Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Produksi Kendaraan Listrik di China Disebut Bisa Pangkas Emisi dan Atasi Polusi

Kompas.com - 06/01/2025, 16:20 WIB
Zintan Prihatini,
Bambang P. Jatmiko

Tim Redaksi

KOMPAS.com - Masifnya produksi kendaraan listrik di China, disebut bisa mengatasi polusi maupun menekan emisi gas rumah kaca. China menghasilkan emisi karbon dioksida sebesar 11,9 miliar metrik ton pada 2023, lebih besar dibandingkan Amerika Serikat.

Dikutip dari Euro News, Senin (6/1/2025), China memproduksi 13.300 kendaraan listrik pada 2017-2023, lalu mendominasi sektor tersebut. Menurut laporan International Energy Agency (IEA), China menjual lebih dari 1,2 juta kendaraan listrik di luar negeri pada 2023, dengan pasar Eropa yang menjadi target utamanya.

"Pada tahun 2023, kurang dari 60 persen pendaftaran mobil listrik baru berasal dari China, kurang dari 25 persen di Eropa, dan 10 persen di Amerika Serikat – setara dengan hampir 95 persen dari penjualan mobil listrik global secara keseluruhan," tulis IEA dalam laman resminya.

Baca juga:

Teknologi kendaraan listrik menjadi prioritas investasi di China sejak 2001. Lalu dipercepat dengan subsidi besar pemerintah yang ditawarkan kepada perusahaan bus listrik, taksi, hingga mobil listrik.

Pemerintah memiliki insentif yang cukup untuk memprioritaskan perluasan kendaraan listrik. Investasi di pasar kendaraan listrik ini, dinilai menjanjikan solusi untuk masalah polusi yang ekstrem di China.

Selain itu, sektor kendaraan listrik memungkinkan negara tersebut mengurangi ketergantungan pada minyak impor, sehingga memperkuat ketahanan energi.

"Elektrifikasi kendaraan roda dua dan tiga, serta mobilitas publik akan menjadi kunci untuk mencapai pengurangan emisi," kata IEA.

Dominasi Pasar Kendaraan Listrik

Kini, China dianggap telah siap mendominasi pasar kendaraan listrik dengan keahlian manufaktur dan baterai. Pihaknya memanfaatkan hampir 70 persen unsur tanah jarang yang dibutuhkan untuk baterai kendaraan listrik, sehingga menghemat biaya maupun akses.

Negara ini juga telah beradaptasi dengan baik terhadap pasar lokal melalui penyesuaian model harga, bermitra dengan bisnis lokal, menyediakan sistem hiburan dalam mobil yang memenuhi bahasa lokal, dan preferensi budaya. 

Baca juga:

Keahlian dalam produksi dan inovasi baterai membuat China dapat meningkatkan teknologi kendaraan listrik, menjadikannya alternatif yang lebih layak dan menarik bagi mobil berbahan bakar fosil di dunia.

Kendati demikian, bahan-bahan baterai dapat menyebabkan kerusakan lingkungan lebih lanjut apabila tidak dikelola secara berlekanjutan. Lainnya, berpotensi meningkatkan konsumsi batu bara lantaran kebutuhan mistrik yang ikut meroket, jika tidak diimbangi transisi energi.

Produksi kendaraan itu sendiri juga menghasilkan emisi lebih tinggi dibandingkan dengan kendaraan konvensional, sehingga menciptakan utang karbon yang memerlukan waktu yang lama untuk dilunasi. 

Karenanya, inovasi harus diimbangi dengan praktik yang berkelanjutan dengan memastikan transportasi ramah lingkungan tidak menciptakan masalah lain terhadap lingkungan.

Mari berkontribusi langsung dalam upaya mencegah dan mengatasi masalah STUNTING di Indonesia. Ikut berdonasi dengan klik Kompas.com Jernih Berbagi.

Artikel ini merupakan bagian dari Lestari KG Media, sebuah inisiatif untuk akselerasi Tujuan Pembangunan Berkelanjutan. Selengkapnya

A member of


Terkini Lainnya

Bukan Tambang, Perguruan Tinggi Diminta Fokus Usaha Transisi Energi

Bukan Tambang, Perguruan Tinggi Diminta Fokus Usaha Transisi Energi

LSM/Figur
Eropa Larang BPA, Konsumen Indonesia Desak Pelabelan Galon Guna Ulang

Eropa Larang BPA, Konsumen Indonesia Desak Pelabelan Galon Guna Ulang

Pemerintah
Pemerintah Majukan Rencana Realisasi PLTN 3 Tahun, dari 2032 Jadi 2029

Pemerintah Majukan Rencana Realisasi PLTN 3 Tahun, dari 2032 Jadi 2029

Pemerintah
Pemprov Bali Larang Instansi Sediakan AMDK Plastik, Wajibkan Bawa Botol Minuman

Pemprov Bali Larang Instansi Sediakan AMDK Plastik, Wajibkan Bawa Botol Minuman

Pemerintah
Star Energy Geothermal Gandeng Perusahaan AS untuk Kembangkan Panas Bumi

Star Energy Geothermal Gandeng Perusahaan AS untuk Kembangkan Panas Bumi

Swasta
Pemerintah Tak Ambil Pusing soal AS Keluar dari Perjanjian Paris

Pemerintah Tak Ambil Pusing soal AS Keluar dari Perjanjian Paris

Pemerintah
Inikah Obat Krisis Iklim? CDR Serap Karbon 99.000 Kali Lebih Cepat dari Lautan

Inikah Obat Krisis Iklim? CDR Serap Karbon 99.000 Kali Lebih Cepat dari Lautan

Swasta
CO2 Terlalu Tinggi, Sulit Capai Target Pemanasan di Bawah 1,5 Derajat

CO2 Terlalu Tinggi, Sulit Capai Target Pemanasan di Bawah 1,5 Derajat

LSM/Figur
RUU Minerba Disahkan Jadi Usul Inisiatif DPR, Jatam: Bukan untuk Rakyat

RUU Minerba Disahkan Jadi Usul Inisiatif DPR, Jatam: Bukan untuk Rakyat

Pemerintah
AS Keluar Kesepakatan Paris: Perdagangan Karbon Jalan, JETP Terancam

AS Keluar Kesepakatan Paris: Perdagangan Karbon Jalan, JETP Terancam

Pemerintah
Danone Dukung Program Skrining Gratis Nasional dan Transformasi Kesehatan Kemenkes

Danone Dukung Program Skrining Gratis Nasional dan Transformasi Kesehatan Kemenkes

Swasta
Platform Fakta Iklim Hadir, Publik Bisa Cek Hoaks Iklim Lebih Mudah

Platform Fakta Iklim Hadir, Publik Bisa Cek Hoaks Iklim Lebih Mudah

Pemerintah
Pelancong Mau Bayar Lebih untuk Penerbangan Rendah Emisi

Pelancong Mau Bayar Lebih untuk Penerbangan Rendah Emisi

Pemerintah
100 Hari Prabowo Gibran, DMO Batu Bara Didesak Dievaluasi

100 Hari Prabowo Gibran, DMO Batu Bara Didesak Dievaluasi

LSM/Figur
BPOM Perlu Percepat Pelabelan BPA pada Air Minum Galon

BPOM Perlu Percepat Pelabelan BPA pada Air Minum Galon

LSM/Figur
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau