarian alam demi masa depan yang lebih baik bagi lingkungan dan generasi mendatang.

Mari berkontribusi langsung dalam upaya mencegah dan mengatasi masalah STUNTING di Indonesia. Ikut berdonasi dengan klik Kompas.com Jernih Berbagi.

Artikel ini merupakan bagian dari Lestari KG Media, sebuah inisiatif untuk akselerasi Tujuan Pembangunan Berkelanjutan. Selengkapnya

A member of


Terkini Lainnya
SBTi Rilis Peta Jalan untuk Industri Kimia Global
SBTi Rilis Peta Jalan untuk Industri Kimia Global
Pemerintah
Bukan Murka Alam: Melacak Jejak Ecological Tech Crime di Balik Tenggelamnya Sumatra
Bukan Murka Alam: Melacak Jejak Ecological Tech Crime di Balik Tenggelamnya Sumatra
Pemerintah
Agroforestri Sawit: Jalan Tengah di Tengah Ancaman Banjir dan Krisis Ekosistem
Agroforestri Sawit: Jalan Tengah di Tengah Ancaman Banjir dan Krisis Ekosistem
Pemerintah
Survei FTSE Russell: Risiko Iklim Jadi Kekhawatiran Mayoritas Investor
Survei FTSE Russell: Risiko Iklim Jadi Kekhawatiran Mayoritas Investor
Swasta
Tuntaskan Program KMG-SMK, BNET Academy Dorong Penguatan Kompetensi Guru Vokasi
Tuntaskan Program KMG-SMK, BNET Academy Dorong Penguatan Kompetensi Guru Vokasi
Swasta
Harapan Baru, Peneliti Temukan Cara Hutan Tropis Beradaptasi dengan Iklim
Harapan Baru, Peneliti Temukan Cara Hutan Tropis Beradaptasi dengan Iklim
Pemerintah
Jutaan Hektare Lahan Sawit di Sumatera Berada di Wilayah yang Tak Layak untuk Monokultur
Jutaan Hektare Lahan Sawit di Sumatera Berada di Wilayah yang Tak Layak untuk Monokultur
LSM/Figur
Industri Olahraga Global Bisa Jadi Penggerak Konservasi Satwa Liar
Industri Olahraga Global Bisa Jadi Penggerak Konservasi Satwa Liar
Swasta
FAO: Perluasan Lahan Pertanian Tidak Lagi Memungkinkan
FAO: Perluasan Lahan Pertanian Tidak Lagi Memungkinkan
Pemerintah
Banjir Sumatera Disebabkan Kerusakan Hutan, Anggota DPR Ini Minta HGU Ditiadakan
Banjir Sumatera Disebabkan Kerusakan Hutan, Anggota DPR Ini Minta HGU Ditiadakan
Pemerintah
Pupuk Indonesia: Jangan Pertentangkan antara Pupuk Organik dan Kimia
Pupuk Indonesia: Jangan Pertentangkan antara Pupuk Organik dan Kimia
BUMN
PLN Kelebihan Pasokan, Proyek WtE Dikhawatirkan Hanya Bakar Uang
PLN Kelebihan Pasokan, Proyek WtE Dikhawatirkan Hanya Bakar Uang
LSM/Figur
Ekonomi Hijau Diprediksi Capai 7 Triliun Dolar AS per Tahun pada 2030
Ekonomi Hijau Diprediksi Capai 7 Triliun Dolar AS per Tahun pada 2030
Pemerintah
Skema Return dan Reuse Disebut Bisa Kurangi Polusi Plastik dalam 15 Tahun
Skema Return dan Reuse Disebut Bisa Kurangi Polusi Plastik dalam 15 Tahun
Pemerintah
Ketika Anak-anak Muda Mulai Berinisiatif untuk Lestarikan Lingkungan...
Ketika Anak-anak Muda Mulai Berinisiatif untuk Lestarikan Lingkungan...
LSM/Figur
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Unduh Kompas.com App untuk berita terkini, akurat, dan tepercaya setiap saat
QR Code Kompas.com
Arahkan kamera ke kode QR ini untuk download app
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar di Artikel Lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Apresiasi Spesial
Kirimkan Apresiasi Spesial untuk mendukung Jurnalisme KOMPAS.com
Kolom ini tidak boleh kosong.
Dengan mengirimkan pesan apresiasi kamu menyetujui ketentuan pengguna KOMPAS.com. Pelajari lebih lanjut.
Apresiasi Spesial
Syarat dan ketentuan
  1. Definisi
    • Apresiasi Spesial adalah fitur dukungan dari pembaca kepada KOMPAS.com dalam bentuk kontribusi finansial melalui platform resmi kami.
    • Kontribusi ini bersifat sukarela dan tidak memberikan hak kepemilikan atau kendali atas konten maupun kebijakan redaksi.
  2. Penggunaan kontribusi
    • Seluruh kontribusi akan digunakan untuk mendukung keberlangsungan layanan, pengembangan konten, dan operasional redaksi.
    • KOMPAS.com tidak berkewajiban memberikan laporan penggunaan dana secara individual kepada setiap kontributor.
  3. Pesan & Komentar
    • Pembaca dapat menyertakan pesan singkat bersama kontribusi.
    • Pesan dalam kolom komentar akan melewati kurasi tim KOMPAS.com
    • Pesan yang bersifat ofensif, diskriminatif, mengandung ujaran kebencian, atau melanggar hukum dapat dihapus oleh KOMPAS.com tanpa pemberitahuan.
  4. Hak & Batasan
    • Apresiasi Spesial tidak dapat dianggap sebagai langganan, iklan, investasi, atau kontrak kerja sama komersial.
    • Kontribusi yang sudah dilakukan tidak dapat dikembalikan (non-refundable).
    • KOMPAS.com berhak menutup atau menonaktifkan fitur ini sewaktu-waktu tanpa pemberitahuan sebelumnya.
  5. Privasi & Data
    • Data pribadi kontributor akan diperlakukan sesuai dengan kebijakan privasi KOMPAS.com.
    • Informasi pembayaran diproses oleh penyedia layanan pihak ketiga sesuai dengan standar keamanan yang berlaku.
  6. Pernyataan
    • Dengan menggunakan Apresiasi Spesial, pembaca dianggap telah membaca, memahami, dan menyetujui syarat & ketentuan ini.
  7. Batasan tanggung jawab
    • KOMPAS.com tidak bertanggung jawab atas kerugian langsung maupun tidak langsung yang timbul akibat penggunaan fitur ini.
    • Kontribusi tidak menciptakan hubungan kerja, kemitraan maupun kewajiban kontraktual lain antara Kontributor dan KOMPAS.com
Gagal mengirimkan Apresiasi Spesial
Transaksimu belum berhasil. Coba kembali beberapa saat lagi.
Kamu telah berhasil mengirimkan Apresiasi Spesial
Terima kasih telah menjadi bagian dari Jurnalisme KOMPAS.com
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau